Part 1

210 51 19
                                    

Terlihat dinding mading yang diserbu banyak orang. Mereka saling dorong, untuk melihat di kelas mana mereka akan memulai semester tahun ini.

"Adel!"

Si pemilik nama mengedarkan pandangannya mencari sumber suara tadi, yang menyerukan namanya.

"Disini! Arah jam 10!" Petunjuk si orang tadi.

Adel, gadis yang dipanggil tadi berlari menghampiri sahabatnya itu disertai senyuman yang menggantung di wajahnya.

"Marsyaa!! Gue kangen berat sama lo!" Serunya saat mereka sudah saling berdekapan.
"Kangen sih, tapi jangan kenceng-kenceng juga kali meluknya!!"

Adel terkekeh pelan dan melepaskan pelukan tadi.
"Hehehe.. sorry" katanya.

Selang beberapa menit hentakan kaki orang yang sedang berlari terdengar semakin dekat ke arah  mereka. Serentak mereka memalingkan wajahnya ke sumber suara.

"El..!!!!" Nyaringnya suara mereka membuat Elina yang tadinya ingin mengejutkan mereka menjadi tertunduk malu, karena rencananya tidak berhasil.

"Yaah ketauan deh" Gumam Elina.

Tanpa berfikir lama Adel dan Marsya langsung berlarian menghampiri Elina yang masih tertunduk malu.

"El gue kangen sama lo! Kok lo tambah mungil sih!" Seru Adel pada Elina sembari memegang kedua tangan Elina.

"Rese banget lo! Ehh iya kalian masuk kelas apa?"

"Gue IPS loh, dan gue satu kelas sama si Raka cowo ganteng itu!" Jawab Marsya penuh semangat.

"Mulai deh penyakit cogannya. Kalian tahu? Gue masuk kelas IPA!! Kelas impian gue!!" Seru El dengan menghentakkan kakinya beberapa kali.

Suara dan hentakkan kaki El mengundang perhatian orang lain.

"Ssttt.. pelan aja ngomongnya oke?" Perintah Marsya pada El.
El menganggukkan kepalanya beberapa kali.

"Asal lo tau, gue juga masuk kelas impian gue" kata Adel.
"Bahasa?"
"Iyaaaa!!"
"Akhirnya, satu per satu impian kita bisa terwujud!"
"Yaaa, tapi kok impian gue bisa deket sama Raka,....."
"Ssttttt.... mulai nih, btw Geeta mana ya?" Potong Adel.

Kedua gadis di depannya hanya memutar mata malas.

"Iya nih, si Geeta kemana? Kok ga kelihatan batang hidungnya?" Tanya El.
"Lo kayak ga tau Geeta aja. Mungkin dia lagi mantengin cogan lagi" jawab Marsya.
"Dimana? Kita cari aja yuk!" Ajak Adel.

Mereka berjalan menuju kantin. Karena biasanya Geeta sedang berada di kantin jam segini.

Saat memasuki kantin, mata mereka langsung menangkap sosok Geeta di sana.
Terlihat seorang gadis yang dengan terang-terangan memandangi Adam, salah satu cogan di sini. Menurut Geeta, Adam adalah cowok impiannya.

Mereka yang melihat hanya geleng-geleng kepala tak percaya. Lantas mereka menghampiri Geeta.

"Heh!" Seru Adel sembari menepuk pelan bahu Geeta.

Geeta terkesiap kaget menerima tepukan itu.
"Ihh kalian diem dulu deh!" Ujar Geeta.
Matanya kembali melihat keberadaan Adam.

Adam menangkap pandangan mata Geeta, lalu tersenyum dan lekas bangkit dari duduknya.

"OMG!! Kalian lihat itu? Dia senyum! Senyum sama gue!! Aaaa.." Teriak Geeta sembari loncat-loncat girang.

Ketiga sahabatnya, hanya menyibukkan diri mereka masing-masing. Masalahnya, saat Geeta berteriak semua orang yang berada disana melirik ke meja mereka, lebih tepatnya pada Geeta.

Cinta dalam PersegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang