:-)

5.6K 205 4
                                    

Reno mendekat kearah leher nya Shyrell, dan ketika sudah semakin dekat lelaki itu berhenti.

" Arghhhhh " Shyrell menjerit takut begitu Reno menepuk keras kasur disebelah nya.

Reno menarik tubuhnya kembali, ia menghela nafas dengan kasar, entah kenapa ia selalu begini setiap ingin melakukan ini.

" Beruntung sekali aku tidak sebejat itu " lelaki itu membentak sambil mengacak rambutnya frustasi " Arghhhhh " Reno mengambil bajunya kembali lalu pergi keluar dari kamar itu.

Shyrell menghela nafas lega, ia melirik kearah pintu yang sedang tertutup, ia tak habis pikir dengan lelaki itu, ia mampu berbuat kasar tapi ia tak mampu melecehkan dirinya, dan sifat itu yang terkadang membuat Shyrell bingung.

***

Olive membuka matanya, ia melihat keadaan sekitar, dan ini adalah kamarnya, perempuan itu kembali menangis begitu ia mengingat mimpi yang baru saja ia alami tadi, dan ia sangat bersyukur sekali kalau semua kejadian gila itu hanyalah mimpinya saja.

" Astagfirullah, Astagfirullah " Olive mencoba menenangkan dirinya, perempuan itu melirik kearah jam dindingnya, dan disana jam tengah menunjukan pukul 00.35.

" Kemana sih, kok belum pulang " Olive semakin cemas, dan kecemasannya itu kembali berlanjut ketika ia mengetahui kalau HP nya Dimas sedang tidak aktif.

Dan daripada pikirannya tidak tenang seperti ini, lebih baik ia segera Sholat Tahajud dulu untuk menenangkan pikirannya dan meminta Allah agar melindungi Dimas orang yang ia Cintai.

Olive beranjak dari tempat tidurnya, ia segera mangambil Whudu dan segera menunaikan Sholat.

Skip>>>>>

Olive mengangkat tangannya seraya berdoa kepada Tuhan.

" Ya Allah, Hamba sangat bersyukur sekali bahwa semua kejadian itu hanya mimpi ku saja.

Jangan sampai semua itu menjadi kenyataan Ya Allah, Hamba sangat menyayanginya, dia adalah Ayah dari anak-anak ku.

Berikanlah dia perlindungan mu Ya Allah, dimanapun dia berada. Dan semoga dia sekarang dalam keadaan baik-baik saja.

Suruh dia cepat pulang ya Allah, agar aku bisa segera memberi tahu nya bahwa aku sekarang sedang Hamil anaknya lagi.

Amin...

Olive yang belum sempat mengusap Wajahnya, dibuat terkaget dengan suara yang mengAmini doa nya duluan sebelum dirinya, dan sekarang ia juga bisa rasakan kalau ada yang tengah memegang puncak kepalanya.

Olive menoleh, dan ternyata disana tengah ada Dimas yang tengah berjongkok sambil memberikan senyuman manisnya, dan tak perlu waktu lama, karena dirinya yang sedari tadi cemas akan lelaki ini , Olive lantas langsung memeluknya, sampai-sampai membuat Dimas terduduk dan tertawa kecil.

Dimas mengusap kepala istrinya itu, dan ia sangat bisa mendengar sekali kalau istrinya ini tengah cecegukan menangis.

" Kak Dimas dari mana aja, kok baru pulang " tanya Olive.

" Ada urusan Sayang, dan lebih baik kamu enggak usah tau ya "

" Kenapa " Olive melepaskan pelukan nya, wajahnya cemberut sekarang.

" Ya karena.. " Dimas menggantungkan ucapanya hanya sekedar untuk mengusap air mata istrinya itu " aku enggak mau buat kamu kepikiran " lanjut lelaki itu yang kemudian dengan bahagianya mengusap lembut perut istrinya yang masih datar itu " Hay Debay, cepat keluar ya, biar bisa main sama bang Dio "

Olive tersenyum " ohh ya, Dio mana " tanya Olive begitu ia tak melihat Dio.

" Ya dikamarnya lah, yang "

" Ehh, bukannya dipinjam Mama ya "

Dimas nyengir " enggak jadi, soalnya aku ambil Dio lagi dari mama " jawab lelaki itu jujur. salah satunya sih itu, tapi salah dua nya, dia ambil Dio takut kalau entar nyawa anaknya ini terancam, gara-gara Shyrell yang selalu menteror keluarga nya itu.

***

Dimas sekarang telah berada dirumahnya Reno, dan sekarang ia tengah berdiri bersebelahan dengan Reno sambil menatap Wanita yang pernah nyangkut dihatinya yang tengah terpejam dengan tangan dan kaki terikat tali.

Benar-benar miris sekali melihatnya, jujur saja ia tak tega, karena seumur hidupnya baru kali ini ia melihat wanita yang diperlakukan seperti ini, dan itu sahabatnya sendiri yang melakukannya.

Dimas menghela nafasnya, ia menoleh kearah Reno " lo enggak kasihan gitu " tanya lelaki itu dengan tenang.

Reno mengangkat sebelah alisnya "Tidak ada rasa kasihan dalam diri gue, selagi orang itu membangkang dari gue " jawab lelaki itu dengan santai nya.

Dimas mendengus pelan, ia menggeleng takjub, benar-benar tak berubah sahabatnya ini.

" Lo cinta dia, tapi kenapa lo malah nyakitin dia "

" gue enggak akan sakitin dia, kalau dia berlaku lembut sama gue "

Dimas tertawa " Dia enggak akan lebut kalau sikap lo aja kayak gini. Ayolah, berusaha jadi lelaki baik agar dia bisa Cinta sama lo, dan melupakan gue " ujar Dimas memberikan pengertian.

Reno hanya melirik sahabatnya itu saja, dan ia memilih untuk diam daripada menjawabnya.

***

Pendek bener ya :-).

Tapi yaudalah, yang penting di next :-).

Vote ya yg suka :-), enggak y gpp  :-)

Thanks..

Dear.  Pak DIMAS ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang