BELAJAR
BAGIAN DUA PULUH EMPAT
••••
A.N::sorry note di depan. Lama gak update gak sempet ketik-ketik di wattpad. Selamat membaca aja intinya....Vote comment biar cepet update. Okay?
***
Kecap manis, kecap pedas, kecap asin, sedap, bango, Abc.
Berulang kali Bulan mengingat-ingat macam kecap hingga ia berada pada deretan rak-rak berisi penuh kecap dan saus.
"Emm... Apa ambil si malika aja ya?"gumam Bulan dengan wajah berpikir. Pada akhirnya diambilnya ketiga botol kecap berbeda merk itu ke dalam troli. Rencananya hari ini ia akan belajar memasak, direkam kemudian upload ke vlog.
Beralih ke tempat buah dan sayur, dahinya mulai berkerut-kerut, "Yash, ini yang wortel mana yang terong mana? Sekopong inikah otak gue?"
Ponsel yang sedari tadi dipegangnya pada akhirnya tertempel ditelinga hingga nada dering terdengar. Sambil menunggu panggilannya diangkat, pandangannya berkeliling menjelajah.
"Halo..."suara serak khas bangun tidur terdengar. Memutar bola matanya malas, Bulan meraih seikat seledri dan memasukkannya ke dalam troli.
"Der... Der, wortel yang orange, terus kalo terong itu ungu bukan?"
"Lo mau ngapain sih?"
"Gue mau belajar masak?"
"Jangan! Gue takut lo ngeledakin dapur, tumben banget lo. Sok gayaan!"
"Jadi bener gak kalo wortel yang orange?"
"Iya, ma darl."
Tut. Panggilan terputus.
***
"Gue sih yakin pake banget kalo itu anak emang pake pelet?"
"Yakin darimana lo?"
"Ya menurut lo aja gimana? Masa semua cowok tergila-gila sama dia, masih juga cantikan gue kemana-mana lagi."
Bintang melirik sekilas pada Harum dan Resa, staf kementrian psdm yang tengah asik menggosipkan Biru. Bodo amat, Bintang tak ambil pusing. Ia melanjutkan acara ketak-ketiknya di atas keyboard hingga suara teriakan keras Rega yang dijahili oleh Adam mengusik ketenangannya.
"Berisik banget lo berdua!" gerutunya namun tak ditanggapi.
Adam menyengir sekilas lantas duduk bersila di samping Bintang. Ia sudah siap-siap melanjutkan acara modus-modusnya dengan mahasiswa baru yang masih polos.
"Nyari apasih?"
Rega, yang ditanya masih asik membongkar-bongkar tumpukan kertas laporan pertanggungjawaban yang tertumpuk di atas lemari. Raut wajahnya mendadak suram karena tak kunjung menemukan apa yang dicarinya.
"Mampus gue, itu lpj buat acara aksi yang waktu ricuh itu..." Rega mengacak rambutnya gemas sendiri, "Lo udah denger belum bakalan ada aksi susulan karena yang kemarin gagal?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan & Bintang
Teen Fiction[COMPLETED] Bintang selalu merasa bahwa cinta tak pernah berpihak padanya. Sebagai mahasiswa desain komunikasi visual dan Presbem FSRD, kegiatan hariannya padat. Kisah cinta pandangan pertamanya pada Biru Cendana berakhir tragis--penuh keegoisan. L...