Dan akhirnya bulan yang ditunggu-tunggu pun tiba, bulan Dimana saatnya Olivia Kerry melahirkan anak pertama laki-laki nya. Perempuan itu kini telah masuk kedalam Ruangan khusus ibu melahirkan, dan untungnya setelah konsultasi beberapa hari sebelumnya, Olive dinyatakan bisa melahirkan secara Normal.
Semua keluarga dan teman-teman nya yang sengaja Datang jauh-jauh kini telah menunggu dan berharap Cemas di depan Ruangan.
Sedangkan Dimas, ia pun ikut masuk kedalam Ruangan untuk menemani Olive berada disampingnya.
Sebagai pelampiasan untuk menuangkan rasa sakitnya, Dimas membiarkan Olive untuk melakukan apa saja terhadap tangannya, mau dicakar, Digigit, dicengkram, bebas, lelaki itu menerimanya.
" Arghhhhhhhh " bukan, ini bukan Olive yang berteriak, melainkan lelaki yang berada disampingnya.
Dokter yang melihat kejadian aneh itu lantas terkekeh, ia menggeleng takjub " bapak ngapain pak " tanya Dokter itu.
Dimas menggaruk tengkuknya, entah kenapa Olive yang akan melahirkan tapi malah dirinya yang merasakan mules di perutnya " Sorry dok, baper saya nya " Dimas nyengir.
" Aduhhh " Olive mengaduh sakit diperutnya, yang ternyata ketubannya telah pecah. Ia menggenggam erat tangan Dimas, menyuruh lelaki itu agar berjongkok menyesuaikan tingginya dengan tatapan Olive " kak, kalau disaat kayak gini, jangan bercanda dulu deh " pinta Olive.
Dimas mengangguk patuh, ia menatap sang Dokter " Dok, ini kapan lahirinnya " tanya Dimas kesal sendiri, karena tak dapat dibohongi kalau dirinya sekarang serasa mau pingsan, dan itu kenapa, mungkin karena parno ya, akibat menyaksikan perempuan melahirkan secara langsung.
" Emang kenapa " tanya Dokter yang tak lain tak bukan adalah teman Mamanya Olive dulu semasa SMA.
" Saya mau pingsan dok " aku Dimas lalu memijat pangkal hidungnya " saya pusing " lanjutnya yang malah mendapat gelak tawa dari Dokter itu.
Dokter membungkuk, melihat kearah, yah tau lah, " Udah bisa ini Olive " Ujar Dokter memberi tahu.
Dahi Dimas mengkerut " Udah Bisa, Arghhhhhhhh " Dimas berteriak begitu Olive yang tiba-tiba saja mengejan dan menarik rambut nya.
" aduh, aduh, aduhhh " Dimas mengaduh kesakitan, dan Olive benar-benar telah kelewatan menurutnya, Dimas sudah merelakan tangannya untuk menjadi korban nya, tapi masih saja Rambutnya yang kena.
Dimas menarik dengan paksa tangannya Olive sampai lepas " Ahhhhh " lelaki itu bernafas legah lalu menggenggam tangan Olive.
" Ayo Olive sedikit lagi, kepalanya Udah keluar " ujar sang Dokter yang membuat Dimas menoleh menatap istrinya.
" Ayo sayang, tarik nafas " Olive menarik nafasnya dalam " Doronggggggg "
" eeeeee, arghhhhhhh " teriak Olive kuat.
Oekkkkkkk.
Mendengar suara tangisan bayi itu, Dimas lantas terperanga dengan mata yang membulat, dan ia merasa lega saat ini. Dimas yang bahagia mendengarnya lantas langsung berdiri dan mengangkat tangannya " Horeeeee " lelaki itu berteriak senang, ia menoleh kearah Olive yang sekarang terkekeh dibuatnya.
" Tos " Dimas mengajak Olive Tos, dan Dokter hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan mereka, dan menurutnya mereka adalah pasangan yang unik.
Selagi Dokter membersihkan dedek Bayi miliknya, Dimas kembali berjongkok menatap Olive yang sekarang terlihat lemas itu, ia mengusap rambut Olive dengan rasa sayangnya sambil tersenyum manis.
" Kamu Hebat, Sayang " kata Dimas sambil mengacungkan jempol nya " Pantesan aja Surga ada di telapak kaki ibu, orang jadi ibu itu ternyata enggak gampang, harus ngurus rumah, terus hamil, melahirkan, menyusui, merawat anaknya sampe gede " Dimas menghela nafasnya, benar-benar merasa bersalah dirinya yang dulu pernah membentak Ibunya, dan sepertinya selepas ini ia harus sungkeman sama sang Ibu untuk meminta maaf akan semua kesalahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear. Pak DIMAS ( Selesai )
Fiksi PenggemarGimana rasanya jika kamu menyukai guru mu sendiri ??? Apa yang harus kamu lakukan??? Olive yang masih duduk dibangku kelas satu SMA dipertemukan dengan cara tidak sengaja dengan seorang guru baru yang selalu saja menghukumnya karena kelakuan Olive y...