Part 25.5 (Date)

947 53 7
                                    

.
.

Ingat janji Agni sebelumnya kan?
Yang bakalan menerima ajakan kencan Cakka setelah semua insiden zopire selesai.

Dan disinilah Cakka sekarang.
Berdiri dirumah pacar(calon) dengan niat menagih janji sang pacar. Dengan modal sebuket bunga mawar dan dandanan super keren ala Cakka. Lelaki itu siap mengajak Agni untuk berkeliling daerah Jakarta. Sekalian bakalan nembak Agni untuk kesekian kalinya.

Mendapatkan Agni itu butuh perjuangan bro!

Kadang Cakka merasa mulai menjadi maso menghadapi prilaku Agni. Tapi untuk Agni memang harus butuh kesabaran dan kerja keras ekstra. Tak ada kata menyerah dikamus seorang Cakka tentunya.

Saat ini kan akhir pekan, tak ada salahnya mengajak Agni jalan-jalan kan?

"Ngapain lo Cak? "

".. Yaelah parfum elo Cak, tolong dikondisikan."

"Cak? Gue gak mesen bunga, buat elo aja gih"

Demi kerang ajaib si kuning dilaut yang katanya harus dipuja. Cakka mengerang frustasi mendapati tiga alien kembar didepannya sekarang. Ingin rasanya ia menendang tiga cecunguk itu dari rumah ehem-pacar(calon)-ehem sekarang.

Dirumah Agni yang barupun trio kamfret ini menjadikan rumah Agni sebagai markasnya. Cakka yang rencananya bakalan bermodus-modus ria dipastikan gagal bila dirumah Agni banyak orang.

Apalagi kalau ada sitrio jejadian dihadapannya ini.

Agni itu kan suka malu-malu kucing anggora yang imut-imut. Walau menurut yang lain lebih mirip malu-malu kucing garong.
Pasti dia gak bakalan mau pacaran didepan orang. Walau itu pendapat Cakka semata.

Bagi Cakka, gadis khas Asia dengan mata agak sipit itu lebih cantik dari apapun juga.
Untuk memastikan tidak ada yang mengganggunya, Cakka akan berperang dengan musuh didepannya saat ini.

"Kalian bertiga ngapain dirumah gue?" Tanya Cakka sinis. Ray, Ozy, dan Deva saling pandang.

"Seingat gue ini masih rumah bunda Agni kok!" Celetuk Ozy.

"Lo ngaku-ngaku kayak kaga punya rumah aja Cak. Malu gue," tambah Deva dengan wajah sok mendramatisir. Perempatan siku-siku mulai muncul dikepala Cakka.

"Norak lo! Yakin banget lo bakalan jadi mantu bunda Arisa," komen Ray menatap Cakka miris.

Yak, Cakka benci diledek oleh makhluk tidak peka seperti Ray. Belum sempat ia membalas terlihat bunda Arisa berjalan kearah mereka sembari tersenyum.

Lihat!
Calon mertua pun datang menyambut menantunya yang ganteng ini.

Sekali lagi penulis ingatkan itu hanya pendapat Cakka semata(?).

Ray, Deva, Ozy bisa merasakan perubahan raut wajah Cakka dan bunga-bunga imajiner yang bertebaran disekitar Cakka.

Mereka bertiga mulai kesal dengan bocah kasmaran seperti Cakka.

"Cakka? Baru pulang dari kondangan ya?" Tanya bunda Arisa. Cakka menggeleng pelan.

"Tidak bun Cakka pengen ngajak Agni jalan! Boleh kan bun?"

Bunda Arisa hanya tersenyum kecil lalu mengangguk. Wanita paruhbaya itu sudah tau prilaku Cakka dan perasaan Cakka pada anak perempuannya. Walau rasanya Cakka bakal susah untuk mendapatkan Agni karna trauma anaknya dimasa lalu.

"Jagain anak perempuan bunda satu-satunya ya Kka. bunda pergi ke kantor dulu," ujar bunda Arisa. Cakka tersenyum dan mengangguk patuh.

"Kalau kalian lapar cari saja makanan didapur. jangan buat Agni marah mulu," bunda Arisa saat ini berganti menoleh ke arah Ray, Ozy dan Deva. Ketiganya mengangguk sambil tersenyum jahil.

WARNA-WARNI KEHIDUPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang