Part 50 ( Pencarian )

494 45 6
                                    

.
.
.

Ozy terus melihat duri-duri yang mengelilingi sangkar ditempatnya terkurung sekarang dalam diam. Tadi rencananya dia mau keluar tapi durinya keburu nancep ditangan :(

Sakit tapi anehnya gak berdarah.

Bukan istilah yang patah hati gitu, tapi ini memang sakit gak berdarah beneran.

Masa roh bisa berdarah.

Kadang Ozy juga suka bingung liat mbak sama mas hantu yang kalau difilm-film selalu berdarah-darah.

Lah memang hantu juga punya darah?

Ozy bingung pemirsa :(

Ingin nanya ke mbak ularnya tapi mbak ularnya keburu kabur, ingin nanya ke duri-duri disekitarnya tapi gak dijawab dari tadi.

Ozy kan jadi sedih gak bisa keluar plus gak ada temen untuk diajak curhat.

Niatnya ingin cari neng Acha sama yang lain pun pupus sudah.

SRAAKKK..

Ozy hampir jantungan melihat sosok tinggi hitam besar dengan mata merah seperti lasser dan gigi runcing yang mencuat keluar sudah berdiri didepannya setelah menyingkirkan sulur-sulur berduri dan membengkokkan sangkar besi yang mengurungnya.

"Makasih mas item udah bebasin gue dari sangkar burung punya mbak uler, gue heran kenapa gak mbak ulernya yang dikurung dimari. Dimana-mana yang disangkarin itu burung, mungkin burungnya keburu ditelan mbak ularnya kali ya? Yakali ular melihara burung." Cerocos Ozy panjang kali lebar kali tinggi.

Tanpa menyadari tatapan haus darah makhluk didepannya.

"Mas kok diem aja?" tanya Ozy capek karena ngomong dari tadi malah dikacangin.

Sosok itu masih terdiam sampai akhirnya kesadaran Ozy berlahan menipis dan langsung limbung kedepan. Sosok itu menangkap dan membawa Ozy diikuti suara petir yang menyambar seolah menjadi latar belakangnya. Diikuti oleh wanita dengan bawahan ular yang dibilang mbak ular dari Ozy tadi.

"Ada beberapa jiwa manusia yang datang kesini yang mulia, apa yang mulia ingin memakan mereka juga?"

Sosok itu tak berbicara, namun sorot mata haus darah itu mengatakan semuanya.

"...dimengerti yang mulia."

.
.
.
.

Acha mengedarkan pandangannya kebangunan luas yang dimasukinya saat ini. Tatapannya menatap takjub ukiran-ukiran berbentuk singa didalamnya. Agni dan Cakka mengamati keadaan sekitar dengan waspada, banyak terdapat sosok seperti manusia dan seperti binatang berkeliaran di dalam istana tersebut. Padahal diluar sama sekali tidak ada penjaganya.

"Kalau Oik melihat ini gue jamin seratus persen tuh anak bakal jejeritan plus nangis," celetuk Shilla lalu merapatkan tubuhnya ke Alvin. Aura merah dan hitam begitu membuatnya sesak.

"Nasib Ozy gimana dong Shill? Hikss," Acha mulai terisak dan Cakka mendekap mulut Acha ketika melihat beberapa sosok menyeramkan menoleh ketempat mereka sembunyi sekarang.

"Pssstt....jangan berisik. Lo mau buat mereka sadar kalau kita ada disini?" kesal Cakka. Acha hanya tertunduk lesuh sembari bergumam maaf.

"Cha gue jamin Ozy pasti baik-baik saja, lagian kapan tuh anak punya pengalaman luka serius?" komen Agni. Mereka semua tampak berpikir, dari kasus-kasus sebelum ini memang Trio tuyul tidak pernah terluka parah.  Entah beruntung atau memang penjahat males ngadepin mereka sehingga disetiap kasus palingan mereka bertiga cuma lecet-lecet doang.

WARNA-WARNI KEHIDUPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang