PART 2 (RENCANA)

1.7K 82 11
                                    

Selamat sore menjelang malam semua ^^ saya kembali lagi membawakan cerita GJ ini.Go to the point story

~~~~~

Agni menatap Cakka datar.Lalu bogeman mentah langsung mendarat di kepala Cakka,semuanya kicep.Cakka langsung mengelus kepalanya lalu ditatapnya agni dengan wajah penuh pertanyaan.

"Ag? Salah gue apa?" Tanya Cakka,Agni hanya melipat kedua tanganya didepan dada.

"Loe bego atau apa sih? Kita ini hanya anak SMA ini terlalu berbahaya kita harus menghubungi polisi dulu" komen Agni.

" Ag? Loe takut?" Tanya Ify,Agni hanya memutar bola matanya malas.

"Nggak,gue hanya tidak ingin kita terlibat bahaya..itu saja" jawab Agni seadanya yg lain saling pandang lalu tertawa.

"Ahahahaha please deh ag..kita udah sering terlibat beginian" seru Ozy yang langsung dibekep oleh Ray.

"Psssttt.. dasar bodoh,udah tau situasinya gini lo malah ketawa ala Oik" omel Ray sambil menambah nama empunya.Oik manyun.

"Niat amat nyindir gue Ray" omel Oik kesal.Ray hanya nyengir lalu ditatapnya Agni dengan muka melas.

"Ayolah ag..gue kagak bisa hidup tanpa wifi sekolah ini" Bujuk Ray,Agni terdiam sesaat lalu menghela nafas panjang.

"Baiklah,dasar penggila anime tapi ingat jangan gegabah!gue heran kenapa kita sering amat terlibat beginian"kesal Agni sambil mengingat beberapa kasus yg entah mengapa melibatkan mereka.Mulai dari kasus perampokan, pembunuhan, pengedar narkoba, dan saat ini mereka harus berurusan dengan teroris.
.
Apa perlu Agni dirukiah takut kalau ada energi jahat yang mengikutinya(?).
.

Yang lainya pun juga mengangguk dan membenarkan penuturan Agni. Dan mungkin Kak Elang sudah bosan melihat wajah mereka semua.Bagi yg bingung Kak Elang siapa mari penulis jelaskan(?)

Elang adalah kakak dari Cakka,yang saat ini menjabat sebagai inspektur kepolisian termuda di Indonesia.Jadi tentu saja masalah-masalah yang melibatkan adiknya akan langsung melibatkannya. Banyak yg bilang kemampuan Cakka dalam penyelidikan,observasi dan juga ketepatan menembak menggunakan pistol sangat mirip dengan Elang.

Namun,tentu saja sebagai kakak,Elang tidak suka melihat adiknya mengunakan senjata api dan terlibat dalam hal-hal berbahaya tapi memang dasarnya Cakka yg terlewat bandel dan sifat ingin taunya yg amat besar itu membuat sang kakak lama kelamaan hanya bisa menghela nafas panjang.

Stress bisa-bisa bila terus menceramahi sang adik yg belum tentu mendengar ceramahnya.

Kembali lagi ke Cakka dkk saat ini mereka mimilih untuk pulang setelah Ray memasang alat penyadap disekolahnya. Dari mana Ray mendapatkan alat tersebut? Tentu saja dengan jerih payah menabung selama 3 bulan.Untuk apa sebenarnya Ray membeli alat tersebut? Entahlah hanya Ray dan tuhan yg tau.

"Ag..temenin gue kesekolahan yuk.." Ajak Cakka setelah dengan santainya masuk kekamar Agni melalui jendela.

"Cak..ini sudah malam bego! Dan berhentilah masuk dari jendela gue lama kelamaan loe jadi cicak beneran baru tau rasa" omel Agni yg baru memasuki kamarnya setelah mendengar kegaduhan yg dibuat oleh Cakka.

Cakka dan Agni memang berteman sejak kecil dan entah kenapa kebiasaan Cakka setiap berkunjung kerumah Agni pasti selalu melalui Jendela kamar Agni yg berada di lantai 2. Dengan memanjat pohon mangga dan melompat keberanda kamar Agni tentunya.Tidak mungkin dia terbang kan?

"Ag..ayolah gue masih penasaran dengan apa yang dibilang Ray tadi atau minimal kita kerumah Ray" Bujuk Cakka,Agni menatap Cakka datar lalu diliriknya jam dinding dikamarnya.

"....baiklah tapi minta izin sama kak Riko gih" komen Agni yang langsung disanggupi oleh Cakka.

"Oke..gue akan minta izin sama calon kakak ipar gue hehe"

"Kelaut aja lo Cak.."

Agni menatap punggung Cakka yg berlahan menghilang dari pintu datar.Riko adalah kakaknya tapi entah kenapa Riko dan Cakka selalu kompak.Agni sampai habis pikir sebenarnya adik Riko itu dia atau Cakka.

Tak lama kemudian datang Cakka dengan cengiran diwajahnya lalu tak selang berapa lama datang Riko dengan gaya kasualnya.

"Ag kalau mau kencan bilang-bilang dong,kan gue bisa bilang sama mama dan papa tentang peristiwa besar ini" Cerocos Riko yang langsung dihadiahi lemparan buku dari Agni.

"Siapa yang bilang kalau gue kencan? Gue cuma pergi kerumah Ray dengan dia" Tunjuk Agni ke Cakka lalu menatap Cakka kesal.

"Agni jangan marah terus dong ntar cepat tua,kan cuma bercanda"komen Riko sambil menghindari lemparan buku dari Agni.

"Kelaut aja lo kak..semedi sekalian,moga-moga dapat ketemu ratu kidul" komen Agni sadis. Riko dan Cakka merinding.

"Kalau ketemu ratu kidul gue dibawanya kali Ag,lo tega ngebiarin kakak lo yang gan-"

"Agni pergi dulu" Potong Agni lalu segera pergi keluar, Cakka langsung pergi mengikuti Agni namun sebelumnya memberi kode pada Riko untuk menyerahkan keselamatan adiknya kepadanya.

Tatapan Agni tertuju pada Cakka yang entah sejak kapan sudah nangkring diatas motor Ninja kesayanganya di depan rumahnya.

"Yuk Ag buruan naik,ntar keburu malam" Ajak Cakka,Agni memutar bola matanya malas.

"Ini sudah malam Cakka" komen Agni lalu naik ke motor Cakka.

Tanpa disadari oleh Agni,Cakka tersenyum tipis.Cakka suka Agni? Iya,Cakka suka. Hanya saja Cakka tidak tau apa Agni memiliki perasaan yang sama dengannya atau tidak. Agni terlalu pintar menyembunyikan perasaannya. Hal itu membuat Cakka bingung sendiri. Ia sekarang sudah terlibat friend zone yg banyak dibicarakan itu. Cintanya memang rumit.

Sesampainya dirumah Ray mereka disambut oleh duo tuyul(?) Nggak,Maksudnya mereka disambut oleh Ray dan Ozy.Mereka berdua memang gak pernah pisah dari dulu makanya Cakka dan Agni gak heran bila ada Ozy dirumah Ray.

"Caelah lo bedua,romantis amat kayak Romero dan Julinet" Celetuk Ozy yang disambut tawaan dari teman-temannya.

"Yang bener Romeo dan Juliet kali Zy, elo melesetin kata ada batasnya juga kali" komen Ray sambil menahan tawanya.

" Pantes aja nilai elo jeblok semua..menggunakan kata yg benar aja elo salah-salah" tambah Agni.Ozy melongos kesal.

" Yeee...jangan bawa-bawa nilai gue juga kali" Sungut Ozy kesal.

"Hehehe..eh kalian berdua kenapa kesini? Minta restu dari gue?" Tanya Ray yang langsung dihadiahi jitakan maknyus dari Agni.

"Ngapain juga minta restu ke elo..noh Cakka dia pengen denger hasil dari alat penyadap lo" komen Agni.

Raut wajah Ray dan Ozy berubah menjadi serius.Ray mengambil leptop dari kamarnya lalu meletakkannya dimeja tamu.

"Seperti yang gue duga sebelumnya..memang terjadi sesuatu disekolah kita" Ucap Ray pelan,Cakka mendekat lalu membisikan sesuatu ditelinga Ray.

"Coba lo selidiki hal yang gue bisikin tadi..pasti kita akan menemukan sesuatu" komen Cakka.Agni dan Ozy saling pandang.

"Apa?"

Ray mengangguk "oke..beri gue waktu 30 menit kalian berdua juga nanti akan tau kok" Agni menatap ke Cakka yang ditatap cuma nyengir.

"Percaya sama gue Ag"

~~~~~~~~
BERSAMBUNG
~~~~~~~~

WARNA-WARNI KEHIDUPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang