Part 3

121 45 1
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu kini telah datang. Tepatnya di Hari Sabtu dan Minggu. Adel, Elina, Marsya, dan Geeta, akan berlibur di puncak.
Jumat malam, Elina, Marsya, dan Geeta sudah berkumpul di rumah Adel.

"Yakin nih, mau bawa mobil sendiri?!" Tanya Adel ditengah keheningan.

"Hmmm, kenapa engga?! Biar nambah pengalaman juga kan!" Ujar Marsya.

"Kalian pada mau ke puncak yaa?! Biar Pak Yayat yang antar kalian ke sana sekalian jagain kalian ya!" Omong ayahnya Adel yang baru saja datang dan langsung duduk bergabung diantara mereka berempat.

"Tapi yah, kita mau bawa mobil sendiri dan ga mau ada yang ikut selain kita" Bantah Adel yang tak setuju dengan keputusan ayahnya.

"Kalau gitu ayah gak setuju! Mendingan gak usah pergi kalau mau nya kaya gitu!"

Mereka saling berpandangan satu sama lain setelah mendengar apa kata ayahnya Adel, begitupun dengan Adel yang memandangi ketiga sahabatnya itu, seakan bertanya 'bagaimana ini?'.

"Baiklah ayah kalau memang itu yang ayah inginkan, tapi kita boleh pergi kan?!" Kata Adel yang dijawab dengan anggukan kepala oleh ayahnya.

"Ayooo kita masukin barang-barangnya ke mobil, jam 2 pagi kita baru berangkat kesana!" Kata Adel pada ketiga sahabatnya yang terlihat tengah mengantuk.

*****

Sang pemilik cahaya saat ini sedang siap-siap menularkan cahayanya pada semua makhluk dimuka bimi.

Seperti sang pemilik cahaya, mereka juga tengah bersiap-siap.
Berangkat...
"Hey gue duduk di depan ya!" Ujar Geeta dengan penuh semangat.

"Geeta lo temenin gue dong di belakang, ni mobil kan luas, lo mah pengen deket-deket sama si Pak Yayat yaa!" Kata Marsya.

"Modus dasar lo!" Ledek Elina.
"Sasaran modusnya bagusan dikit kek, keliatan banget suka om-om nya!" Sambung Adel yang sudah duduk dengan santai di sebelah Elina.

"Yiiiii, kalian yaaa! Gue takut mabok kalo di belakang! Udah ah gue mau di depan aja!" Kekeh Geeta sambil menutup pintu mobil bagian depan.

"Kasihan tuh Marsya dibelakang sendirian!" Kata Elina.
"Udahlah El, biarin aja gue sendiri biar enak juga tidurnya.." seru Marsya dari belakang.

"El, putar musik dong! Kita nyanyi-nyanyi!" Perintah Adel pada Elina yang memang mempunyai koleksi lagu yang banyak, dan menurut mereka semua lagu yang di koleksi Elina semuanya enak didengar.

Mulai terdengar lantunan-lantunan musik dari handphone milik Elina.

Namun bukannya lagu yang mengundang semangat, Elina justru memutar lagu yang menyedihkan.

Andaikan kau datang kembali..
Jawaban apa yang kan ku beri..
Adakah cara yang kau temui untuk kita kembali lagi..
Bersinarlah bulan purnama..
Seindah serta tulus cintanya..

(Ruth Sahanaya - Andaikan kau datang kembali)

"Si El galau mulu!"
"Lo inget mantan mulu!"
"Yang lalu biarlah berlalu El!"
Seru mereka pada Elina yang terlihat sedih mengingat masa lalunya.

"Jangan lagu itu! Yang semangat dong biar kita juga semangat!" Kata Geeta.
"Iyaa"

Lagu tadi berganti menjadi lagu ceria.

Marilah kita mensyukuri..
Semua berkat dalam hidup ini...
Kita Bahagia..
Kita Bahagia..
Ba Ha Giaaa..
Jalani hidup ini..

(Bahagia - GAC)

Mereka semua nampak bernyanyi ceria di dalam mobil. Saking serunya mereka bernyanyi, sang sopir juga terlihat menikmati permainan musik mereka.

Cinta dalam PersegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang