04.

16.8K 556 2
                                    

Pulang sekolah, Olive menunggu seorang diri didepan gerbang, matanya mencari-cari keberadaan taxi yang lewat, sesekali ia mengecek jamnya yang menunjukan pukul Tiga sore itu, ia bingung? Kenapa dari tadi taxi tidak ada yang lewat, padahal sudah 30 menit ia menunggu, sekali taxi yang lewat, ia sudah membawa penumpang.

ia tersentak kaget ketika melihat Mobil yang berwarna Silver menujuh kearahnya dan berhenti tepat dihadapanya, dan ada seseorang yang membuka kaca mobil itu.

" Olive, mau pulang bareng saya " dan ternyata itu pak Dimas yang lagi memberikan tawaran kepada Olive.

Olive mengulum bibir bawahnya, ia bingung harus terima tawaran pak Dimas atau tidak, sementara dari tadi dia nungguin taxi_tapi hasilnya Nihil.
" enggak deh pak " tolak Olive ragu-ragu dengan kepala yang menggeleng samar.

" yakinnn, udah mau sore lohh "

Olive berfikir lagi, apa yang diucapkan pak Dimas itu memanglah benar, lantas ia pun menimang-nimang hingga akhirnya ia menjawab " iya deh pak "

Pak Dimas Tersenyum lalu Olive membuka pintu mobil dan duduk dikursi belakang, Pak Dimas yang menyadarinya lantas menoleh kebelakang menatap Olive yang lagi duduk canggung disitu.

" Pindah kedepan gih " suruhnya

Olive menautkan alisnya " emang kenapa " tanya Olive bingung

" Ya kesanya saya kaya sopir kamu aja " grutu pak Dimas.

Olive cengengesan enggak jelas " benar juga sih " batin Olive, Tapi sebelum pindah kedepan ia berencana membuat pak Dimas marah atau kesal kepadanya.

" enggak mau ahh " tolak Olive yang kini tanganya terlipat didada. " lagian kan bapak itu guru, ya enggak sopan dong kalau saya duduk disamping bapak "

Pak Dimas tersenyum lalu kemudian tertawa kecil. " ya biasa aja kali, Lagian ini kan bukan jamnya sekolah lagi, buruan ahh_udah sore nih.. "

" tapi, kalau ada orang yang lihat gimana? "

Pak Dimas mengacak Rambutnya sebal " Arghhhhhh... Olive " wajah pak Dimas mulai kesal " Mau pindah sekarang, atau mobilnya enggak jalan-jalan "

Olive memanyunkan bibirnya " iya, iya, bawel ahh "

Olive pun lantas keluar dari mobil itu dan pindah duduk didepan sebelah pak Dimas, ia tersenyum senang karena berhasil membuat guru muda itu kesal kepadanya.

" nahh kalau dari tadi kaya gini kan, enggak perlu berdebat " ucap pak Dimas lalu melajukan mobilnya.

" yeee.. lagian yang mulai duluan kan pak Dimas, coba kalau pak Dimas enggak nyuruh saya duduk didepan? Pasti ini mobil udah jalan " protes Olive tak terima

Pak Dimas lagi-lagi dibuat tertawa oleh sikap siswinya ini, kenapa siswinya ini tidak mau mengalah kepadanya.
" ya terserah dehh.. wanita emang selalu benar, dan saya ingetin kepada kamu ya_Olive, kalau bukan jamnya sekolah lagi, tolong jangan panggil saya dengan sebutan bapak, kamu mengerti ? "

" Kok gitu, lagian kan pak Dimas udah tua, jadi wajarlah dipanggil sebutan bapak dimana pun itu " jawab Olive sambil menahan tawanya.

Pak Dimas terpelongo mendengarnya, dan apa benar dia sekarang udah tua?
" Olive, umur saya itu baru 23 tahun, jadi kamu panggil saya itu dengan sebutan Dimas atau Kakak aja ya dan jangan Bapak lagi" protesnya tak terima.

" ya canggung banget dong pak " sela Olive lagi

" ya dicoba dulu Olive " kesal pak Dimas yang sekarang memang mulai kesal kepada muridnya satu ini.

" ok baiklah, saya coba ya " Olive menarik nafasnya dalam-dalam lalu ia buang perlahan, Olive mengarahkan pandangan yang penuh arti kearah Pak Dimas yang lagi fokus menyetir itu. " kerjain ahh " batin Olive.

Dear.  Pak DIMAS ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang