Penyesalan.

7.7K 245 25
                                    

Dimas lekas menutup bagasi mobilnya begitu ia telah memasukan berbagai macam warna kaleng Cet disana, ia lantas segera masuk kedalam mobilnya dan memacu kecepatan lebih tinggi dari biasanya.

*

" Lah, ini kok pintu nya " Dimas heran begitu dirinya yang baru saja sampai dan melihat pintu Rumahnya tengah terbuka Lebar.

Dimas melangkah masuk, akan tetapi ketika dirinya berada diambang pintu, Dirinya merasa ada yang menarik yang kemudian lantas langsung memukul Wajahnya sampai-sampai membuatnya terjerembab jatuh.

Dimas mengaduh kesakitan, ujung bibirnya mengeluarkan darah, Ia heran, sebenarnya ini kenapa ada seseorang yang memukulnya tanpa Sebab.

" INI BALASAN BUAT KAMU YANG ENGGAK BISA MENJAGA DENGAN BENAR ANAK SAYA " ucap Seseorang dengan nada tinggi yang ternyata ia adalah Ayahnya Olive yang mampu membuat Dimas terkaget dan mendongak.

Dimas menatap heran kearah Ayahnya Olive yang sedang memasang raut wajah yang penuh kemurkahan kepadanya, dan sebenarnya apa yang telah ia lakukan sampai-sampai Ayahnya Olive yang berada di Singapura tiba-tiba datang dan berbicara seperti itu.

" SAYA TELAH MENYESAL, TELAH MENIKAHKAN ANAK SAYA KEPADA KAMU, DAN SAYA HARAP KAU TIDAK MENEMUI OLIVE LAGI " Lanjut Ayahnya Olive yang kemudian langsung pergi meninggalkan Dimas yang kini hanya diam membisu dalam kebingungan nya.

Dimas mengusap darah yang keluar dari ujung bibirnya, ia berdiri dari duduknya, bekecak pinggang sambil mencerna setiap perkataan Ayahnya Olive tadi, tapi sayangnya pikirannya telah kabut sehingga lelaki itu memutuskan untuk masuk kedalam Rumahnya.

" Olive, OLIVEEEE " panggil Dimas sedikit berteriak, yang sama sekali tak mendapatkan respon dari siapa pun " Shyrellll " panggil Dimas lagi, tapi sama saja tak mendapatkan respon apapun, yang ia dapatkan dan temukan malah Darah dilantai Rumahnya, tepatnya hampir mendekati kamarnya.

Dimas lantas terkaget, rasa cemas kini mulai mengeruak didalam dirinya, perasaannya mulai tak enak sekarang, Dimas segera berlari menuju kamarnya, ia membukanya akan tetapi tak ada Olive disana, Dimas berpindah ke kamarnya Shyrell, tapi hasilnya Nihil.

" Apa yang terjadi, kenapa semuanya enggak ada " Dimas bingung, ia mengacak Rambutnya Frustasi, pikirannya kalut, ia tak dapat berpikir jernih kecuali ia yang berprasangka kalau ini ada hubungannya dengan Reno.

Dimas menghela nafasnya, menenangkan pikirannya, hingga keluarlah suatu pemikiran yang menyuruhnya untuk keruangan CCTV segera, agar ia tahu apa yang sebenarnya tengah terjadi.

***

" Papa sudah hajar suami kamu itu, dan selepas kamu sembuh, Papa pinta kamu untuk ikut Ayah tinggal di Singapore, dan tinggalkan Dia " jelas Ayahnya Olive menggebu-gebu.

Olive hanya Diam, apa bisa ia hidup tanpa Dimas, tapi ucapan Ayahnya ada benarnya, Dimas bukanlah Dimas yang dulu, yang sayang sama dia dan selalu menjaga nya, Dan Dimas berubah semenjak kedatangan Shyrell.

Olive berbaring kesamping, membelakangi Ayahnya " Terserah Papa aja " cetus Olive Akhirnya. Dan meskipun ia ragu, tapi ya sudalah, setidaknya memberi pelajaran untuk suaminya itu.

***

Mata lelaki itu berhasil melebar sempurna begitu ia telah melihat semua kejadian yang amat teragis yang menimpah Istrinya, ia tak habis pikir bisa-bisa nya Shyrell berlaku seperti itu, dan sekarang rasa Emosi dan penyesalan yang amat mendalam menyerang Dirinya.

" Arghhhhhh " Dimas berteriak emosi, lelaki itu membanting semua monitor CCTV yang berada didepannya, dan ia sekarang baru mengerti apa maksud dari semua perkataan Ayahnya Olive tadi, dan itu memang pantas ia dapatkan.

Dear.  Pak DIMAS ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang