06.

13.7K 482 10
                                    

------------------------------------------------------

5 menit berlalu. Dan pak Dimas masih setia menunggu Olive tepatnya ngawasin Olive yang lagi menjalankan hukumanya tersebut, Didalam hati sebenarnya pak Dimas ingin tersenyum, kemudian menertawakan Olive yang terus cemberut dalam kekesalanya tersebut, akan tetapi_sebagai guru Killer, mana mungkin pak Dimas ketawa! alasanya sih karena Jaim, apa lagi kalau ini masih jam sekolah.

Olive menoleh pak Dimas lewat ujung matanya, Olive cemberut ? Kenapa pak Dimas dari tadi tak kunjung pergi.
" pak, pak Dimas tadi disuruh pak Keplsek untuk keruanganya "

Pak Dimas tersenyum miring " bagaimana bisa kamu tau Olive, sedangkan kamu dari tadi disini " jawab pak Dimas santai.

Olive terdiam, kenapa dia sebego ini, kenapa enggak kepikiran? , apa mungkin penyakit Dini menular, Olive pun nyengir lalu mencari cara lagi agar dia bisa terbebas dari hukuman gila ini.

" pak apaan tu pak " ucap Olive histeris, sambil menunjuk kesuatu arah.

Pak Dimas berdecak kesal.
" saya enggak akan ketipu lagi Olive, sudahlah, jangan coba untuk mengelabuhi saya "

Lagi-lagi Olive terdiam dan dia baru ingat! Kalau cara itu telah ia gunakan kemarin, ia pun mendengus kesal dan pasrah..

3 menit kemudian..

Badan Olive mulai agak sedikit Oleng, ia merasa kalau dirinya tidak mampu berdiri lama lagi, apa lagi dengan satu kaki seperti ini , lantas badan Olive pun bergoyang seperti mau jatuh dan dengan Replex nya ia tak sengaja memegang pundak pak Dimas yang sedari tadi berdiri mengawasinya, tepat disampingnya tersebut,

Karena Olive memegang batu bata lantas batu batanya pun menempel dipundak pak Dimas sehingga membuat baju pak Dimas Kotor,
Pak Dimas menoleh tajam kearah Olive, lalu sejurus kemudian Olive mengangkat batu bata yang menempel di pundak pak Dimas, kemudian ia memberikan senyuman enggak enak alias takut-takut gitu.

" Olive, gara-gara kamu_baju saya jadi kotor " pak Dimas menoleh kearah bajunya yang kotor, lalu mengusap tanah yang menempel " Aduhh jadi enggak suci lagi nihh baju " ujar pak Dimas resah karena kini dibajunya meninggalkan Noda.

Kontan Olive yang mendengarnya langsung smirk, terpelongo dengan mulut yang terbuka karena syok.
" what apa dia bilang, ' bajunya enggak suci lagi ' .
Astaga kaya cewek aja .. Gue kerjain nih orang " batin Olive.

" apa " ucap Olive pura-pura enggak denger.

" kamu ngotorin baju saya " ucap pak Dimas penuh penekanan.

" apa gue peduli " balas Olive dengan nada ngeledek lalu kemudian tertawa sesuka hatinya tanpa memperdulikan pak Dimas lagi. " haha kenakan lo " Batin Olive bahagia karena ia berhasil membuat pak Dimas menjadi Syok.

" udah ketawanya " ujar pak Dimas ketus seakan tak terima kalau dirinya ditertawakan.

Olive menghentikan tawanya sejenak, akan tetapi ketika ia kembali melihat expresi pak Dimas yang menurutnya asik dilihat itu pun lantas ketawanya kembali pecah, saking asik nya ketawa sampai-sampai perut Olive sakit, Olive pun mengambil nafas dalam-dalam lalu memberhentikan tawanya.
muka Olive berubah menjadi takut, melihat expresi pak Dimas yang seperti ingin menelanya hidup-hidup, Olive menangkupkan kedua tanganya dan memohon " Please pak jangan hukum saya lagi "

Baru pak Dimas mau angkat bicara, Tiba-tiba bel sekolah telah berbunyi untuk jam Istirahat, Olive yang mendengarnya tersenyum bahagia lalu meletakan kembali batu bata yang ia pegang dari tadi di tempat dimana ia mengambilnya.

" Urusan kamu sama saya belum selesai Olive " ucap pak Dimas dengan nada mengancam lalu melenggang pergi.

Olive sempat takut, tapi dia tak memperdulikanya melainkan menyusul kedua sahabatnya yang lagi pergi menujuh kekantin itu.

Dear.  Pak DIMAS ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang