Part 22 ( Mereka yang Terbuang)

600 46 4
                                    

.
.

"Kak EL??"

" Yo!"

Ctakk..

"Wadawww"

Elang meringkuk sedikit setelah mendapat jentikan 'sayang' dari Cakka. Tak tau kah sang kakak bila adik tersayangnya itu sedang dilanda galau karna stress?. Dan melihat sang kakak yang datang tak diundang itu maka Cakka dengan senang hati menyalurkan galaunya melalui kakaknya.

"Lo itu darimana saja sih? Situasi ini gak bisa gue hadapin sendiri dan gue masih kagak ngerti gimana Silver bisa menjadi teman kita! Asal lo tau gue pusing sekarang cepat ceritain ke gue! ."

.
Keluar sudah unek-unek Cakka selama ini.
.

Cakka ngos-ngosan setelah bicara panjang kali lebar dengan satu tarikan nafas. Yang lainnya cengo dan Elang hanya tersenyum simpul seraya mengusap rambut Cakka berlahan.

"Sory Cak, kakak akan menceritakan semuanya sekarang,"

.
.
.

Flashback

Elang setelah mendapat petunjuk dari Silver langsung memecah timnya menjadi dua bagian. Tim pertama yang dipimpin oleh Elang dan petugas satuan Kapolri dan TNI bergerak menuju panti asuhan yang dikatakan Silver dalam petunjuk yang ditinggalkan.

Sedangkan tim kedua yang terdiri atas para peneliti dan petugas yang berjaga bertugas untuk menjaga keamanan dan memeriksa vaksin yang diberikan Silver dan memperbanyaknya.

Setelah mengusir para zopire dikawasan panti tersebut mereka segera masuk menyelisir sekitar panti. Elang mendapat beberapa data penting tentang perdagangan manusia dan biodata Silver sebenarnya.

.
R.K
.

Yang merupakan inisial dari nama
.
Radithya Kusuma
.

Elang mengingat nama itu. Nama salah satu anak berbakat dalam bidang IT yang menghilang setelah terjadi kebakaran hebat dirumahnya. Terdapat 5 orang korban jiwa dan dua diantaranya orang tua Radith, namun tidak ditemukan jasad Radith pada saat kejadian. Elang juga ingat bila sang papa ikut terlibat dalam kasus pencarian Radith 10 tahun yang lalu. Namun dalam kasus itu mereka tidak mendapatkan hasil apapun karna kurangnya informasi.

.
.

Bukan hanya itu yang mereka dapatkan. Mereka juga mendapatkan nama-nama perusahaan asing yang Elang yakini menjadi pelanggan setia dari penjualan anak-anak berbakat dipanti ini.

"Inspektur! kami menemukan data penjualan organ anak-anak disini."

"...Huh?"

Mendengar hal itu Elang berang seketika. Bagaimana bisa dikotanya bisa ada tempat mengerikan dan tak tersentuh hukum seperti ini. Setelah mendapat bukti yang cukup. Elang segera bergegas menyusul sang adik, ia harus segera bertemu dengan Silver saat ini. Karna lelaki itu merupakan saksi kunci dan harus mendapat perlindungan segera.

Dan Elang juga memastikan bila saat ini musuh sudah bergerak. Organisasi hitam yang diberi perlindungan oleh beberapa oknum pemerintah.

"El? Lo keliatan serius amat! Bawa santai saja."

.
Elang bahkan lupa keberadaan Riko dan Elene didalam mobilnya.
.

"Ada petugas disana," tunjuk Elene pada barisan orang berseragam TNI di tengah tol. Elang terdiam sejenak, sebelum ia menginjak pedal gas dan menambah laju kendaraan.

WARNA-WARNI KEHIDUPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang