Nyadar dong..

6.6K 282 13
                                    

:-), ada adegan dewasanya sedikit disini, jadi saya minta maaf dulu sebelum membaca, hehe..

Dan jangan lupa Vote seperti biasanya :-), biar bisa lanjut..

********************************

" Gue heran sama lo, Olive yang hamil, lo nya yang sensitif " ujar teman Dimas yang bernama Riko.

Dan ia tak habis pikir dengan Dimas, masalah kecil gini, sensitif nya minta ampun, padahal dari penjelasan yang Dimas ucapkan, Riko sudah cukup tahu kalau Olive itu hanya bercanda, atau mungkin malah mau mendapatkan perhatian lebih dari Dimas.

" ehh, seharusnya lo itu sebagai suami bikin istrinya seneng, bukannya bikin dia stres kayak Gini. Dan asal lo tahu, Ibu stres bisa mempengaruhi perkembangan janin nya " Dimas akhirnya menoleh begitu Riko mengatakan hal yang menjurus ke Bayi nya.

" lo mau apa bayi lo nantinya enggak normal " yah begitulah cara Riko menakut-nakuti agar Dimas segera lunak hatinya.

Dimas terdiam, ia memikirkan semua perkataan Riko barusan terhadap dirinya, dan kalau di analisa lagi semuanya benar, ia tak seharusnya berlebihan seperti ini, tapi disisi lain ia masih sakit hati, sehingga membuatnya kembali berpikir untuk meminta maaf lagi kepada Olive.

" Ya enggak lah "

Riko menepuk pundak Dimas " Ya udah, lo pulang sekarang. Dan selesai'in masalah lo itu " ujarnya mengusulkan.

" Ya, tapi nanti, habis pulang kantor "

Riko smirk, ia menggelengkan kepalanya takjub " jangan salahin diri lo kalau nantinya Olive malah sekarang berbuat yang macam-macam, yang Diluar pemikiran lo " sela nya.

Dimas mendengus, menatap sebal kearah Riko " ahh, lo kebiasaan banget ya ngomong gitu. gue undang lo kesini buat tenangin gue, bukannya malah mojokin gue " protes nya.

" ini faktanya bro " Riko menjentik-jentikan jarinya kehadapan Dimas " Hello, apa susahnya minta maaf duluan "

" lo, gue perhatiin lama-lama udah kayak ibuk-ibuk rempong " maki Dimas lalu beranjak dari kursinya dan pergi, ia paling tak tahan jika harus mendengar ucapan Riko yang membuatnya malah menjadi tambah pusing.

" Mau kemana lo " teriak Riko.

" Jepang "

" Ngapain "  teriaknya lagi.

" mau main sama Ultraman "

" Wah, lo duain gue "

" iya, habisnya lo ibuk-ibuk sih " Dimas terkekeh, dan ia sekarang benar-benar meneruskan langkahnya ketibang harus berbicara yang lebih tidak jelas lagi bersama Riko.

" Enak aja, gue tante-tante keles " sewotnya yang kemudian kembali menengguk segelas kecil minuman Wine yang telah ia tuangkan sedari tadi.

***

Dimas melirik kearah jam tangannya, dan jam menunjukan pukul 3 sore, Dimas masih bingung apakah ia harus pulang sekarang atau nanti, tapi sebaiknya ia memikirkan hal itu didalam mobilnya saja.

Dimas masuk kedalam Mobil nya, ia duduk dan menyenderkan badannya.

Benar-benar kusut pikirannya sekarang, sampai-sampai ia tak tau harus berbuat apa, hingga akhirnya ada yang mengagetkan nya, ada yang mengetuk pintu kaca mobilnya, sehingga membuatnya menoleh dan menurunkan kaca mobilnya.

" Kenapa " tanya Dimas datar begitu melihat salah satu pegawai wanitanya terlihat amat begitu gelisah.

Wanita itu menangkupkan tangannya, memandang Dimas dengan pandangan memohon " pak tolong pak, Opa saya sakit sekarang, dia mau melihat saya, dan dia sekarang sedang dirawat dirumah sakit Medika. Tolong pak, saya enggak mau semuanya terlambat. Bapak bisa kan mengantar saya kesana " pintanya.

Dear.  Pak DIMAS ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang