Olive melirik jam tangannya yang menunjukan pukul Tujuh malam, dan sekitar 15 menitan lagi suaminya akan pulang, dan dengan artian ini adalah saatnya ia membalas dendam atas tahu bulat pagi tadi.
Olive mengambil handuk kecil yang berwarna putih yang biasa Dimas kenakan ketika Olahraga pagi dibalik pintu kamarnya, ia juga mengambil Darah buatan yang ia buat dari pewarna makanan yang sengaja telah ia siapkan sedari tadi, tak lupa juga Olive mengambil Pisau kecil milik Dimas didalam lemari.
Setelah semua perlengkapan telah selesai, Olive menumpahkan Darah buatanya diatas handuk yang telah ia letakan dilantai kamarnya, tepatnya persis didekat tempat tidurnya, Olive juga menumpahkan Darah Buatan itu di tangan kirinya dan tentu saja dipisau, kali ini Olive akan bertingkah layaknya Orang yang bunuh diri dengan mengiris urat nadi ditangan nya.
Olive melirik jam tanganya lagi, 2 menit lagi suaminya akan pulang, sembari menunggu waktu, Olive pun menyiapkan kameranya yang ia letakan diatas nakas persis langsung menyorot kearah nya dan pintu kamarnya.
" I'M Home "
Mendengar teriakan itu, Olive lantas langsung menyenderkan badanya dipinggiran tempat tidur lalu mulai berakting layaknya orang yang telah mati.
*
Dimas mengkerut keningnya, ia bingung kenapa Olive tak merespon nya seperti biasa, atau jangan-jangan Olive pergi keluar, pikir Dimas lalu pergi kedapur untuk mengecek keberadaan Olive sekaligus untuk meminum segelas air putih.
" My Wife, Where are you " teriak Dimas lagi setelah ia menengguk air minumnya dan tidak menemukan keberadaan Olive.
Dimas melirik jam tangannya, jam menunjukan pukul 19.35, dan sepertinya tidak mungkin sekali Olive pergi malam-malam tanpa meminta izin kepadanya terlebih dahulu.
Dimas mengeluarkan ponselnya lalu langsung menghubungi Olive, akan tetapi Dimas malah mendengar suara ponselnya Olive yang tertujuh diruang tv, Dimas pun mengarah kesana, dan benar saja ternyata memang ada ponselnya Olive dan tanpa ada pemiliknya.
Dimas berdecak sebal sekaligus khawatir " dimana sih kamu " ucapnya lalu mengambil tasnya yang ia letakan diatas Sofa dan pergi menujuh kamar.
Mata Dimas melebar seperti mau copot, ia benar-benar kaget dan terkejut ketika ia melihat Olive yang bersender lemas dengan mata yang tertutup dipinggiran tempat tidurnya, dan yang lebih membuatnya syok adalah Olive yang bersimbah darah.
" Ya Allah " Dimas menjatuhkan tasnya lalu segera menujuh kearah Olive. Dimas memegang kedua pipi Olive dan menatapnya panik bercampur khawatir, perasaan Dimas sekarang sulit diartikan " Olive, Olive bangun Olive " Dimas menepuk nepuk pipi Olive " kamu kenapa sayang " lanjutnya tapi sama sekali tak ada respon dari Olive.
Dimas melirik kearah tanganya Olive, tangan kanan Olive memegang pisaunya sedangkan tangan kirinya penuh dengan Darah, Dimas mengusap wajahnya frustasi, hatinya terasa tercabik melihat semuanya, Darahnya serasa berhenti, ia menatap kearah Olive, air matanya keluar begitu saja, Ia memeluk Istrinya dengan erat.
" Olive, apa yang kamu lakukan Sayang, kita masih banyak cita-cita yang mau diwujudkan bersama kan " Ucap Dimas sedih lalu membenarkan rambut Olive yang menutupi wajahnya Olive.
Dimas menempelkan Dahinya di pipi Olive, air matanya terus terjatuh " Please, jangan tinggalin aku, Aku Cinta sama kamu Olive "
" Aku juga Cinta sama kamu " sahut Olive yang seketika langsung membuat Dimas terkejut dan terjolak menjauh satu meter dari Olive.
Melihat ekspresi Wajah suaminya yang seperti itu, antara kaget, syok, atau apalah itu lantas membuat Olive tak bisa menahan tawanya, Olive tertawa geli melihatnya.
Dimas menepuk lantai kamarnya dengan keras lalu berdiri, perasaan kesal dan benci sekarang menghampiri nya " Shitt " Ucap nya kesal lalu mengusap wajahnya .
" ini enggak lucu tahu enggak " bentaknya yang seketika langsung membuat tawa Olive terhenti " jangan sekali sekali bertingkah Bodoh kayak gini lagi, Arghhhh " lanjutnya lalu pergi dengan perasaan kesal, saking kesalnya Dimas membanting pintu dengan kuat.
Olive memegang Dadanya, ia tak menyangka kalau Dimas akan semarah Ini kepadanya, Olive yang merasa bersalah lantas langsung keluar dari kamarnya dan menemui Dimas untuk minta Maaf.
Olive melihat Dimas yang sedang duduk didepan Tv, dan tentu saja dengan raut wajah yang tertekuk bersama ekspresi kesalnya, Dimas tak menonton Tv, melainkan memegang remote dan mengganti channel tv terus menerus, tingkahnya sekarang persis seperti anak kecil yang tak dituruti kemauan nya.
Olive menghampiri suaminya itu lalu memeluknya dari belakang " i'm so sorry My Husband " ucap Olive tulus lalu mencium pipi Dimas.
Diam, tak ada jawaban dari Dimas, dan jujur saja bercanda nya Olive sudah sangat kelewatan baginya.
" Kakkkkk, Please. Jangan diam gitu dong "
Dimas menghela Nafasnya, jujur saja ia tidak bisa jika harus bermusuhan dengan Olive terlalu lama, apa lagi Olive sekarang telah menjadi Istrinya, dan ini adalah keseruan dalam rumah tangganya sekarang, yaitu Pranks vs Pranks, yaitu mereka saling menjahili satu sama lain.
Dimas memegang tangan Olive yang masih melingkar dilehernya " yaudah, duduk sini " ucapnya sambil menepuk nepuk tempat duduk yang berada disebelahnya.
Olive tersenyum senang mendengarnya lalu dengan melompat dari sofa Olive pun sekarang telah berada disamping Dimas.
" Maafin aku kan " ucap Olive penuh Harap.
Dimas menatapnya lalu memberikan ekspresi seperti orang yang menimang-nimang sebelum kata " Iya aku maafin " keluar dari mulutnya
" Tapi syarat nya kita harus main Black and White "
Olive mencabik bibirnya, semua lelaki memanglah mesum, game ini adalah game kissing, mereka akan saling berciuman jika warna mereka sama, dan game ini permainanya menggunakan tangan, White untuk telapak tangan, dan Black untuk punggung tangan.
" Ok, Siapa takut " jawab Olive yang membuat suaminya tersenyum miring lalu mensejajarkan duduknya dengan Olive.
" Black and White " ucap mereka berbarengan diiringi tepukan dada lalu menunjukan warna apa yang mereka pilih.
" Yes " Ucap Dimas senang ketika mereka sama-sama menunjukan telapak tangan, sementara Olive malah mendengus sebal disusul dengan wajah cemberut nya.
Dimas tersenyum kearah Olive lalu memainkan telunjuknya seolah menyuruh Olive agar mendekat kearahnya dan melakukan tantanganya.
Olive memutar bola matanya malas, dan mau tak mau dia mendekat kepada Dimas dan melakukan Ciuman Itu.
Permainan kedua.
" Shitt " Ucap Olive kesal ketika warna mereka sama lagi dan lagi-lagi dia yang kalah.
Permainan ketiga.
" Arghhhhh " / Sama lagi.
Permainan keempat.
Dimas tertawa lepas melihatnya, terutama melihat wajah istrinya yang begitu gemes, dikarena kan untuk keempat kalinya warna mereka sama dan dengan artian Dimas malam ini menang banyak.
Dan satu lagi, Olive lupa kalau Dimas bisa membaca pikiranya.
" Hahaha, Bego nya enggak Ilanh " Batin Dimas sambil cekikikan.
*****
Enggak nyangkah gw update lagi, soalnya kangen sama mereka :-), I hope you like :-), dan nantikan Pranks lagi diantara Olive dan Dimas di Draft berikutnya ya.
Thanks for Reading, don't Forget to Vote ya guys..
![](https://img.wattpad.com/cover/78231671-144-k631051.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear. Pak DIMAS ( Selesai )
FanficGimana rasanya jika kamu menyukai guru mu sendiri ??? Apa yang harus kamu lakukan??? Olive yang masih duduk dibangku kelas satu SMA dipertemukan dengan cara tidak sengaja dengan seorang guru baru yang selalu saja menghukumnya karena kelakuan Olive y...