26.

8.4K 364 6
                                    

Tak lupa Olive membulatkan tanggal dan bulan kepergian pak Dimas, ia akan menagih janji pak Dimas yang akan pulang setelah dua tahun kedepan, ia juga berjanji kalau pak Dimas tidak menepati janjinya maka ia akan memuntilasi pak Dimas hidup-hidup, jika ia bertemu pak Dimas kembali.

Karena seharian tak tidur, Olive pun memejamkan matanya dan berusaha untuk tidur sejenak agar ia bisa melepaskan sedikit bebannya.

***
Sesampai nya di Jerman, lebih tepatnya lagi di sebuah Apartemen yang bisa dibilang cukup sederhana yang telah pak Dimas kontrak untuk dua tahun kedepan.

mata pak Dimas menelusuri setiap sisi ruangan, ia cukup suka dengan tempat tinggalnya sekarang, bagaimana tidak?, semua peralatan disini sungguh lengkap. Pak Dimas membuka pintu kamarnya lalu langsung merebahkan diri nya di ranjang kecil berwarna serba putih itu, dan sebelum ia mengemas-ngemas barangnya, ia menatap langit-langit dinding, entah mengapa pak Dimas kepikiran dengan Olive, ia cukup prihatin melihat kondisi Olive tadi dan bagaimana dengan keadaan Olive sekarang.

Ngomong-ngomong soal Olive, pak Dimas jadi teringat akan kertas tempel yang berwarna pink pemberian Olive. Pak Dimas beranjak dari ranjangnya lalu membuka Tas ransel miliknya dan mencari benda pink itu.

Pak Dimas mengerenyitkan dahinya bingung, lalu seketika tersenyum ketika ia membuka lembar demi lembar kertas itu, ternyata kertas itu berisikan semua peringatan serta peraturan yang Olive buat khusus untuk pak Dimas dengan sedikit lelucon .

Lembar pertama berisikan, kak Dimas jangan lupa makan, kalau enggak makan bisa mati loh.

Jangan Begadang ya, karena begadang tiada gunanya.

Jangan lupa belajar.

Jaga mata ya, Jangan genit genit, jangan tebar pesona, jangan selingkuh. Ingat!! Ada aku disini..

Pak Dimas lantas tertawa membacanya diiringi dengan gelengan kepala, lalu kertas itu pak Dimas tempelkan didinding kamarnya. Pak Dimas membaca semua tulisan Olive sampai akhir, dan semua tulisan Olive ,ia tempel kan didinding  kamarnya, tujuannya agar pak Dimas bisa membaca tulisan Olive, disetiap ia bangun tidur maupun sebelum ia tidur.

Sebelum pak Dimas benar-benar tertidur, pak Dimas mencoba menghubungi Olive lewat vidio call Line.

*

Olive mengucek matanya lalu menguap lebar, ia melihat kearah jam dinding yang menunjukan pukul dua pagi. Olive mendengus sebal, baru juga mau tidur, sudah dibangunkan saja dengan suara berisik yang diciptakan dari ponselnya.

Mata Olive yang sayu-sayu karena masih ngantuk, seketika langsung melebar ketika ia melihat bahwa pak Dimas lah yang menelponnya.

Sebelum mengangkat, Olive merapikan rambutnya terlebih dahulu, lalu barulah mengangkat vidio call dari pak Dimas.

" sore Buk " sapa pak Dimas sambil tersenyum.

Olive pun ikut tersenyum, Senang sekali rasanya, ketika ia bisa melihat senyuman pak Dimas meski lewat Ponsel.

" Pagi pak " sapa Olive juga.

Kening pak Dimas mengkerut, ia baru sadar kalau sore ditempatnya adalah pagi di Indonesia.

" jam berapa disana " tanya pak Dimas serius.

" Dua pagi " jawab Olive santai

" Ummm, kalau gitu kamu tidur lagi ya, besok kan mau sekolah. Saya juga minta maaf, saya lupa soal masalah ini "

Olive langsung cemberut mendengarnya " tidurnya nanti aja, masih kangen, lagian besok aku juga enggak sekolah dan kemungkinan lusa nya baru sekolah. Jangan protes ya kak " pinta Olive memohon.

Dear.  Pak DIMAS ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang