Mengingat perkataan Dimas akan dirinya dan Shyrell lantas memenuhi semua isi pemikirannya, lelaki itu selalu saja kepikiran sehingga membuatnya menjadi tak tenang.
Reno membuang Puntung Rokoknya yang telah ia hisap abis, ia beranjak pergi menujuh kamar Shyrell, memperhatikan Wanitanya yang masih terpejam, lalu mendekat kearah nya.
Reno menghela nafasnya, apa bisa ini wanita mencintainya, apa bisa ia membuat wanita ini mencintainya, ahh, lelaki itu selalu berkutit dalam pemikirannya, dan sebaiknya ia mencoba apa yang dimas usulkan kepadanya.
Reno melepaskan semua ikatan yang berada dikedua kaki dan tangan Shyrell, dan Wanita itu terbangun dari tidurnya, menatap Reno dalam ketakutannya.
Reno menatap kelain arah, entah kenapa ia tak mampu menatap Shyrell sekarang " Maafkan saya " ujarnya yang membuat Shyrell seketika terkejut " Kamu, saya lepaskan, tapi jangan harap kamu keluar dari sini " Lelaki itu langsung berdiri begitu ia berhasil mengatakannya.
Ia melirik kearah Shyrell yang masih diam, lalu lekas pergi.
Shyrell masih menatap bingung, sebenarnya apa yang sedang terjadi dengan lelaki arogan ini, kenapa sikapnya berubah derastis, atau jangan-jangan dia mulai lelah. Ahh entalah.
" Permisi Nyonya " ucap seorang perempuan muda yang tengah membawa nampan berisikan makanan masuk kedalam kamar Shyrell.
Shyrell tersenyum tipis, dan perempuan itu meletakan nampan itu diatas nakas " Silahkan makan nyonya " perempuan itu menunduk lalu pergi.
Shyrell memegang perutnya, benar-benar lapar sekali ia sekarang, kalau ia mogok makan lagi, bisa mati ia, karena udah seharian ini ia belum makan.
Shyrell mengambil nampan itu, dan memakan semua isinya tanpa sisa, setelah makan dan kenyang, wanita itu lantas beranjak menuju jendela, dan langsung membuang Nampan itu keluar jendela.
***
Hujan malam hari turun dengan derasnya, petir dan gemuru saling bersahutan, cahaya yang keluar yang diciptakan oleh petir lantas menembus jendela Shyrell yang membuat wanita itu berkali kali meringkuk menutup mata dan kupingnya.
" Astagfirullahhalazim " Shyrell menjerit takut, ia beranjak dari tempat tidurnya begitu lampu rumah tiba-tiba mati, perempuan itu berlari menuju kamar Reno dan langsung nimbrung.
Reno terkaget begitu tempat tidurnya bergerak. " Aaaaaaaa " jerit Shyrell lagi dan langsung memeluk lelaki itu dengan erat.
" Kenapa kau disini " tanya Reno yang terdengar dingin.
Shyrell melepaskan pelukannya, ia juga bingung kenapa ia bisa ada disini dan memeluk lelaki ini " Maaf aku takut " Shyrell berkata jujur.
Reno mendengus, tanpa sadar lelaki itu tersenyum " Ohh, ok. Kalau begitu tidurlah disini, dan pejamkan matamu " ujar Reno.
" kalau ku bisa, sudah aku lakukan dari tadi "
" Ambil ini " Reno menyerahkan bantal gulingnya kepada Shyrell " peluk, dan tidurlah "
" Kenapa, kau tidak suka aku peluk " tanya perempuan itu.
Reno mengerutkan dahinya dalam gelap, jujur ia cukup terkejut mendengar pertanyaan itu.
" Kenapa kau ingin memeluk ku, apakah kau sudah mulai mencintaiku " goda lelaki itu.
Shyrell mengerucutkan bibirnya " Tidak, aku hanya takut " jawabnya.
" Yasudah, kalau begitu tidurlah. Kalau kau mencintaiku peluk aku " Reno memejamkan matanya.
" Aaaaaa " Shyrell kembali berteriak ketika gemuru kembali berdentum dengan kerasnya, sehingga membuat perempuan itu kembali memeluk Reno.
Reno cekikikan geli, dan ia akhirnya bisa mengerti semua akan perkataan Dimas saat ini, ternyata hidup seperti ini jauh lebih asik, tanpa pemasakan.
" Hahaha, kau mencintaiku " Shyrell membuka matanya, ia menepuk sebal dada Reno " sudah ku bilang aku takut " sebalnya.
" Ohh, kalau begitu lepaskan ini " Reno menyentuh tangan Shyrell " Sebelum aku Khilaf, karena ini tengah hujan dan dingin, jadi kau tau lah maksud ku apa " kekeh Reno.
Shyrell kembali manyun, ia melepaskan pelukannya dan memilih untuk berbaring membelakangi Reno, memeluk bantal guling dan mulai memejamkan matanya dan tentunya masih dengan rasa ketakutannya.
Reno menoleh kearah Shyrell, meski tak nampak jelas lelaki itu maju mendekati Shyrell, Memeluknya dari belakang, hingga ia bisa merasakan sekali tubuh dingin Shyrell.
Reno tersenyum begitu ia merasakan kenyamanan yang ia harapkan sejak dulu " Jadilah Miliku " bisiknya.
***
Jam 06.01
Shyrell membuka matanya perlahan, ia mendongak sedikit keatas, dan alangkah kagetnya begitu ia sekarang tengah memeluk Reno dan menempel didada bidangnya.
" Astaga " kaget Shyrell lalu melepaskan pelukannya, dan gagal begitu Reno menahan tangannya.
" Lepaskan aku " pinta Shyrell.
" kau yang memelukku sayang " ujar Reno masih dengan mata yang terpejam.
" Mana ku tau aku tengah memeluk mu, aku kan tertidur " ujarnya yang membuat Reno tertawa.
" kau tidak berbuat yang macam-macam kan " Tuduh Shyrell, dan Reno menggeleng sebagai jawabannya
" Aku tidak akan berbuat macam-macam, selagi kau belum menjadi miliku seutuhnya "
Shyrell memegang dadanya, jantungnya seketika berdebar tidak normal dan ia merasakan kalau pipinya memanas sekarang.
Aduhh, aku kenapa, batin Shyrell tak tenang, ia menarik paksa tangannya lalu lekas pergi sebelum Reno bisa mendengar dengan jelas detak jantungnya.
Reno membuka matanya, ia tertawa geli " Memang terkadang Wanita suka jual mahal " ia menggeleng takjub lalu menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.
***
Heeee aku nongol, tapi dalam ceritanya Reno :-).
Jelek ya? Aduh maafin ya...
Seperti biasa, yg suka di Vote ya, gx y gpp :-).
Thanks...
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear. Pak DIMAS ( Selesai )
FanfikceGimana rasanya jika kamu menyukai guru mu sendiri ??? Apa yang harus kamu lakukan??? Olive yang masih duduk dibangku kelas satu SMA dipertemukan dengan cara tidak sengaja dengan seorang guru baru yang selalu saja menghukumnya karena kelakuan Olive y...