Part 24 ( Black Cat )

647 52 4
                                    

.
.
.

Matahari mulai berpendar kemerahan kearah ujung barat. Menandakan bahwa sang malam akan segera tiba sebentar lagi. Kerumunan wartawan dan ribuan masyarakat berusaha mendobrak masuk dinding blokade petugas kepolisian dan TNI juga terdapat densus 88 disana.

Tinggal 4 jam lagi...

Tinggal beberapa jam lagi kota dihadapan mereka saat ini akan segera dibumi hanguskan. Para polisi dibuat bingung karna masyarakat yang tiba-tiba berbondong-bondong datang untuk menghentikan jalannya proses operasi.

Para keluarga korban meraung meminta pelaksanaan operasi pembumihangusan dihentikan. Mereka sangat yakin bila anggota keluarga mereka masih hidup. Dan para petugas terus memukul mundur aksi massa yang ekstrem itu.

Sementara itu,

Beberapa ratus kilometer dari perbatasan isolasi, tepatnya disebuah hotel mewah. Ada yang sangat senang dengan jalannya operasi pembumihangusan ini.

Pria dibalik kursi itu terus tertawa sambil mengamati detik-detik peluncuran beberapa rudal kearah kota yang sudah menjadi pemasok barang dagangannya selama ini.

"Waktunya untuk mencari tempat pasokan barang yang baru hnh?"

Cringg..

Pria itu sedikit berjengit mendengar suara lonceng dari dalam kamarnya. Pandangannya langsung mengedar kesetiap sudut kamar. Dan tidak melihat apapun yang berhubungan dengan lonceng.

"....firasatku saja."

Cringggg...

Terdengar lagi dan kali ini bertambah nyaring. Pria yang tak lain adalah Mr. X itu berdiri dan mengelilingi kamar. Mulai penasaran dari mana asalnya suara gemercing lonceng dari kamarnya.

"Tccchhhh siapapun kau bila berani keluar sekarang!" Seru Mr. X berang.

Criiiiinggggg....

Suara terdengar lagi dari atas kasur, suaranya makin bertambah nyaring dan terasa sangat dekat. Mr. X menatap kekasur disampingnya. Ada kucing disana. Kucing berwarna hitam yang akhir-akhir ini berada disekitar para serangga yang mengganggunya.

Kucing itu terlihat berbaring santai sembari mengibaskan ekor panjangnya. Ada lonceng kecil di leher kucing hitam tersebut. Dan itu pasti sumber suara yang mengganggunya dari tadi.

"Tchh! Kau ini sebenarnya siapa? Setan atau mungkin arwah anak-anak yang kubunuh? Ahahahaha aku sama sekali tidak takut!" tawa Mr. X menggema diseluruh ruangan.

Kucing hitam itu hanya diam tidak menanggapi, lalu dengan sekali lompat kucing tersebut sudah sampai keatas nakas. Menggigit sesuatu lalu dengan cepat ia menghilang.

Meninggalkan pria psikopat itu sendiri dalam keadaan masih tertawa gila.

Jam demi jam berlalu dengan cepatnya. Kerumunan polisi dan sekumpulan peneliti akhirnya mulai bergerak mengaktifkan rudal. Mr. X menunggu disana, menunggu detik-detik kemenangan yang akan terwujud sebentar lagi.

Keluarga korban masih terus berusaha merengsek masuk kedalam kota. Berniat mencari sendiri anggota keluarga mereka disana. Tentu saja para polisi dibantu para TNI menghentikan langkah mereka semua.

"Ahahaha.. terima saja," komen Mr. X seraya menatap manusia-manusia yang dianggapnya bodoh itu.

"..paman sepertinya senang sekali ya?" Sela remaja perempuan berumur kisaran 13-15 tahun itu. Mr. X sedikit tersentak lalu dengan cepat merubah raut wajahnya.

"Tentu saja senang karna kita bisa terbebas dari makhluk menyeramkan itu kan?"

Gadis itu menyeringai seketika, iris bluenettenya menatap iris onyxz khas asia itu tajam.

WARNA-WARNI KEHIDUPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang