Part 69 (WAR I)

349 26 10
                                    

.
.

DOR!!

Suara tembakkan dan desingan peluru membuat warga sekitar menjadi panik. Cakka menyentuh dahinya dengan gusar hampir saja kepalanya bolong dan bila hal itu terjadi Agni akan dengan senang hati menggeretnya dari dasar neraka karena mengabaikan ucapannya.

Cakka mengusap lehernya yang mendadak dingin.

'Cak! Gue bakalan menarik Lo dari dasar neraka bila Lo terbunuh karena kebegoan elo yang sudah mendarah daging dari jaman orok!'-Agni

Lelaki dengan style harujuku itu hanya tertawa kecil, dia yang paling tau apa yang akan dikatakan Agni bila dia terlibat hal begini. Cakka memilih untuk mengabaikan Agni dan dengan terampil menghindar dari serentetan peluru yang kembali mengarah padanya, satu hal yang ia ketahui bahwa snipper itu hanya mengincar dirinya.

"CAKKA NURAGA APA YANG KAU LAKUKAN HAH!!" Elang berlari dengan penuh emosi ke arah Cakka. Sesekali dia akan berhenti untuk mengarahkan Bram yang tidak jauh dari tempatnya.

"Apa ini jebakan? Tapi gue rasa kagak mungkin mereka tau pergerakkan kita," komen Cakka dengan alat komunikasi masih menyala.

'Lo nanya sendiri jawab sendiri bodo amat!'- Rio

'Cak awas disamping Lo!'-Ray

Tepat setelah Ray memperingatinya Cakka langsung menunduk menghindari peluru berkaliber 5,56 x 45 mm tersebut. Sudah dua kali dirinya hampir mati dan itu cukup membuatnya tersadar keanehan apa yang sedang terjadi.

"Ray! Cek cctv disekitar gedung samping mall, gue yakin mereka bergerak berkelompok."

'Oke!'- Ray

'Mereka? Sebenarnya ada berapa banyak woy?!'- Gabriel.

'Cak, yang ada di pantauan gue ada 5! Sebaiknya kita ringkus satu persatu sisanya urus tuh bom dari jenis bomnya gue rasa hanya ada 10, cukup sedikit untuk ukuran mall segede itu.'-Ray

Cakka berhenti sejenak untuk mengambil nafas dan menyeka keringat dileher, mata elangnya menatap kesekitar untuk mengamati situasi. Tatapannya beredar ke beberapa gedung yang berada di sekitaran mall tersebut sembari menyiapkan beberapa strategi.

"Vin, lo sudah sampaikan?"

'Ya, gue sudah berbaur dengan pengunjung sekarang'-Alvin

"Laporin ke gue bila sesuatu yang aneh terjadi, Zy lo dimana sekarang?Analisis gue lo baru aja sampai di parkiran gara-gara tersesat di pengkolan." Tebak Cakka dan sangat tepat sasaran sampai membuat si Oneng disana terkagum-kagum.

'Njeeeerrr jadi ojol aja Cak, jago soalnya lo ngeramal hehe'-Ozy

'Lah kok ojol?'-Shilla

'Njeerr jangan lo tanya deh Shill ntar kagak kelihatan ujungnya,burem.'-Ify

'Tapi cinta kita kelihatan jelas kan Fy, seperti cahaya matahari yang terlihat sampai ke bumi.'-Rio.

'Binasakan makhluk bucin ini yatuhannn'-Deva

'Matahari kan kelihatan, kalau yang gak keliatan bukannya itu lo Aryo?'-Ozy

Dan berikutnya terdengar ledakkan tawa dari alat komunikasi di telinganya, Cakka hampir saja tertawa dan reflek menutup mulutnya bila tidak ingin ketahuan oleh para snipper diatas sana. Walau rada mustahil karena jarak mereka cukup jauh.

'Neng, lo lewat mana? nanti sini gue begal '-Rio

'Begal dia juga percuma miskin dia mah,'-Ray

WARNA-WARNI KEHIDUPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang