Angin sore seperti menarik semua orang untuk kembali berkumpul di pantai. Menikmati sunsetnya pulau tidung.
Berbeda dengan para remaja ini. Mereka masih asyik bermain air. Sekarang sebagian dari mereka sedang mencoba loncat dari jembatan cinta.
Sedangkan sebagiannya lagi, para cewek sedang senorkeling nih.
Melihat terumbu karang dari dekat.
Lautnya masih dangkal, jadi senorkeling ini tidak terlalu berbahaya.
Mereka juga ambil foto di dekat terumbu karangnya. Pokoknya seru-seruan.
Geeta juga, selalu membuat video. Buat kenang-kenangan, plus buat jualan. Karena fans nya para cowok masih suka kepoin. Geeta mah rajin lah pokoknya.
"Hei kalian, mandi yuk! Ntar ketinggalan sunset lagi." Tutur Marsya seraya melepas perlengkapan senorkeling yang dipakainya barusan.
"Iya, ayo." Timpal Elina.
Membersihkan diri, berganti baju, lalu kembali lagi ke pantai untuk menikmati sunset.
"Adel bagi snack nya dong!" Ujar Geeta.
"Nih" Saat Adel menyodorkan snacknya, ternyata bukan hanya Geeta saja yang ngambil, Marsya, dan Elina juga.
Kalau Vena sih sedikit pendiam dari awal kedatangannya ke sini.
"Yang bilang satu, yang ngambil semua." Celoteh Adel.
"Kan Geeta tuh perwakilan." Ucap Elina seraya tersenyum.
"Ehh itu para cowok tuh!" Kata Geeta seraya menunjuk kerumunan cowok yang sedang berjalan dari arah pantai.
"Hei kalian, kita tunggu di pantai buat sunset ya. Kita foto-foto di jembatan." Teriak Marsya.
Langit kini sudah mulai gelap. Matahari sudah terlihat sangat turun hampir menghilang.
Warna langit indah saat itu. Mereka langsung berfoto ria di bawah sunset pulau tidung.
"Wah mantep nih,, kerenn" Kata Vena dengan senyuman lebarnya.
"Indah kaya kamu." Celetuk Indra tepat di dekat telinga Vena.
"Ekhmm.. undangan ntar jangan lupa ya." Goda Adel.
"Oke sip" Balas Indra sambil mengacungkan jempolnya.
"Gais, malem ini kita makan cumi-cumi. Jadi kita ketemu lagi abis isya yah." Ujar Adel.
Semua mengerti dan mengangguk menyetujui.
****
Kayu bakar, bumbu, piring, dan dua ekor cumi-cumi sedang sudah tersedia.
Daniel sedang menyusun kayu bakar, para cewek membuat bumbu, Gilang, Langit, dan Indra sedang menusuk cumi-cumi seperti sate yang terlebih dahulu dipotong kecil-kecil.
Geeta kembali dengan kamera hapenya.
Setelah makan bersama, Adel mengeluarkan lembaran kertas hvs dan ballpoint dari ranselnya untuk dibagikan kepada semua teman-temannya.
"Satu orang satu kertas dan satu pulpen ya!" Seru Adel saat mulai mengover kertas dan ballpoint nya.
"Buat spa, Del?" Tanya Langit.
"Kalian tulis, apa yang pengen kalian ungkapin buat seseorang yang ada di sini sekarang. Dan ga boleh pake gue-lo harus pake aku-kamu. Karena itu lebih ngena. Kalian mengerti?" Kata Adel diakhiri dengan kalimat tanya nya.
"Jadi bebas buat siapa aja?" Tanya Gilang.
"Iya" Jawab Adel.
Sepertinya semua sudah mengerti, buktinya mereka sekarang sedang asyik menulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dalam Persegi
RandomPerasaan cinta tulus terpaksa harus terhalang oleh kehadiran cinta lain, membentuk susunan cinta dalam sebuah persegi. Untuk bisa keluar dari dalam persegi itu, mereka harus bekerja ekstra dalam membaca perasaan orang lain. Bahkan harus mengorbankan...