Part 11 ( Rumah Cakka )

913 62 1
                                    

.
.
.

Elene menatap rumah didepannya dengan penuh curiga.Rumah dengan desain Eropa itu terlihat tidak ada kehidupan dari luar namun ia masih bisa merasakan hawa keberadaan banyak orang disana.Jangan meremehkan kemampuan seorang pembunuh ulung sepertinya tentunya.

"Mrs, apa mereka ada dirumah ini?" Tanya salah satu pria besar berbalut mantel hitam yang compang-camping,tentu saja karena perbuatan jebakan Cakka dirumah Agni sebelumnya.

"Sepertinya begitu,Red sialan!bukannya dia yang menyerang duluan malah menyuruhku" umpat Elene,perempuan berambut merah itu benar-benar membuatnya emosi.

Elene dan Red adalah rekan kerja selama di Inggris.Dalam misi itu mereka berdua dipaksa bekerja sama untuk membunuh 10 orang petinggi kerajaan.Dan semalam Elene dijemput kekota penuh zombie untuk bekerja pada seseorang dibelakang Red.

Dan seharusnya ini adalah kerja sama tim.Namun entah kenapa Red tidak mau bekerja sama dengannya dan memilih untuk kerja sendiri-sendiri.Dan Elene yakin jika Red sudah mengetahui bahwa musuh mereka adalah anak-anak remaja yang masih labil.

Kali ini dia menyadari sesuatu, dua orang anak buahnya tidak kembali juga sejak 10 menit yang lalu.Otaknya mulai memproses dugaan apa yang sebenarnya terjadi.

"Sepertinya aku meremehkan mereka"

.
.
.

Agni memastikan kedua pria dewasa itu sudah terikat.Tatapannya beralih pada pintu masuk yang sedikit mengeluarkan kepulan asap.

"..pantas saja Rio bisa trauma seperti itu" komen Gabriel lalu mengambil senjata api berlaras pendek dari saku dua orang pria tersebut.

"Mereka berbahaya,dan kita selalu saja terlibat masalah seperti ini" tambahnya lagi.Agni terdiam,mereka memang selalu terlibat masalah seperti ini karena sebuah klub yang dibentuk ketika mereka masih smp.

Memory on

"Ag,jika gue gak ada lo janji akan melanjutkan klub ini kan?"

Agni menatap gadis didepannya itu dengan pandangan sulit diartikan.Hey,siapa yang tidak terkejut bila sahabat baikmu berbicara seperti itu adalah kata-kata terakhirnya.

"Selama lo ada juga gue yang ngerjain tugas-tugas elo" sahut Agni menatap gadis didepannya itu kesal.Gadis itu terdiam sesaat lalu tertawa kecil.

"Benar juga"

"Lagian kenapa lo bicara seperti ini hari kematian lo? Elo mau bunuh diri untuk ngindarin tugas?"

"Enak aja!gue terlalu cantik untuk bunuh diri kali Ag,kalau gak ada gue kan kasihan lo hehe" tawa gadis itu lagi,Agni mengurut pelipisnya sweatdrop.

"Sejak kapan lo jadi tertular penyakit narsis Rio dan Ozy?"

"Sejak negara api menyerang dan sejak aang diangkat jadi avatar"

"........"

"Bercanda kali ag,dan gue gak berniat bunuh diri kok.Gue akan selalu bersama kalian dan berpetualang bersama"

"Lebih tepatnya elo yg buat kerusuhan dimana-mana"

"Bukan niat gue Ag"

Memory off

"Dan lo meninggalkan kita semua,bodoh" bisik Agni menutup kedua matanya sebentar.Lalu kembali menatap Gabriel yang bingung dengan keadaanya.

"Ag?lo kenapa melamun?"tanya Gabriel membuka suara,Agni hanya tersenyum tipis.

WARNA-WARNI KEHIDUPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang