17.

8.6K 395 5
                                    

Ketiga sekawan itu mendekatkan kepala mereka masing-masing, disaat Olive ingin bercerita tentang suatu Rahasia yang telah ia tutupi selama ini.

" gue mau jujur sama kalian, selama ini gue suka sama pak Dimas. Dan gue pengen ngungkapin isi hati gue sama dia " Ucap Olive berbisik, sebenarnya ia tak yakin untuk bilang seperti ini sama kedua sahabatnya, tapi mau gimana lagi, ia tidak mau memendam perasaanya terlalu jauh.

" Apa " ucap Dini dengan ekspresi Lebay dan syok

" Apa " sahut Nadia tak mau kalah.

Olive menatap kedua sahabatnya secara bergantian, lalu ikut-ikutan seru aja " Apa "

Nadia yang melihatnya lantas Menoyor kepala Olive dan memasang ekspresi Datar " lo enggak usah ikut ikutan, lo kan yang cerita "

" Ahhh enggak seru lo, ulangi ulangi " sahut Dini.

Mereka bertiga pun kembali mendekatkan kepala mereka masing-masing. Lalu Olive mulai mengulangi ucapanya tadi.

" gue mau jujur sama kalian, selama ini gue suka sama pak Dimas. Dan gue pengen ngungkapin isi hati gue sama dia " Ucap Olive berbisik.

Dini melotot syok, ia berdecak sambil bergeleng " udah kita duga "

" Ahh, gila lo. Ya kali lo ngungkapin perasaan duluan " ujar Nadia.

" ya mau gimana lagi " jawab Olive

" setidak nya, biarkan semuanya berjalan seperti biasa dulu, entar lambat laun juga pak Dimas bakal sadar "

" Wahh enggak bisa gitu dong Nad, ini enggak bisa ditunda tunda lagi dan gue setuju sama Olive, ungkapin perasaan lo sama dia Liv, biar dia sadar " protes Dini dengan nada semangat sekaligus membela Olive.

Nadia menoyor pelan kepala Dini
" Ehh Tokek, Olive ini perempuan. Masa nembak duluan, harga dirinya mana. Iya kali kalau pak Dimas nya terima, kalau enggak gimana "

" Ehh Beruang kutub. Segala sesuatu itu perlu dicoba, jadi kita tau nanti hasilnya kaya gimana. Soal diterima, enggak diterimanya sih, urusan belakangan " Dini memberi jeda dan mengalihkan pandangannya kearah Olive , yang dari tadi hanya bengong menatap perdebatan kedua sahabatnya ini.
" dan lo mau, kalau pak Dimas nantinya keburu diambil Orang "

Nadia langsung berdiri dan menatap yakin kedua sahabatnya " Ok, kalau gitu, gue sekarang nemui pak Dimas "

" etttt " cegat Dini " yang mau nembak kan Olive, kenapa lo nya yang nemuin pak Dimas "

Nadia Nyengir lalu kembali duduk " lo sih, bodoh nya pake ditularin segala " ujar Nadia menyalahkan Dini.

" udah udah, kalian bikin kepala gue pusing aja. lagian Gue enggak bakal nembak pak Dimas sekarang, gue akan kasih waktu pak Dimas untuk setahun ini dan kalau pak Dimas masih seperti biasa. Mau enggak mau gue harus nyatain perasaan gue " tegas Olive.

" Setuju " ucap Nadia dan Dini berbarengan.

" Ok baiklah, sekarang kita cabut cari pak Dimas "

Dini dan Nadia mengangguk mau, lalu mereka bertiga pun keluar dari dalam kelas. Dan berjalan menujuh kearah ruang guru.

Ketika sampai di ruang guru, mereka tak melihat keberadaan pak Dimas disana, dahi Olive mengkerut lalu menoleh kearah dua sahabatnya seraya bertanya. Akan tetapi kedua sahabatnya sama saja, mereka juga tidak tahu keberadaan pak Dimas.

" Cari siap " tanya seseorang dari belakang mereka, sehingga membuat mereka terkejut dan menoleh. Mereka bertiga memberikan senyuman kepada guru yang bernama Vera itu.

" Pak Dimas kok enggak ada ya buk " tanya Olive.

" Dia sakit " jawab bu Vera seadanya lalu masuk kedalam ruang guru.

Dear.  Pak DIMAS ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang