Part 51 (Empat Penjuru)

717 54 4
                                    

.
.
.

Agni menyentuh bahunya yang terasa nyeri. Dilihatnya sedikit bercak kemerahan disana, alisnya sedikit terangkat lalu mengernyit bingung. Sedikit tidak menyangka bahwa dirinya yang kini berwujud roh bisa terluka.

Itu berarti mereka juga bisa terluka bukan?
Agni membaca ayat kursi selama ia melewati lorong-lorong gelap didalam istana.

Gadis itu terpisah dengan yang lain setelah kejadian beberapa saat yang lalu. Ketika mereka diserang oleh wanita jadi-jadian berbentuk ular.

Flashback

Cakka menggenggam tangan Agni erat menyadari siluman ular didepannya bersiap menyerang mereka. Shilla yang benar-benar ketakutan memeluk lengan Alvin dan terus membaca ayat-ayat pendek yang diingatnya. Walaupun masih sering berbuat dosa gadis cantik itu berharap pada tuhan bila siluman menyeramkan didepan mereka menghilang kalau perlu mati terbakar.

Aryn masih diam sembari terus menatap siluman itu tenang.

"Ssshhh.... aku akan menjadikan kalian abdi setia tuanku hahaha"

"Berisik sekali, dimana teman kami berada? Aku tau kalian membuat penghalang disekitar sini agar kami tidak menemukannya."

Semuanya merinding merasakan hawa siluman didepan mereka menatap gadis beriris bluenette tajam. Aryn masih tak bergeming dan membalas tatapan siluman itu datar.

"Ular tetaplah ular, walau kau berbentuk sebagian manusia sekarang kau kira aku perduli? Cepat katakan dima ateman kami sebelum kau kubakar habis."

Semuanya menatap sang ketua horor.

"Berani sekali kau menga-----".

Siluman itu mendadak terdiam melihat sorot mata gadis itu. Terlihat ganjil dan menunjukan keseriusan. Siluman reflek mundur sedikit, dan menyadari aura aneh yang mengelilingi gadis itu.

"Hanya butuh satu lagi!!"

Agni terbelalak kaget karena secara tiba-tiba ia sudah berada di dalam jangkauan siluman itu. Semuanya mendadak kaku mendapati tubuh Agni secara cepat sudah terlilit tubuh siluman tersebut. Cakka menggeram marah, tidak ada yang tidak emosi mendapati sang belahan hati terlihat tak berdaya dan kapan saja makhluk itu bisa meremukkan tulang Agni.

"ARYN LAKUKAN SESUATU!!!" bentak Shilla mendapati Aryn yang masih diam.

"Ryn!! Lo----"

Plasshhhh..

Semuanya mengerjab kaget mendapati dua berkas cahaya yang tiba-tiba melewati mereka dan menembus siluman ular itu. Wanita cantik siluman itu mendadak kesakitan dan melempar Agni kedinding.

BRAKK!!

Kepala Agni berdenyut merasakan sakit dibagian kepala juga nyeri dibahu kanannya. Tak lama kemudian gadis manis itu merasa seseorang kini sedang merengkuhnya dan juga berlahan ia juga mendengar isakkan pelan. Tatapan yang mengabur itu berlahan terfokus dan mendapati seorang Cakka yang kini merengkuhnya dengan penuh kehati-hatian. Seperti benda rapuh Cakka benar-benar menjaga Agni. Hati gadis itu tergelitik mendapati perlakuan khusus dari seorang pria. Selama ini ia percaya bahwa pria itu sama, selalu suka seenaknya dan egois terhadap wanita.

WARNA-WARNI KEHIDUPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang