Part 9 ( Datang )

929 63 5
                                    

.
.
.
.

Gabriel menguap,sembari tadi ia terus memantau rumah Agni namun tidak terjadi apa-apa.Ia justru berpikir mungkin teman-temannya terlalu berlebihan menanggapi ini.
Dan dia menyadari bahwa saat ini dia sendiri,Via yang tadi menemaninya sekarang tertidur pulas disampingnya.

"Ahhh...gue ngantuk..malah ini masih jam 12 lagi.Via bukannya nemenin gue malah molor" gerutunya sembari natap Via.

Dengan pelan ia mengambil gitar yang dimainkan Via tadi.Lalu memetik gitar itu berlahan.Tunggu,bukannya tadi Gabriel diceritakan tidak bisa main gitar?

.
.
.

Ternyata dia berbohong saudara-saudara(?) Alasannya simpel,cowok lagi PDKT menggunakan gitar sebagai strategi itu udah mainstream.Alasan apa ini(?)(author dilempar)

Lanjut ke cerita
.
.

Baru saja Gabriel ingin menyanyikan sebuah lagu matanya langsung menangkap pergerakkan aneh dari jauh.
Diletakkannya gitar tadi lalu segera meraih teropong dibelakangnya.

Irisnya menangkap mobil sedan hitam melalui celah teropong tersebut,mobil itu berhenti di depan rumah Agni.Bibirnya tertarik kesamping,lalu dengan cepat Gabriel membangunkan Via.

"Vi..dugaan mereka benar,ada tamu yang berkunjung di rumah Agni"

Via menggeliat sebentar lalu menguap pelan,matanya terbuka berlahan,ditatapnya Gabriel dengan pandangan sulit diartikan.

"Seperti biasa, Cakka dan Agni seperti peramal alias dukun"komen Via sedikit tak percaya,Gabriel masih mengamati mobil tersebut.Ia sedikit kagum gimana mobil tersebut tidak mengeluarkan suara sedikitpun sehingga para Zopire tidak mengetahui mereka.

"Gabriell elo dengerin gue kan????"kesal Via,Gabriel tak bergeming,entah kenapa lelaki ini seketika terdiam seperti patung.Via yang curiga merebut teropong yang digunakan Gabriel barusan.

Dan yang sekarang Via lihat..

Seorang wanita yang memakai pakaian super duper minim dan malah terlihat seperti hanya menggunakan pakaian dalam.Via menatap Gabriel garang lalu menjitak Gabriel dengan elitnya(?).

"Ternyata wanita dengan baju kurang bahan itu yang elo liatin?dasar tuh mata harus dicuci dulu lalu dibawah ruqiyah " cerocos Via,Gabriel berkeringat dingin.

"Bu-bukan vi i-itu"

Via kembali melihat melalui cela teropong dengan kesal.Kali ini ia melihat beberapa pria berukuran besar yang mengikuti wanita tadi.Tatapannya berubah jadi horor.

"Iell,panggil yang lain sekarang.Cepat" perintah Via,raut wajahnya berubah jadi serius sekarang.Gabriel yang melihat raut wajah Via hanya mengangguk,lalu segera pergi keluar memanggil yang lain.

Tak butuh waktu lama untuk mengumpulkan teman-temannya yang lain.Mereka kini berkumpul diruang atap.Via masih mengamati pergerakkan lawan,dan ia terus mencegah Iel untuk ikut memantau.Takut bila mata Iel meleng mungkin(?).

"Mobil itu sangat bagus,bagaimana kalau kita rebut saja?"ujar Gabriel berbinar-binar.Kesempatan selamat dari zopire di kota ini mulai terbuka didepannya.

"Itu ide bagus tapi juga ceroboh" komen Rio entah memuji atau menyindir ujaran dari Iel.

"Kita bisa mencurinya kapan saja,tapi kesempatan untuk melawan mereka hanya beberapa kali saja" sela Cakka,Iris matanya mengkilat tajam seakan tengah menunggu mangsa.

Agni tak mengubris tanggapan dari sahabatnya.Ia lebih memilih memantau pergerakkan tamu tak diundang melalui layar monitor leptop Ray.
Ray sudah memastikan puluhan cctv ukuran mini miliknya tidak akan terlacak oleh Hacker lawan.Sepertinya ia dendam karena data dan tempat mereka berhasil terlacak.Pertarungan antar hacker yang mengaggumkan.

WARNA-WARNI KEHIDUPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang