Agni menatap Cakka datar.Lalu tatapannya teralih pada Ray yang sibuk berkutat dengan leptop kesayangannya itu.Cakka duduk disamping Agni,jari tangannya tak henti memainkan sebuah pena yg memang selalu tersimpan disakunya.
"Ray,masih lama? Udah larut nih"
Ucap agni menatap Ray kesal.Ray masih sibuk berkutat dengan leptopnya."Raaaayyyy loe dengerin gue kagak sih?"Omel Agni beneran kesal,jari Ray masih sibuk menari di keyboard leptopnya.
"10 menit lagi,sabar dikit napa Ag?gue butuh konsentrasi penuh nih"
"Hadehhhh Cak lo bilang sesuatu ngapa? Gue udah ngantuk berat nih" rutuk Agni mulai geram melihat Cakka yang malah asik baring disofa.
"Sini aja Ag, tidur sama gue"sahut Cakka yg dengan indahnya(?) Langsung dapat bogeman mentah dari Agni.
5 menit kemudian Ray meregangkan jari jemarinya.Akhirnya selesai juga,tatapan Ray kini beralih pada Cakka dan Agni yang baring-baring sambil membaca koleksi komik Ray.
"Ray,gue pinjam komik Bleachnya ya? Keren nih"Komen Cakka,Agni ikut ngintip apa yg dibaca Cakka.
"Emang ada komik selain Naruto dan Doraemon?"Tanya Agni yang langsung membuat Cakka dan Ray tertawa.
"Ya ada lah Ag,banyak malahan.Koleksi gue sampai 5 lemari noh dikamar" komen Ray.Agni sedikit takjub.
"Buset dah..ntar gue pinjam ya kapan-kapan" ucap Agni yang diangguki oleh Ray.
"Oh iya cak,tuh yang lo pinta udah kelar"
Cakka refleks langsung duduk dan berjalan kearah Ray.Tatapannya kini fokus pada layar leptop,Agni yg memang dari tadi penasaran langsung mendekat dan menatap apa yang dilihat Cakka.Alisnya sedikit terangkat setelah mengetahui apa yang dilihat oleh Cakka dan Ray sekarang.Rekaman CCTV disekolah mereka.
"Jadi dari tadi lo meretas sistem pengaman sekolah kita?Bukannya ini sedikit ceroboh? Mereka bisa tau kan?" Tanya Agni.Ray tersenyum misterius begitu pula halnya dengan Cakka.
"Kita memang sengaja Ag, anggap saja ini tanda peperangan kita dengan mereka"jawab Cakka yang membuat Agni seketika stress mendadak.
"Kalian berdua gila..jangan libatkan gue kali ini"
"Tenang Ag,kita cuma kerja berdua kok ya gak Ray"komen Cakka,Ray menggangguk lalu menutup leptopnya.
"Kali ini lo gak boleh ikut terlibat Ag,ntar Cakka bisa bunuh diri kalo lo kenapa-napa"ucap Ray tanpa menghiraukan tatapan sinis Cakka.
Agni terdiam beberapa saat.Iris matanya bersitatap dengan iris Cakka.Cakka langsung bingung mau ngapain.
"Ehhh..itu Ag.."
"Gue mau pulang..anterin gue sekarang"potong Agni yg membuat Cakka dan Ray sedikit bingung.
"Baiklah ini juga udah tengah malam,gih pulang sana gue mau tidur" komen Ray.Cakka menghela nafas sejenak lalu ia menatap Agni sulit diartikan.
"Jangan beritau hal ini pada yang lain ya Ag? Cukup kita bertiga saja yang tau"
"Iya gue tau"
*****
Sivia menatap ponselnya malas.Ia benar-benar suntuk dirumah.Sudah 2 hari semenjak kejadian pembubaran sekolahnya dan sekarang ia masih belum ketemu dengan sekolah yang bagus.Malah akhir-akhir ini jaringan malah ilang-ilang nimbul minta di tenggelemin.
"Huaaaa guee bosann,mereka kenapa pada kagak main kerumah gue sih?nyebelin" kesal gadis berpipi chuby itu.
"Nonn.. Non ify dan Shilla datang berkunjung nih..ayo keluar non" seru bi ija dari luar.Sivia langsung bangun dan tersenyum.
"Panjang umur,oke bi Via keluar" sahut sivia lalu segera keluar kamarnya.
Sivia atau yg lebih akrab dipanggil Via menatap teman-temannya datar.Bagaimana tidak,dia yang tadi berbicara A-Z tidak didengerin oleh mereka.Shilla yg sibuk dengan hp androidnya,dan Ify yg sibuk dengan novel yg bertumpuk dimeja.
"Hueee kalian nyebelin,gue bicara kagak ada satupun yang dengerin gue" Mewek Via kesal,Shilla dan Ify hanya nyengir.
"Makanya kalau ngomong jangan typo,inget titik koma kali"komen Shilla,Ify mengangguk.
"Bener tuh,kalau ngomong kayak nyerocos aja kayak kereta api"Sahut Ify,Via memanyunkan bibirnya.
"Jaad amat sih jadi sahabat..gue ngomong kan emang gitu kalo panjang" Ucap Via membela diri.Shilla dan Ify hanya mencoba untuk tidak tertawa.
"Oke-oke kami maklum kok,emang dasar sikap lo kagak bisa diubah"Ucap Ify,Shilla mengangguk.
"Kita jalan yuk,bosen nih.Apalagi semenjak kejadian hilang sinyal segala gimana nasib medsos gue"Rengek Shilla yg tidak dipeduliin oleh Ify dan Via.
"Kerumah Agni aja yuk dirumah tuh anak kan selalu rame"Ucap Via.Ify mengangguk setuju.
"Gue sampe heran sebenarnya yang punya rumah siapa"tambah Ify.
"Udah yuk kita pergi,gue yakin disana udah trio tuyul dan Cakka" komen Shilla.
Dan tepat perkiraan mereka.Di rumah Agni saat ini sudah bersemayam(?) Trio tuyul-aka-Ozy,Ray,dan Deva.Juga Cakka yang sibuk mentengin gitar kemana-mana,pokoknya masih dirumah Agni.
"Ehh? Ada eneng ipy,pia sama pilla" komen Ozy yang langsung kena deathglare oleh mereka bertiga.
"Nama gue Ify bukan Ipy,currutt"
"V-I-A bukan Pia! Nama cantik-cantik elo pelesetin zy,kesel gue"
"Habusett sejak kapan nama gue jadi pilla,lo lulus SD kan Zy? Malu gue punya temen geblek seperti elo"
"Aelahhh santai aja neng,ntar kalo marah-marah muka lo pada bakal keriput.Kayak nenek gayung"Komen Ray yang membuat Ozy dan Deva tertawa terbahak-bahak.
"Buset kalian pada berisik amat sih,lah kalian bertiga sejak kapan datangnya?" Tanya Agni yg baru datang dari dapur.
"Sejak negara api datang menyerang Ag" jawab Shilla lalu nunjuk Deva,Ozy dan Ray.Agni hanya terkekeh pelan.
"Kami kan emang gak pernah akur dengan avatar" celetuk deva.
"What????"
"Oke stop guys,gue kagak mau ntar tetangga pada ngomel karna kalian terlalu berisik" seru Agni kesal.Yang lain hanya mengangguk,toh yang punya rumah tetaplah yang berkuasa,ya kan?.
Tak lama kemudian datang Rio,Alvin,Gabriel,Oik,Acha dan Keke.Dan ramailah suasana dirumah Agni.Riko yang melihat rumahnya penuh oleh teman-teman adiknya hanya menggelengkan kepalanya tak habis pikir.
"Kalian ngekos aja deh dirumah gue,lumayan kan gue dapat penghasilan"komen Riko
"Loe gila kali kak,emang lo mau mereka tidur dimana? Ruang tamu?" Kesal Agni sambil memilih game apa yg bagus.
"Kan setiap kamar diisi 4 orang"lanjut Riko yang langsung kena timpuk oleh yg lain.
"Yeeeee itu berarti kami sempit-sempitan dong" teriak anak-anak.
"Udah ah,Riko kalian dengerin.Mau main basket?gue bawa bolanya nih"ajak Cakka.
"Basket? Gue ikut" ucap gabriel,Rio dan Alvin menganggukkan kepalanya.
"Gue dan Alvin ikut"
"Gue juga"sahut si Trio tuyul kompak(?).
"Gue ikut..."komen Agni lalu meletakkan tabletnya disofa.
Dan disinilah mereka.Di sebuah lapangan basket outdor yang memang sengaja dibuat untuk latihan Agni dan teman-temannya dibelakang rumah.Agni menshoot bola basketnya di area there point dan masuk.
"Kalau lo langsung buat 3 point gitu pas awal permainan gak seru ag"celetuk Gabriel,Agni hanya mengusap tengkuknya lalu nyengir.
" Sorry deh yuk lanjut,gue lagi males jaga orang"komen Agni.
"DUARRRRRRR...."
~~~~~~~~~~~~~~~~
BERSAMBUNG
~~~~~~~~~~~~~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
WARNA-WARNI KEHIDUPAN
Mystery / ThrillerKehidupan tak selamanya mengarah pada jalan yang sama melainkan terus berubah seiring berjalannya waktu. Entah jalan yang kita lewati nanti akan lurus, berliku, bercabang, atau yang lainnya. Semuanya akan terasa berwarna bila dijalani. Keluarga, sah...