" Olive " panggil bu Widia guru bahasa indonesia.
" iya bu " jawab Olive.
" tolong keperpus, pinjemin kamus bahasa indonesia, bilang aja disuruh saya "
Olive mengangguk, ia menyenggol tangan Dini yang duduk disampingnya itu " temenin gue yuk " ajak Olive.
" Ok " jawab Dini sambil mengacungkan jempol.
Tapi ketika Dini mau berdiri dari duduknya, ia malah ditegur bu Widia.
" Mau kemana Din "" Mau nemenin Olive buk "
" enggak usah, biarkan Olive sendirian aja. Lagian, pinjem kamus nya satu, perginya berdua " tolak bu widia.
Dini mendengus sebal lalu kembali duduk, ia bertatapan dengan Olive .
" hati-hati di jalan ya, kalau terjadi apa-apa telpon gue "ucap Dini layaknya seorang kekasih yang mencemaskan kepergian kekasihnya.Olive mengangguk " pasti, jaga dirimu baik-baik ya "
" Olive, jangan derama deh " tegur bu Widia sehingga membuat seisi kelas yang dari tadi memperhatikan tingkah laku mereka, menjadi tertawa sendiri.
Olive nyengir lalu pergi menuju perpustakaan.
*
" Wohhhh, ada kak Dimas di perpus " ucap Olive senang, lalu berjalan mindik-mindik kaya maling, dan mendekat kearah pak Dimas.
Satu, Dua, Tiga...
" Darrrr " Olive mencoba mengagetkan pak Dimas, tapi pak Dimas sama sekali tak kaget, ia malah menatap Olive datar.
Olive manyun lalu duduk disampingnya, pantesan aja enggak kedengaran, soalnya pak Dimas pake handset sih, di telinganya.
Pak Dimas mendekatkan wajahnya kearah Olive, sehingga membuat Olive celingukan kesana kemari memastikan tidak ada Orang yang melihatnya, dan untungnya perpus lagi sepi, mungkin karena masih jam pelajaran.
" apa " ucap Olive menantang.
" Ahhhh kaget " ucap pak Dimas lalu menarik wajahnya kembali kemudian tertawa kecil.
Olive mendengus sebal melihat nya " Telat " bentak Olive kesal.
Pak Dimas hanya tersenyum menanggapinya, lalu melanjutkan membaca bukunya. Olive mendekat kearah pak Dimas untuk melihat buku apa yang sedang pak Dimas baca dan kelihatan sangat serius itu, Olive mengangkat satu alisnya, ternyata pak Dimas membaca komik.
" heyy, kepalanya nutupin tau, lihat apaan sih " tegur pak Dimas lalu mengarahkan tangannya kewajah Olive, kemudian mendorongnya agar Olive tidak menutupi pandangannya.
Olive melipat kedua tangannya didada, ia tak terima pak Dimas yang mendorong mukanya itu.
" uhhh, dasar menyebalkan " ucap Olive dengan nada ngambek." menyebalkan mana dengan Orang yang mengganggu orang yang lainnya sedang membaca " balas pak Dimas tak mau kalah.
Olive memanyunkan bibirnya, kenapa selalu saja ia di skak mat oleh pak Dimas. " ehhh guru baru, ingat ya, wanita selalu menang " protes Olive.
Pak Dimas lantas menutup buku komik itu lalu mengendap Olive " ehh siswi baru, ingat ya, itu berlaku hanya pada jam selesai sekolah "
Olive mendengus sebal lalu membuang mukanya dari pandangan pak Dimas " Auu ahh "
Pak Dimas tersenyum, ia merasa menang kali ini. Pak Dimas kembali membuka buku komik itu dan melanjutkan membacanya.
Olive yang tak ditegur oleh pak Dimas pun lantas kembali menghadap pak Dimas, dan benar saja, pak Dimas tak memperdulikan nya sama sekali.
Ia terus saja membaca komik dengan handset di telinganya.Olive menggeser kursinya mendekat kearah pak Dimas dan memperhatikan pak Dimas.
" Kenapa " tegur pak Dimas.
" Denger apa " tanya Olive.
Pak Dimas menutup buku komik itu lagi lalu menghadap Olive. Pak Dimas melepaskan satu handset di telinga kanan. " mau denger " tawar pak Dimas dan hanya dijawab Olive dengan anggukan. Pak Dimas pun mengaitkan satu handset itu ditelinga kirinya Olive.
Olive terdiam, ia menyipitkan matanya seperti Orang yang lagi mengamati, sementara pak Dimas yang melihatnya hanya bisa menahan tawanya saja. Olive pun kesal, lalu melepaskan handset itu dan membantingnya kearah dada pak Dimas. Sehingga tawa pak Dimas yang sedari tadi ia tahan menjadi pecah bahkan terpingkal-pingkal.
" ihh pak Dimas ini ya, hobi banget begoin aku, kesannya aku sekarang bego banget gitu, mana mukanya tadi sok meyakinkan " ucap Olive kesal.
" emangnya kenapa " ujar pak Dimas sok polos.
" cihhhh, enggak ada lagunya gitu, ngapain coba, pake handset handset segala " protes Olive yang membuat pak Dimas kembali tertawa.
" bukan salah saya dong, kamu nya aja yang mau dengerin " jawab pak Dimas membenarkan dirinya.
" MasyaAllah " Olive menepuk jidat nya, ia meliriknya jam tangannya, pelajaran bu Widia telah habis 2 menit yang lalu, Olive segera berdiri mengambil kamus bahasa indonesia itu, dan langsung berlarian panik keluar perpus. Sementara pak Dimas yang melihatnya jadi bingung sendiri, sebenarnya apa yang sedang terjadi sama Olive, pikir pak Dimas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear. Pak DIMAS ( Selesai )
FanfictionGimana rasanya jika kamu menyukai guru mu sendiri ??? Apa yang harus kamu lakukan??? Olive yang masih duduk dibangku kelas satu SMA dipertemukan dengan cara tidak sengaja dengan seorang guru baru yang selalu saja menghukumnya karena kelakuan Olive y...