25.

8K 373 1
                                    

______________________________

" Aaaaaaaaaaaa " Olive membanting semua benda-benda yang ada dimeja kamarnya, ia benar-benar frustasi, kenapa pak Dimas harus bersikap semanis tadi, kalau ujung-ujungnya ada salam perpisahan se'mendadak ini.

" gue benci sama lo kak, gue benci " Olive berteriak diiringi dengan tangis yang terisak-isak, ia membanting badan nya di ranjang kamarnya, Olive meringkuk dan menjambak rambutnya frustasi, ia kali ini benar-benar mirip seperti orang setres yang ditinggal kawin pasangannya.

Olive meraih ponselnya ketika ia mendengar ada satu pesan text yang masuk di ponselnya. tertera nama K'Dimas disitu, Olive mengusap air matanya, lalu membuka isi sms itu.

From. K'Dimas.

Jam 10 pagi saya berangkat, saya harap kamu datang.

Olive menggenggam ponselnya dengan erat " Aaaaaaa " teriak Olive lalu langsung membanting ponselnya kesembarang tempat.

****

Jam 6 Pagi, Olive sama sekali tidak tertidur semalaman, ia hanya melamun menatap dinding kamarnya yang begitu menarik perhatiannya, serta menuliskan banyak kata di kertas tempel pink, yang nanti akan ia berikan kepada pak Dimas. Olive beranjak dari ranjangnya dan langsung mandi untuk siap-siap bergegas pergi ke bandara. tak dapat dipungkiri, semarah-marahnya Olive, ia sama sekali tak dapat membenci pak Dimas, ia tak mau melewatkan hari terakhir ini.

15 menit kemudian...

Usai mandi dan ganti baju, Olive langsung menatap cermin, mukanya terlihat murung, kantung matanya mengendur dan sedikit hitam seperti mata panda, ia tak memperdulikan itu semua, yang ia perdulikan sekarang hanyalah ketemu pak Dimas dan tak ada yang lain.

Olive langsung bergegas pergi ke bandara, meskipun jam masih menunjukan pukul 07.39, ia tak memperdulikan nya, ia lebih memilih menunggu pak Dimas dari awal, dari pada harus terlambat dan tak pernah bisa bertemu dengan pak Dimas lagi.

**

Olive menunggu di ruang tunggu dengan tatapan yang kosong menghadap kedepan. Iya benar-benar terlihat seperti Orang stres, ia tak memperdulikan orang yang lalu lalang sambil menatapnya.

*********

Jam 09.33.....

Pak Dimas sudah tiba di bandara dengan membawa Koper hitam besar serta ransel besar dipunggung nya. Pak Dimas melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, ia menoleh kebelakang dan berharap kalau Olive bisa datang untuk mengucapkan salam perpisahan kepada nya.

Jam 09.45 ...

Pak Dimas masih setia menunggu kedatangan Olive didepan pintu masuk, tapi sampai sekarang belum ada juga tanda-tanda Keberadaan Olive, sementara penumpang sudah disuruh agar segera naik kepesawat karena sebentar lagi pesawat akan berangkat.

Pak Dimas menghela nafas pasrah, ia kecewa, kenapa Olive tidak datang untuk menemuinya " jaga dirimu baik-baik Olive " ucap pak Dimas sebelum ia masuk kedalam bandara.

Pak Dimas menghentikan langkahnya, ketika ia melihat ada seseorang perempuan yang lagi duduk membelakanginya, perempuan itu mirip sekali dengan Olive, tapi pak Dimas belum yakin kalau perempuan itu adalah Olive. Hingga perempuan itu menoleh, dan alangkah terkejutnya Pak Dimas kalau perempuan tadi benar-benar Olive.

Olive berdiri menatap pak Dimas dari kejauhan, begitupun pak Dimas yang menatap Olive dari kejauhan.

Olive melangkah perlahan mendekati pak Dimas dan ketika jaraknya tinggal satu meter Olive berhenti, dan menatap pak Dimas dengan linangan air mata yang siap jatuh kapan saja.

Pak Dimas tertegun melihat kondisi Olive yang begitu berantakan dan kusut itu, pak Dimas maju satu langkah dan langsung mendekapnya.
" Olive berhentilah menangis " lirih pak Dimas.

" jangan tinggalin aku " Olive membalas pelukan pak Dimas dengan erat dan menangis dibahunya.

Pak Dimas mengusap lembut puncak kepala Olive, rasanya pak Dimas ingin menangis juga pada saat itu, tapi pak Dimas berusaha menahannya.

" Olive, saya ingin apapun yang terjadi hari ini maupun kedepannya, saya harap kamu tetap yakin kepada saya, dan jangan sampai kamu kehilangan harapa, kejar cita-cita kamu seperti saya.

Kamu tahu, membahagiakan orang itu tidak hanya dengan Cinta, adakalahnya kita harus memilih berpisah, untuk saling membahagiakan.

Dan Sejauh apapun saya pergi, tapi kalau hati kamu memang benar-benar diciptakan untuk saya, Percayalah, Allah akan mempertemukan kita kembali

Dan saya harap kamu setia sama saya, jangan ada lelaki lain yang menggantikan saya,
saya janji , saya akan kembali untuk menemuimu " ucap pak Dimas benar-benar tulus dari lubuk hati nya yang paling dalam.

Olive melepaskan pelukan nya lalu menatap pak Dimas " aku akan menunggu kak Dimas sampai kapanpun, dan aku harap kak Dimas benar-benar kembali "

Pak Dimas mengangguk diiringi dengan senyuman " jaga dirimu baik-baik Olive, dan jangan lupa kabarin saya, serta berjanjilah sama saya, bahwa kamu akan mendapatkan nilai terbaik dan jangan lupa untuk belajar " ucap pak Dimas mengingatkan.

" Pasti " jawab Olive lalu memberikan sepaket kertas tempel pink kepada pak Dimas. " This is for you "

Kening pak Dimas mengkerut bingung " untuk apa ini " tanya pak Dimas

" itu sangat penting untuk kak Dimas, dan segera masukan kertas itu kedalam tas " perintah Olive.

Pak Dimas mengangguk, lalu meminta Olive agar memasukanya kedalam tas ransel dipunggung nya.

Pak Dimas memegang kedua bahu Olive, menatapnya serius " ingat, saya pergi karena masa depan saya " pak Dimas memegang puncak kepala Olive " dan kamu yang nantinya akan jadi masa depan saya " lanjutnya yang lantas membuat Olive tersenyum lebar dan mengangguk.

" Dan ingat juga. Jangan malas belajar, jangan nakal dan jadilah kebanggaan Orang tua "

" iya, iya. Pak Guru Baru " ledek Olive sambil menunjukan jari kelingking nya " Aku Janji, aku akan jadi kebanggaan Mama sama Papa, sama kak Dimas juga " Olive tersenyum.

Pak Dimas mengacak puncak kepala Olive lalu mengaitkan jari kelingking nya ke jari Olive " Good " ujarnya sambil tersenyum senang.

" yaudah, kalau gitu saya berangkat dulu ya, doa kan yang terbaik " ucap pak Dimas lalu memeluk Olive lagi.

" aku akan selalu merindukanmu kak. Jaga diri baik-baik ya "

" Iya, pasti " pak Dimas mencium dahi Olive, ia menggenggam tangan Olive lalu melangkah pergi sampai genggamannya terlepas.

Sebisa mungkin Olive tersenyum mengiringi kepergian pak Dimas, air matanya keluar seketika, rasanya sangat perih jika ditinggal pacar yang lagi sayang sayangnya.

Melihat pesawat yang telah lepas landas, Olive pun lantas segera berlari keluar, mendongak keatas mengiring pesawat yang di tumpangi oleh pak Dimas yang lama kelamaan terus mengecil itu.

Begitupun dengan pak Dimas, ia sekarang termenung dalam pemikirannya, jujur saja ia tak kalah sedih nya dengan Olive, tapi ia sebagai lelaki ia harus kuat, karena ini bukan tentang nya maupun tentang Olive, tapi ini tentang masa depan Mereka.

Pak Dimas menoleh kearah jendela pesawat, ia sekarang benar-benar pergi, pergi meninggalkan Jakarta dan kekasihnya tersayang.
Air mata pak Dimas tak mampu terbendung lagi, ia tak mampu menahannya terlalu lama. " jaga dirimu Olive " pak Dimas mengusap air matanya lalu pandangannya beralih kedepan.

Olive : Dia benar-benar pergi, pergi dalam waktu yang cukup lama. Dan aku disini hanya bisa menunggu sampai ia kembali . Dan Aku harap Tuhan menjaganya untuk ku..

___________________

To Be Continued..

Yang suka di vote ya, yg gx jg gpp :-)

Dear.  Pak DIMAS ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang