11.

9.9K 414 1
                                    

Olive menghela nafas lantas memejamkan matanya " ahh kenapa gue sesial ini, mana Nadia sama Dini udah disuruh masuk kekelas " Olive menoleh kearah pak Dimas dengan pandangan yang penuh kekesalan.

" pak " panggil Olive agak sedikit membentak

" apa " pak Dimas menoleh datar kepadanya.

" pegel tau pak tangan saya, kenapa sih ada hukuman seperti ini?.. ahhh Menyebalkan " Olive meletakan kedua batu bata yang ia pegang sedari tadi di lantai tepat disampingnya, ia memijat pelan lenganya yang merasa pegal itu.

Pak Dimas hanya menatapnya datar dan membiarkannya dulu untuk bersantai. " Udah " kata pak Dimas setelah melihat Olive yang tak lagi memijat lenganya itu.

" iyaaa " jawab Olive malas-malasan.

" ok, kalau gitu lanjutin "

" Ha " Olive terpelongo dengan mulut ternganga, adakah guru sekejam ini? Kenapa sikapnya suka berubah-ubah?, pulang sekolah ia bersikap baik, tapi pas jam sekolah, Masyaallah Anak siapa ini..

Olive membuka mulutnya diiringi dengan gerakan tangan lalu ia bernyanyi sebisanya walaupun suaranya tidak ada bagus-bagusnya.
" Insaf lah, wahai manusia... jika dirimu berdosa... uwoooooo " Olive menaikan tinggi nadanya yang sebenarnya nadanya itu rendah, sehingga membuat ia batuk-batuk " uhukk uhukk " Olive kembali lagi mengambil nafas dalam-dalam.

Pak Dimas yang melihatnya lantas sebisa mungkin untuk tidak menertawakan siswi bodoh nya yang satu ini, ia hanya mengangkat satu alisnya " ngapain kamu ? " tanya pak Dimas datar.

Olive yang telah mengambil nafas panjang untuk meneruskan lirik berikutnya menjadi terhenti dan menatap pak Dimas " Cebokk " ucap Olive sewot " udah tau lagi nyanyi, masih aja ditanya "

Pak Dimas bergeleng sambil tersenyum, ia tak mampu lagi menahan senyum nya untuk siswi bodohnya ini, " cihhh, jelek banget, udah jelek fals lagi " Ledek pak Dimas.

Olive mengerucutkan bibirnya dan dengan Replexnya ia mendorong lengan pak Dimas hingga membuat badan pak Dimas terdorong kesamping, Pak Dimas memperhatikan keadaan sekitar lalu memberikan tatapan tajam ke Olive.

" Olive, ingat ya? , ini masih jam sekolah, jadi jangan main-main sama saya " kata pak Dimas dengan nada yang berbisik.

" iya iya " jawab Olive mengerti.

" emang pak Dimas bisa nyanyi? " tanya Olive dengan nada yang seolah tak percaya.

" jangan meremehkan saya Olive, saya dulu memiliki band waktu saya masih SMA "

" Ohh ya.. coba nyanyi sekarang " tantang Olive.

Pak Dimas tersenyum " Ada saat nya, saya akan bernyanyi untuk kamu " Pak Dimas menepuk pelan pundak Olive sehingga membuat tubuh Olive tersentak akan sentuhan pak Dimas.
" masuk kekelas sekarang! , dan jangan lupa taru kembali batu-batu itu " Perintah pak Dimas lalu berlalu.

Olive hanya diam, lalu menoleh kebelakang mengiringi kepergian pak Dimas yang akan memasuki ruanganya itu. " janji ya pak " teriak Olive sebelum pak Dimas benar-benar hilang dari pandangannya.

Pak Dimas tak Menoleh, ia hanya melihatkan jari-jarinya yang membentuk kata OK.

Olive tersenyum, ia melompat-lompat kegirangan " Yey " ujarnya dengan senyum yang mengembang lalu kembali masuk ke kelas.

******
Bel istirahat berbunyi...

" kantin yukkk " ajak Dini sambil menarik tangan Olive..

" enggak ahh, gue kan tadi udah kekantin, lagian gue capek banget nih, gue mau tidur " Olive menarik tanganya lalu melipat tanganya diatas meja dan menenggelamkan kepalanya disana.

Dear.  Pak DIMAS ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang