Maaf.

7.6K 301 5
                                    

Jam telah menunjukan pukul sebelas tengah malam, jalanan mulai sepi dari aktifitasnya, dan kekhawatiran itu makin banyak seiring dengan menghilang nya Olive dan kunjung tak di temukan itu.

Dimas menghela nafas frustasi, semua telah ia lakukan, semua Hotel pun telah ia periksa dibantu oleh temannya, akan tetapi Olive masih saja tak terlihat, dan sebenarnya pergi kemana itu wanita.

" Arghhhhh Olive " Dimas memukul-mukul stir mobil geram, ia sama sekali belum bisa tenang jika sang istri dan calon baby nya belum ditemukan juga.

mengingat soal hal itu, Dimas tak akan menyerah sampai disini, lelaki itu kembali menghidupkan mesin Mobilnya dan kembali mulai mencari.

*

2 jam berlalu dan sekarang jam telah mengarah kearah pukul 1 pagi, tapi sampai sekarang belum ada juga kabar apa Olive.

Dimas benar-benar lelah akan ini semua, ia telah menjadi sosok lelaki yang gagal sekarang, dan ia tidak akan memaafkan dirinya kalau sampai terjadi apa-apa terhadap Olive dan calon anaknya itu.

Tapi sebaiknya ia pulang dulu sekarang, istirahat sejenak, karena saharian full ini ia mencari Olive dan ia juga butuh istirahat.

Dimas memijat pangkal hidungnya yang mulai terasa pusing itu, ia membuka pintu kamarnya  perlahan, dan siapa sangkah seharian ia mati-matian mencari Olive, nyatanya Olive sekarang ada dirumah dan sedang tertidur pulas dengan beruang Bear yang sedang terduduk lucu di sebelah ranjangnya.

Dimas mengepal tangannya emosi, seharian sudah Dimas mencari, tapi nyatanya sedari tadi Olive telah berada dirumah, dan rasanya itu sangat menyakitkan.

Dimas menarik dan melepaskan nafasnya secara perlahan, ia mencoba meredakan emosi yang sekarang menjalar ke tubuhnya,
Mana mungkin sekali ia memarahi Olive kalau ini semua adalah salahnya.

Sebelum sesuatu hal buruk akan terjadi, Dimas pun lantas menarik pintu kembali dan menutupnya, tapi ia bukan masuk melainkan ia lebih memilih mengurungkan niatnya untuk tidur dikamar, dan lebih memilih untuk mencoba PS 3 yang telah ia beli pagi tadi.

*

Dan akhirnya Senyum Dimas kembali keluar begitu Hobby nya kembali ia mainkan. karena hanya dengan bermain Game lah semua masalah akan terlupakan meskipun itu hanya sementara.

Tapi baru saja mau mulai, tiba-tiba Dimas langsung mem Pause permainannya begitu ia melihat Olive yang baru saja keluar dari dari kamarnya itu.

Olive yang tahu kalau dirinya sedang ditatap sinis oleh suaminya itu lantas masa Bodoh sendiri, ia hanya meliriknya saja  dan melangkah pergi menujuh dapur, karena ia haus malam.

" Aku mau ngomong sama kamu " ujar Dimas dengan Nada tinggi sebelum Olive benar-benar menghilang tak terlihat oleh matanya.

" Tapi sayangnya aku enggak mau ngomong dan enggak mau denger " Olive terus melangkah kan kakinya, ia masih terlalu amat kesal dengan suaminya itu, bahkan ia pun tak ada niatan sedikitpun untuk berbicara dengan Dimas sekarang.

Dimas kembali menghela Nafasnya, ia mengurungkan niatnya untuk bermain PS, dan ia sekarang lebih memilih untuk menunggu Olive kembali, karena menurutnya masalah ini harus ia selesaikan malam ini juga.

5 menit kemudian.

Olive kembali lagi dengan membawa segelas air putih di tangan kanannya, dan Dimas tak meninggalkan kesempatan, ia segera berdiri dan menghampiri Olive.

Dimas menempelkan tangan kirinya ke dinding begitu Olive yang masih cuek kepadanya, ia  menghalangi Olive, sehingga akhirnya Olive berhenti dengan wajah kesalnya.

Dear.  Pak DIMAS ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang