Mata Olive yang masih samar-samar karena baru bangun tidur , langsung tertujuh kearah jam dinding yang berhadapan langsung dengan tempat tidurnya,
" Ohhh masih jam 06.45 " ucap Olive dengan nada lesu lalu kembali berbaring.
Beberapa detik kemudian, Olive tersentak kaget.
" Apa jam 06.45.. Mampus.. Gue kesiangan " Olive mengguncang tubuh kedua sahabatnya yang masih tertidur pulas, bukan apa-apa! , masalahnya mereka malam tadi tidur jam satuan." Apaan sih Liv "
" Woyyy udah jam tujuh " pekik Olive sekuat-kuatnya.
" Apaaaa " ucap Nadia dan Dini berbarengan.
Dengan tergesah-gesa mereka bangkit dari ranjang Olive dan langsung masuk kekamar mandi berbarengan, ya!! Mereka mandi bertiga dalam Ruangan yang sama. ( pernah enggak tu kalian? )
*
Karena gerbang depan sudah tertutup rapat, mereka pun memilih alternatif lain, yaitu lewat gerbang belakang sekolah yang temboknya tinggi seperti Gedung Pencakar Langit itu.
Mereka bertiga menatap tembok sekolah itu dari atas hingga bawah. Meski Olive sudah pernah menaiki tembok itu, tapi masih saja ia trauma atas tersungkurnya dia dengan posisi yang tidak mengenakan menurutnya.
" ini beneran nihh, kita naik tembok " ucap Dini agak sedikit tidak yakin.
Sementara Nadia masih bengong menatap tembok yang tinggi nya melebihi tubuhnya itu.Olive mengangguk penuh yakin " iya " jawabnya
" Gimana naiknya " tanya Dini
" Gini ni cara nya " Olive mendorong badan Dini agar mendekat kearah tembok lalu ia tekan bahu Dini, hingga Dini berjongkok.
" apa ni maksud nya, lo jadiin gue tumpuan, gitu ? "
Olive menyeringai diiringi anggukan kecil " iya, bentaran doang kok, entar kalau gue udah diatas, gue baru bantuin kalian naik "
Dini mengangguk mengerti lalu ia bersiap-siap, Olive pun melepas kan sepatunya lalu mulai menaiki pundak Dini.
*
Sepertinya sudah menjadi rutinitas pak Dimas yang sebelum mengajar dipastikan dulu kalau dia sudah buang air kecil dan berseragam Rapi.
Setelah semuanya selesai, pak Dimas pun keluar dari toilet guru itu,Dan untuk kesekian kalinya pak Dimas tak sengaja melihat tangan seseorang yang akan menaiki tembok, sepertinya ia mengenali tangan itu?, dan sepertinya kejadian ini pernah terjadi sebelumnya? . Ya, pak Dimas ingat kalau itu adalah tangan Olive.
Pak Dimas mendekat kearah tembok itu, lalu bersiap-siap untuk melihat pelaku yang akan menaiki tembok belakang sekolahan itu, yang sebenarnya ia sudah tau siapa pelakunya. Pak Dimas memasukan kedua tanganya didalam saku celananya, sehingga menambah kesan cool bagi yang melihatnya,..
1,2,3,4,5,6,7,8,9'..... detik kemudian
Kepala Olive pun mulai perlahan-lahan Nongol, ia belum sadar kalau dibawah tembok itu lagi ada pak Dimas yang lagi mengamatinya.
Ketika Olive melihat kesebrang tembok, ia tersentak kaget melihat keberadaan pak Dimas yang lagi menatap nya tajam, sebisa mungkin Olive nyengir, akan tetapi pak Dimas masih terus menatap nya tajam dengan ekspresi datar.
" Oyy Olive " tegur Dini sambil menepuk keras kaki Olive yang masih menginjak bahunya " Buruan naik nyett, berat tau "
Olive tak menghiraukan perkataan Dini, ia menatap pak Dimas sekejap lalu melambay penuh ejekan dan sejurus kemudian Olive langsung meloncat dari pundak Dini " Kabur. Kabur. Kabur, ada pak Dimas di sebrang tembok " ucap Olive tergesah-gesah
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear. Pak DIMAS ( Selesai )
FanfictionGimana rasanya jika kamu menyukai guru mu sendiri ??? Apa yang harus kamu lakukan??? Olive yang masih duduk dibangku kelas satu SMA dipertemukan dengan cara tidak sengaja dengan seorang guru baru yang selalu saja menghukumnya karena kelakuan Olive y...