Part 44 (Gunung Salak)

778 58 20
                                    


.

.
Laho ^^
Wattpad eror lagi ya? :"v
Dari semalam mau publish kagak bisa muluk.

Entah wattpad yang eror atau memang jaringanku yang minta di sleding 😂.

Yaudah next story deh.





.
.
.
.
.
.
.

Cakka menatap sekitar area perkemahan hening. Pepohonan yang rapat dan juga area yang jarang dilalui pendaki lainnya membuatnya mau tidak mau harus selalu waspada. Belum lagi saat ini mereka terpisah menjadi beberapa kelompok. Kelompok yang terdiri dari 6-7 orang dibagi-bagikan oleh para guru. Dan yang membuat Cakka resah sekarang yaitu Agni dan Ozy yang terpisah dari mereka.

Cakka,Ray,Oik,Shuuya,Deva, Keke dikelompok 3.

Alvin,Shilla,Sivia,Gabriel,Rio,Ify dan Acha ada dikelompok 5.

Sedangkan Agni dan Ozy juga 4 orang siswa lainnya berada di kelompok 12. Dengan tenda yang terletak jauh dari mereka. Tentu hal itu membuat lelaki harujuku itu khawatir, secara Agni dan Ozy adalah target sekolah iblis itu sekarang.

Mereka sudah bergerak dan mau tidak mau Cakka harus mengikuti alur apa yang akan terjadi.

Usai tenda didirikan para guru menyuruh setiap kelompok untuk memasak bahan makanan yang sudah disediakan oleh mereka. Cakka yang rencananya baru mau saja melihat keadaan Agni harus mengurungkan niatnya.

"Ini bahan makanannya kagak beracun kan?," bisik Deva was-was pada Shuuya. Cowok asal Jepang itu hanya menggelengkan kepalanya. Tanda bahan makanan itu aman dikonsumsi.

"Gue khawatir sama Agni dan Ozy gimana nasib mereka berdua coba kalau dikepung tuh sekolah?"

"Kita juga dikepung kalo lo lupa bakpau."

"Maksud gue mereka lebih terancam dari kita Deva ogeebb."

"Woy!! Bantuin gue njirr malah debat pilkada lo pada ." Omel Ray yang masih berjuang menghidupkan api dengan bahan seadanya. Menggunakan kaleng,minyak tanah, abu gosok.

"Lagian bakpau lo ngapain disini? Kelompok lo ditenda depan, amnesia lo?" Celetuk Deva yang dibalas delikan tajam oleh gadis berpipi chuby itu.

"Lo mau gue lempar kelaut atau ke kuburan Dev?, gue cuma mau lihat keadaan yang lain."

"Gue pengen liat keadaan Agni," celetuk Cakka tiba-tiba.

Otak strategi dikelompok mereka galau guys sedari tadi gak bisa lihat Agni sang kesayangan.

Padahal baru juga 2 jam mereka kepisah.

"Cak sumpah gue jijay dah liat lo."

"Lo udah minum obat kan Cak?"

"Wiiiihhh Cakka kehilangan arah pulang njirr."

"Tervaek lo Cak, tapi kasihan."

"Dua jam saja~ tak bertemu denganmu~"

"Agni dengarkanlah aku~"

Sungguh banyak faedah seorang Cakka memiliki teman-teman yang selalu ada untuknya.

Ya walau dalam konotasi Negatif.

Terkadang Cakka ingin berkata kasar melihat respon mereka, tapi karna takut numpuk banyak Dosa mending diam saja.

Mending dosanya karna ngeliatin pesona Agni ya gak?

Serah Cakka dah yang penting bahagia.

"Cak-cak lo kira gue cicak, bodo amat dah serah kalian." Respon Cakka melihat tingkah absurd teman-temannya yang makin menjadi-jadi.

WARNA-WARNI KEHIDUPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang