Part 46 ( Curug Seribu )

816 68 26
                                    

Malam semua ^^
Sebenarnya aku kaget pas pagi pada tanggal 10 maret kemarin.

Karna demi keogeban Ozy dan siitem Rio nih cerita naik peringkat #29 dalam thriller.

Rada heran sih dengan vote dan komen yang tergolong sedikit bisa meraih tuh peringkat.

Mungkin karena banyak sidders yang liat kali ya? Bisa sampai rangking segitu?

Untuk masalah sidders ada temen yang nyaranin untuk di private saja. Takutnya kayak penulis lain yang karyanya banyak dicuri 😂. Udah capek-capek mikir nyari inspirasi sampai jungkal balik malah enak-enak disalin 😥.

Tapi privatenya mungkin kapan-kapan karna rada males buka leppy 😅

.
.

Next Story

.
.

Semuanya menatap keindahan curug seribu dengan kagum. Panorama alam yang indah dengan bebatuan besar juga air yang jernih menyambut mereka. Oik bahkan sudah bermain di anak-anak sungai kecil disekitaran curug. Ray mengangkat kamera yang dikalungkannya dileher lalu memotret pemandangan indah didepannya.

Bukan curug seribu dengan tinggi 100 meter itu yang ia foto. Namun sosok gadis imut yang tengah sibuk bermain itulah yang menjadi objeknya.

"Cantik.."

.
.
.
.

Alvin menghidupkan api unggun tak jauh dari curug. Ini sudah malam dan mereka tidak mungkin kembali ke lokasi perkemahan malam begini. Apalagi situasi sekarang yang mendung dan berkemungkinan hujan akan turun sebentar lagi membuat mereka tidak mau menanggung resiko untuk kembali kelokasi awal perkemahan mereka.

"Tchhh..sebenarnya apa maunya?"

Lelaki perawakkan kalem itu kembali menoleh kepepohonan tak jauh dari tempatnya berada. Sepasang mata merah itu masih mengawasi mereka. Dari semua makhluk yang ia temui baru kali ini ada yang sampai membuatnya risih seperti ini.

Ya walau sikembar juga buat risih tapi kali ini berbeda. Bila sikembar hanya ingin meminta tolong padanya makhluk dengan sepasang mata merah itu berbeda.

Entah kenapa ia merasa sosok besar dengan sepasang mata merah darah itu sangat berbahaya.

Apa itu yang disebut penunggu yang mendiami suatu wilayah angker?

Entahlah Alvin masih sangat awam tentang hal begituan.

Oh!
Sepertinya ia bisa bertanya dengan Shuuya sekarang.

"Kau melihatnya kan?" Tanya Alvin tanpa basa-basi. Shuuya yang baru saja kembali mengumpulkan ranting hanya mengangguk lalu duduk disamping Alvin.

"Kenapa itu sedikit berbeda dari yang lainnya?"

"Karna dia lebih berbahaya. Selama ini yang kamu lihat hanyalah sosok yang hanya berniat meminta tolong dan menganggu, dan yang kamu lihat sekarang sosok dengan niat membunuh."

Lelaki berperawakan datar itu seketika bergidik. Ia bahkan tidak tau mana yang sekarang lebih mengancam mereka, sekolah iblis atau makhluk itu. Shuuya yang melihat raut wajah Alvin hanya tersenyum tipis lalu memberikan botol minuman padanya.

WARNA-WARNI KEHIDUPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang