19.

8.2K 403 1
                                    

Pulang sekolah, Olive mendapatkan sms dari pak Dimas yang menyuruhnya agar segera datang keruang guru sekarang.

" Ohh, berarti tadi beneran dia "

Olive termenung sesaat, ia bingung sekarang, ia masih sakit hati dengan perkataan pak Dimas, bahkan mungkin ketemu dengan pak Dimas pun dia sekarang mulai sungkan. Tapi ia harus menemuainya, untuk membuktikan kalau dia memang tidak apa-apa.

Olive melihat pak Dimas yang duduk sendirian diruang guru, entah mengapa jantungnya kembali berdegup kencang, dan serasa tak berani melangkah menghampiri pak Dimas, dan entah mengapa semuanya sekarang terasa canggung.

" Masuk " perintah pak Dimas tanpa menoleh seperti biasanya.

Olive tersentak kaget, kenapa pak Dimas selalu bertingkah seperti itu dan seolah tahu semuanya. Olive pun memberanikan dirinya mendekat kearah pak Dimas.

" Duduk " perintah pak Dimas sekali lagi.

Dan entah mengapa, Olive serasa sedang melamar pekerjaan saja, dan seolah sedang berhadapan dengan bos besar yang membuatnya sedikit takut.

Pak Dimas menghela nafas lalu menatap mata Olive terang terangan, mukanya terlihat pucat, mungkin itu karena ia masih sakit dan karena ia terlalu memaksakan untuk datang kesekolah demi mengajar Olive.

Sebelum pak Dimas berbicara duluan, dengan cepat Olive langsung memotongnya. " pak, kalau masih sakit, mending pulang aja. Lagian saya pasti belajar kok, kan kata pak Dimas tadi, bapak bakal kirim soal-soal pembelajaran kepada saya " ucap Olive dengan penuh hati-hati.

" saya sudah sembuh saat kamu mengharapkan saya sembuh " jawab pak Dimas dengan pandangan yang terus tertujuh kearah Olive.

Olive menunduk " please pak Dimas, jangan bikin saya berharap lagi " batin Olive. Lalu mengangkat kepalanya kembali, menatap pak Dimas yang masih terus menatapnya.

" sekarang buka buku paket Biologi kamu, dan saya tahu, kamu tadi dihukum gara-gara pelajaran itu kan "
Perintah pak Dimas dan hanya dijawab Olive dengan anggukan.

" untung aja pak Dimas enggak bahas soal tadi " batin Olive lega

Pak Dimas pun memulai mengajarkan materi-materi penting yang ada di dalam buku. Yang ditanggapi Olive dengan serius tanpa main-main seperti biasanya.

Pak Dimas merasa ada yang kurang dari sikap Olive yang seperti ini dan ia tahu, sikap Olive yang seperti ini pasti gara-gara ucapanya , tapi dengan sikap Olive yang serius seperti ini, maka dengan mudah pak Dimas akan membuatnya semakin pintar dan akan segera selesai pula tugasnya.

Selesai jam tambahan, pak Dimas tidak langsung menyuruh Olive pulang, melainkan mengajarkanya ilmu bela diri sesuai dengan janji pak Dimas kemarin.

" coba sikap kuda-kuda " perintah pak Dimas dengan tangan yang terlipat didada layaknya seorang pelatih.

Olive yang tidak tau sikap kuda-kuda seperti apa, lantas membuat sebuah gerakan sendiri yang kelihatan aneh dan asal, tujuanya sih agar ia tidak terlalu kelihatan bodoh. Tapi dengan sikapnya seperti itu, bukanya bodoh nya berkurang malah kini tambah parah, sehingga membuat pak Dimas yang melihatnya pun menjadi tertawa sejadi-jadinya.

Olive menoleh kearah pak Dimas yang menertawakanya dengan muka yang cemberut. " Kenapa Sih " tanyanya kesal.

" ehh Olive, kalau enggak tau sikap kuda-kuda seperti apa, ditanya dulu. Jangan asal nyimpulin kaya gitu. Itu malah kesannya kaya orang lagi minta dikasihani " ucap pak Dimas lalu kembali tertawa.

Olive yang berjongkok lantas langsung berdiri menatap pak Dimas dengan tatapan kesal.

" yang benar itu kaya gimana "

Dear.  Pak DIMAS ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang