Death

6.4K 200 5
                                    

Dimas menyerahkan Dio kembali ke Mamanya begitu ada yang menelponnya.

" Hallo, Dimas Joe Nathan. Direktur sekaligus CEO perusahaan ternama di Indonesia " ujar seseorang dari sebrang Telpon begitu Dimas yang baru saja mengangkat panggilan itu.

" Masih ingat saya "

Dimas menautkan Alisnya, siapa orang ini sebenarnya, kenapa nada bicaranya seperti mengancam.

" Siapa " tanya Dimas akhirnya.

Lelaki yang di sebrang telpon itu tertawa " Perusahaan yang pernah kamu rebut kontrak nya, PERUSAHAAN YANG PERNAH KAMU BATALKAN KONTRAK NYA " dan lelaki itu membentak bengis diujung kalimatnya.

Mata Dimas membulat sempurna, ia mengingat betul orang yang ada di telpon ini " MAU APA KAMU, dan JANGAN PERNAH MACAM-MACAM KEPADA SAYA " balas Dimas tak kalah beringas.

" Huhuhu, Santai Bos. Saya cuma ingin melihat anda menderita,dengan cara saya akan menyakiti siapa pun orang yang anda CINTAI, terutama yang ada Dirumah anda "

Dimas menggeram kesal, ia memutuskan sambunganya " Sial " lelaki itu mulai panik lalu segera menelpon Pamannya.

" Hallo Om, gimana ? Udah dikirim pengamanan nya ke Rumah Dimas "

" Ini Baru Om mau kirim "

" Ayishhh " Dimas mendesah kesal, rasa panik akan Olive kini menghantuinya, lelaki itu segera menutup telponnya dan kini menatap mamanya masih dengan raut wajah kecemasannya.

" Ma, mama jagain Dio ya, Mama hari ini nginap aja dulu di Apartement nya Dimas " Dimas segera merogoh kunci Apartement nya yang ada disaku celananya, ia berikan kunci itu ke papa nya " PA, Ma. Dimas pergi dulu " ujar lelaki itu lalu dengan secepat kilat ia pun langsung pergi.

" Olive, Olive, Olive " lelaki itu terus berkata cemas didalam perjalanannya, ia melajukan mobilnya dengan maksimal, tapi ketika dirinya mau sampai, tiba-tiba saja ia merasa ada yang menembak ban mobilnya, sehingga membuat kemudi Dimas Oleng dan karena tadinya ngebut, lantas Dimas bersusah payah untuk mengendalikan nya hingga Mobil itu berhenti dan terbentur keras menabrak Pohon tepat didepan Rumahnya.

Kepala Dimas terbentur keras, ia merasakan pusing yang berdentam dikepalanya sekarang, ada rasa sebuah cairan yang mengalir di kepala depannya, matanya mulai buram dan semuanya terasa berbayang.

Dimas menggelengkan kepalanya beberapa kali berusaha untuk menormalkan penglihatannya, ia melepaskan sling Belt nya, keluar dari Mobilnya.

Dimas bersender di bemper mobilnya, ia melirik kearah rumahnya yang kemudian ia melangkah pelan dengan langkah yang mulai sempoyongan. Dimas tak memperdulikan lagi kondisinya sekarang, yang ia perdulikan saat ini hanyalah Olive dan Olive.

Dimas mengetuk pintu Rumahnya itu, menekan belnya, tapi masih saja tidak ada respon dari Olive, hingga terdengarlah sudah suara yang menyapanya dari belakang.

" Hay " lelaki itu tersenyum begitu Dimas menoleh.

" Siall " Dimas yang sedari tadi kesal dan Marah lantas langsung menyerang orang itu dengan sisa tenaganya, meskipun ia juga terkadang terkena pukulan, tapi sebisa mungkin Dimas bertahan hingga ia berhasil memelintir tangan orang itu kebelakang.

" Mati lo " Dimas berkata kejam, dia mengambil pistolnya yang kemudian langsung ia arahkan tepat kekepala orang itu, dan anehnya, meskipun begitu, ini orang malah terlihat biasa saja malah kini ia tertawa seolah tidak ada rasa takut dalam Dirinya.

" Kak Dimas " Dimas segera menoleh kearah Pintu utama Rumahnya begitu pintu itu terbuka dan mengeluarkan suara Olive yang tengah Lirih memanggil namanya.

Dear.  Pak DIMAS ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang