Jilid 2

6K 66 1
                                    

Selama puluhan tahun, ketika dunia kang-ouw dikuasai oleh Enam Iblis Bumi Langit, dunia pengemis juga terlanda malapetaka karena seorang di antara Enam Iblis, yaitu It-gan Kai-ong, merajai dunia pengemis. 

Setelah akhirnya It-gan Kai-ong tewas, dunia pengemis yang sudah terbebas dari kekuasaan jahat itu menjadi kacau, kehilangan pimpinan dan terpecah-pecah karena terjadi perebutan kekuasaan antara golongan pengemis yang baik dan golongan pengemis yang jahat. 

Golongan lain di dunia kang-ouw telah mendapatkan pimpinan-pimpinan baru dan fihak yang jahat dapat dibersihkan. Akan tetapi hanya golongan pengemis saja yang belum mempunyai pemimpin yang kuat sehingga fihak yang jahat selalu menimbulkan kekacauan dan terjadilah pertentangan-pertentangan hebat di an­tara mereka sendiri. Melihat kelemahan dunia pengemis ini maka orang-orang jahat yang terusir dan tidak mendapatkan tempat di dalam golongan lain, lalu me­nyelundup masuk ke dalam dunia penge­mis untuk mencari kedudukan.

Khong-sim Kai-pang adalah sebuah perkumpulan pengemis yang besar dan berpengaruh, berpusat di kota Kang-hu. Sejak puluhan tahun yang lalu Khong-­sim Kai-pang termasuk golongan partai bersih yang mengutamakan kebenaran dan selalu memusuhi kejahatan. Akan tetapi karena sudah puluhan tahun tidak mem­punyai ketua yang pandai Khong-sim Kai­-pang kehilangan pengaruhnya sebagai perkumpulan besar sehingga tidak dapat menjadi peranan penting dalam dunia pe­ngemis. Namun karena dahulu pernah di­pimpin oleh orang-orang bijaksana seperti Yu Kang Tianglo, mendiang ayah Yu Kang, para anggautanya masih setia dan mereka inilah yang merasa prihatin me­lihat keadaan dunia pengemis yang mulai dicengkeram oleh golongan hitam.

Beberapa kali para tokoh Khong-sim Kai-pang berusaha untuk membersihkan dunia pengemis daripada pengaruh oknum-­oknum jahat, akan tetapi setiap kali usaha mereka gagal, bahkan banyak di antara mereka yang tewas dalam ben­trokan itu. Akhirnya, dari banyak tokoh Khong-sim Kai-pang hanya tinggal dua orang tokoh yang termasuk orang-orang tingkat tinggi di perkumpulan itu. Me­reka ini adalah Gak-lokai si kakek jem­bel bongkok dan Ciam-lokai si kakek jembel bertongkat. Dua orang kakek ini maklum bahwa kalau Khong-sim Kai­pang tidak segera mendapat pimpinan yang tepat dan bijaksana, akan rusaklah keadaannya, tidak hanya keadaan per­kumpulan mereka, juga dunia pengemis akan terjatuh ke tangan orang jahat. Mereka teringat akan Yu Kang yang puluhan tahun lamanya tak pernah mun­cul. Hanya putera mendiang Yu Jin Tianglo itulah kiranya yang akan dapat membangun kembali Khong-sim Kai-pang. Maka mulailah mereka berdua merantau dan mencari Yu Kang Tianglo sampai mereka berjumpa dengan Suling Emas dan mengira bahwa pendekar ini adalah orang yang mereka cari-cari.

"Demikianlah Pangcu. Tanpa mengenal lelah kami berdua mencarimu sampai belasan tahun. Kami mendengar bahwa Tianglo merantau ke dunia barat. Kami telah menyusulmu ke sana, hampir celaka di negeri asing itu. Akan tetapi di sana kami mendengar bahwa Tianglo telah kembali ke timur sehingga kami kembali menyusul ke sini, untung dapat bertemu dengan Tianglo di kuil rusak. Agaknya Tuhan memang telah memanggil kembali Tianglo untuk memimpin dunia pengemis, karena kalau Tianglo tidak menaruh ka­sihan, tentu dunia pengemis akan ter­jatuh ke tangan iblis-iblis baru dan ter­seret ke dalam golongan hitam!" Demi­kian mereka berdua menutup penuturan mereka.

Suling Emas termenung sejenak. Ia mempertimbangkan keadaannya, kemudian menarik napas panjang dan berkata, "Apa­kah kalian hendak menarik aku mendu­duki kursi ketua Khong-sim Kai-pang? Aku yang sudah biasa merantau bebas seperti burung di udara, bagaimana bisa terikat dan terkurung? Sungguh tak mungkin dapat kulakukan!" Ia meng­geleng-geleng kepala dan menarik napas panjang.

"Tidak usah sampai begitu, Pangcu!" kata kakek bongkok yang bernama Gak­lokai cepat-cepat. "Cukup asal pangcu memperkenalkan diri sebagai ketua Khong-sim Kai-pang dan menghadiri per­temuan besar para ketua perkumpulan-­perkumpulan pengemis yang akan diada­kan di permulaan musim semi. Pertama untuk membangun kembali semangat para anggauta Khong-sim Kai-pang, kedua untuk mencegah dunia pengemis terjatuh ke tangan kaum sesat. Mohon kiranya pangcu tidak akan tega membiarkan kehancuran Khong-sim Kai-pang dan dunia pengemis umumnya." Setelah berkata de­mikian kedua orang kakek itu kembali menjatuhkan diri berlutut di depan Suling Emas.

Serial Bu Kek Siansu (Manusia Setengah Dewa) - Asmaraman S. Kho Ping HooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang