Part 35 ( Gudang Misterius )

757 53 10
                                    

.
.
.
.

Si trio tuyul-aka-Ray-Ozy-Deva berjalan melewati rimbunan pepohonan dibelakang sekolah. Mereka sedang mencari bola yang tadi tidak sengaja ditendang Deva sampai kehalaman belakang. Salahkan Agni yang bukannya bantuin hentiin tuh bola malah menghindar seolah tuh bola guru killer yang lewat.

.
Untung temen
Untung sayangnya Cakka.
Untung tukang beliin cemilan.
.

Abaikan yang terakhir.

"Buset dah tuh bola kemana sih?, dicariin juga kagak nongol-nongol," Deva terus menggerutu seraya menendang bebatuan kecil yang tak salah apa-apa.

"Dev kasihan tuh batu lo tendang mulu, lagian kalau mau main bola ya dicari bolanya."

"Settt dah ini juga lagi dicari Ozy!!"

"Dari pada nyari bola mending gue nyari wifi,"  Ray yang sedari tadi diam ikut berkomentar juga.

"Ngomong-ngomong Ray, masalah semalem gimana? Udah kelar," tanya Deva penasaran. Ray merengut tak suka, ingatan kejadian menyebalkan semalam kembali terulang dipikirannya.

.
.

Flashback

Setelah mereka mendapat info dari Ozy tentang Ify yang dibawa ke rs dengan terburu-buru mereka langsung serentak membolos. Mereka sebenarnya sudah minta izin sih, tapi sang satpam yang kata Ozy robot peraturan itu menolak permintaan mereka.

Alhasil saat ini mereka meniru aksi heroik karakter-karakter yang sering nongol di tv atau komik. Melompat pagar, dan itu langsung didepan satpamnya guyyss.

Mantep gak tuh?

"HEYYY KALIAAN KEMBALI!!!"

Demi menghindari satpam mereka semua berpencar. Ray dan Deva yang saat itu berlari ke arah kos tak sengaja menabrak seorang gadis cantik berambut pendek yang juga terburu-buru membawa sebuah kotak. Dan alhasil kotak yang ternyata berisi kue ulang tahun itu berserakan kemana-mana.

"GONDRONG SIALAN JALAN PAKEK MATA DONG!! INI KUE ULTAH NYOKAP GUE HANCUR SEMUA!!"

Sang gadis yang tak lain adalah Oliv itu berteriak tepat dihadapan Ray. Deva yang melihat temannya kena sembur itu sweatdrop. Yakali tuh cewek kan juga salah karna lari-lari sambil bawa kue. Kena angin lewat juga bakalan jatuh tuh kue.

Tapi karna Ray yang pada dasarnya anak baik yang rajin menabung untuk membeli alat penyadap(?) Lelaki gondrong itu hanya diam tak membalas umpatan kasar yang masih keluar dari mulut Oliv di depannya.

Lebih tepatnya tuh anak syok karna dibentak.

"Hey cowok gondrong pendek lo dengerin gue?," bentak Oliv emosi melihat reaksi Ray yang kalem aja. Mendengar kata pendek Ray akhirnya sadar dan menatap gadis didepannya itu tak terima.

Hell..
Kalau lo dikatain pendek oleh orang yang lebih pendek dari lo gimana?

Rada kesel kan?

"Sadar diri mbak, lo juga pendek kali. Lagian gue kan juga lagi buru-buru. Emang tuh kue berapa biar gue ganti," kesal Ray. Oliv mengepalkan tangannya menahan emosi.

"Yakk! Lo mau gue tabok ha? Ini bukan masalah uang tau!"

"Terus gue harus ngapain? Gue lagi buru-buru nih," tanya Ray pada akhirnya. Oliv berpikir sejenak lalu menatap Ray agak ragu.

"Lo harus jadi cowok gue."

Hening...
Situasi masih aman terkendali sampai keluarga jangkrik lewat dengan riang gembira.

WARNA-WARNI KEHIDUPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang