22.

8.2K 374 8
                                    

" Coba tebak, apa yang terjadi sama gue kemarin " ucap Olive sambil mengumbarkan senyuman.

Dini dan Nadia pun diam sejenak dan menerka-nerka apa yang terjadi dengan Olive, yang kelihatannya begitu bahagia.

" Ohhh... mama lo udah pulang " tebak Dini.

" ini pasti menang lotre, iya kan " tebak Nadia

Olive berdecak sebal, kenapa tebakan kedua sahabatnya ini tidak ada satupun yang benar. Olive pun mendekatkan kepalanya dan berbisik.
" gue udah jadian sama pak Dimas "

Mata Dini dan Nadia langsung melotot dengan tatapan tak percaya, bagaimana bisa Olive jadian dengan pak Dimas, jelas-jelas yang mereka tahu, kemarin Olive dibuat patah hati oleh pak Dimas.

" kok bisa " ucap Nadia heran

" gimana ceritanya " tanya Dini dengan dahi yang mengkerut.

Olive lantas tersenyum " ceritanya itu kaya gini lohh " Olive terdiam lalu mengarahkan pandangannya kearah atas yang diikuti juga oleh kedua sahabatnya.

5 Menit kemudian...

" Udah, kurang lebih seperti itulah  ceritanya " ucap Olive.

Nadia dan Dini terpelongo, sudah sekian lama menunggu dan dengan seenaknya Olive bilang kalau ceritanya seperti itu, padahal jelas-jelas Olive belum menceritakan satu kata apapun.  Ini sangat aneh dan begitu kelihatan bego nya.

Dini menoyor kepala Olive pelan " lo belum cerita apa-apa bego "

Olive lantas membalas toyoran Dini " ehh bego, biasanya kalau di tipi tipi, kita tinggal diem aja, tu cerita nongol sendiri. Lo enggak punya tipi kali ya.." protes Olive tak mau kalah.

Dini dan Nadia saling tatap, ini yang bego siapa ya?, atau sama-sama bego nya, kenapa yang bego enggak mau dikatain bego, sama orang yang sama-sama bego oleh kebego'an nya sendiri.

" yahh deh terselah lo ajah, kalau lo seneng kita ikutan seneng juga "

" Ohh ya, jangan lupa PJ nya " sahut Dini

" beres " ucap Olive sambil mengacungkan jempolnya.

" Ohh ya liv, pinjem Hp lo dong, gue mau numpang sms nih " ucap Nadia.

Olive mengambil ponselnya, yang ia letakan di saku roknya, lalu menyerahkanya kepada Nadia " nihh, jangan lupa diganti ya pulsanya " goda Olive.

" yeelah,, 200 rupiah aja minta ganti "

Olive terkekeh mendengarnya " Becanda kali "

***

Pak Dimas menggulung buku tulis yang ia pegang sedari tadi, lalu memukul kepala Olive yang dari tadi terus menatapnya.
Olive lantas mengelus kepalanya yang sakit, dengan ekspresi wajah yang cemberut.

" apaan sih " ucap Olive kesal.

" hee siswi baru, saya udah jelasin panjang lebar dan dari tadi saya perhatiin kamu terus saja memandang saya seperti itu, kenapa hemm " pak Dimas menutup buku paketnya lalu menatap Olive. " mau tatap-tatapan sama saya " lanjutnya.

Olive menopang kepalanya menggunakan tangan kanannya, lalu membalas tatapan pak Dimas " kalau iya "

Pak Dimas tersenyum " kamu tadi perhatikan yang saya jelaskan tadi atau tidak " tanya pak Dimas dan hanya dijawab Olive dengan anggukan.

" ok, kalau kamu memang perhatikan saya, kalau gitu, saya akan memberikan pertanyaan "

" silahkan tanya aja " jawab Olive enteng.

Pak Dimas tersenyum melihat nya " bagaimana pelangi terbentuk "

" pelangi terbentuk karena pembiasan sinar matahari oleh tetesan air yang ada di atmosfir " jelas Olive

" iyaaa terus "

" ketika matahari melalui tetesan air, cahaya tersebut dibengkokan sedemikian rupa, sehingga membuat warna-warna yang ada pada cahaya tersebut terpisah dan tiap warna dibelokan pada sudut yang berbeda " lanjut Olive lalu tersenyum puas sambil menaik turunkan alisnya.

Pak Dimas tersenyum, kali ini cukup ia akui kalau Olive telah mengalami perubahan otak. " siapa yang menemukan telepon " tanya pak Dimas lagi.

" Alexander graham bell " jawab Olive cepat.

" piring hitam "

" Alexander graham bell "

" Bola lampu "

" Thomas Alvaedison "

" Facebook "

" Mark elliot zuckerberg "

Pak Dimas tersenyum senang mendengar jawaban Olive, yang begitu tepat dan cepat. Berarti pengorbanan nya selama ini, tidak sia-sia dan membuahkan hasil yang memuaskan.
" Ok, kalau gitu pelajaran selesai " ucap pak Dimas lalu memasukan buku-buku paketnya kedalam tas.

" Kok Gitu " ucap Olive heran.

Pak Dimas mengeluarkan kembali buku paketnya lalu menatap Olive " Ok, kalau gitu pelajaran kita lanjutkan "

Olive lantas terpelongo mendengarnya, adakah guru yang mudah sekali berubah pikiran seperti pak Dimas. kalau tahu kejadiannya bakal kaya gini, mana mungkin Olive berbicara seperti tadi. Olive pun memikirkan sesuatu cara, cara bagaimana  agar pak Dimas kembali berubah pikiran.

Sebisa mungkin Olive memasang muka yang memelas dihadapan pak Dimas lalu berkedip-kedip cantik " kak, pulang aja yukk " ucap Olive memohon lalu mengedip-ngedipkan matanya kembali.

Pak Dimas menatap datar Wajah Olive, " maka nya, jangan sok " celetuk pak Dimas sambil memasukan kembali buku-buku paket itu kedalam bag nya.

Olive langsung cemberut mendengarnya, ia memalingkan muka dari hadapan pak Dimas, dengan kedua tangan yang kini terlipat didada.

Pak Dimas hanya tersenyum menanggapinya, ia lalu menarik tangan Olive agar segera keluar dari ruangan guru itu.

" ehh, ehh. Mau kemana " tanya Olive lalu memberhentikan langkahnya.

" ngajakin kamu makan bakso "

" Dimana " tanya Olive lagi.

Pak Dimas berdecak kecal " banyak tanya ya, tinggal ngikut aja kenapa sih " ucap pak Dimas kemudian menarik tangan Olive kembali menujuh ke parkiran mobilnya.

Dear.  Pak DIMAS ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang