12.

9.7K 412 6
                                    

Olive baru ingat? Kalau hari ini ia mulai mengikuti jam tambahan, Olive duduk dengan rapi seperti anak SD yang duduknya paling rapi bakal pulang duluan. Sementara pak Dimas berdiri sambil memegang buku.

" Ok, kita Absen dulu ya " ucap pak Dimas.

Olive berdecak malas "a.elah pak, murid satu aja pake absen absenan segala " protes Olive

" jangan banyak komen " pak Dimas memberi jeda lalu mengabsen
" Olivia Kerry "

Olive memutar bola matanya malas dan dengan oga-ogahan ia menjawab sambil mengangkat tangan kananya " Hadirr "

Pak Dimas tersenyum melihatnya lalu duduk disamping Olive. " Ok, kita mulai " pak Dimas membuka buku paket Matematika halaman 35, ia menunjuk salah satu soal disana " kerjain yang ini " Perintah pak Dimas.

Olive menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal , ia sama sekali tak mengerti ketika ia pertama kali melihat soal itu_ bagaimana cara mengerjakan soal yang ditunjuk oleh pak Dimas, ia menoleh kearah pak Dimas lalu nyengir diiringi dengan gelengan kepala " enggak bisa pak, susah banget soal nya  "

Pak Dimas berdecak kesal lalu memukul pelan kepala Olive menggunakan Pena yang ia pegang.

" Awwwww " geram Olive lalu memanyunkan bibirnya.

" belum juga di kerjain, udah bilang enggak bisa, susah lah , jelas-jelas disitu ada contoh soal plus jawabanya " omel pak Dimas.

" pak, ngelihatnya aja aku udah pusing, apa lagi harus ngerjainya " balas Olive agak menggebrak meja sedikit.

Pak Dimas lantas mendekatkan wajahnya ke wajah Olive, sehingga membuat Olive mati kutu tak mampu berkutik lagi, pak Dimas menatap Olive lekat-lekat " Orang yang tidak mau mencoba adalah Orang yang gagal, kamu mau jadi orang yang gagal? " ucap pak Dimas penuh arti, lalu menarik wajahnya kembali.

seolah kena Hipnotis pak Dimas, Olive menggelengkan kepalanya lalu  ia mengambil buku paket itu dan mencoba mengerjakan soal dari pak Dimas dibantu dengan contoh soal disebelahnya.

Pak Dimas tersenyum melihat Olive yang langsung patuh akan Perintahnya, ternyata dengan cara yang seperti itu pak Dimas bisa membuat Olive mematuhi nya .

Olive terus mencoba mengerjakan soal itu, ia tidak mau jika harus disebut sebagai orang yang gagal, banyak coretan dan kertas yang ia buang akibat jawaban yang ia selesaikan_tidak ada di pilihan ganda, ia terus mengamati, bagian mana yang membuat jawabanya selalu salah.

Hingga 30 menit berlalu, barulah ia mendapatkan jawaban yang ia kira itu adalah jawaban yang tepat, tapi disisi lain ia mendengus kesal karena sudah mutar-mutar ia mencari jawabanya, akan tetapi yang ia temukan hanya angka 0 ( Nol ). Bayangkan saja betapa kesalnya Olive

Olive menoleh kearah pak Dimas yang sedari tadi tak bersuara itu, dan betapa kagetnya ketika ia melihat pak Dimas yang sedang tertidur. Olive mengangkat satu alisnya " aneh banget? , seharusnya yang ketiduran itu, yang diajarin bukannya yang ngajarin, atau mungkin karena gue terlalu lama ngerjainnya, " pikir Olive

Entah apa yang ada dipikirkan Olive, Olive mendekatkan wajahnya ke wajah pak Dimas, ia memandangi wajah pak Dimas yang lagi tertidur pulas, tanpa sadar Olive tersenyum dan memberanikan dirinya untuk menyentuh rambut pak Dimas, tapi sebelum itu terjadi, pak Dimas telah mencegahnya menggunakan tanganya. " ngapain Ha? " tanya pak Dimas dengan tangan yang masih memegang tangan Olive.

Pipi Olive langsung merah merona " enggak ngapa-ngapain kok " jawabnya diiringi gelengan kepala.

Pak Dimas menatapnya dengan tatapan tak percaya dan terus menuntut jawaban yang benar.

Dear.  Pak DIMAS ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang