Betewe, ini hanya cuplikan yang tidak tampak dalam bagian cerita. Happy reading! Tidak termasuk alur.
#Sebelum masa-masa part kesepakatan.
.
.
.
.
.
J U A L M A H A L
"Eh, bro, lo ngapain kagak pulang?"
Bintang menoleh ke arah Adam. "Baca proposal."
Adam mendekat penasaran,"Apa tuh?"
"Cara tokcer dapetin cewek."
Tawa Adam meledak seketika, memegangi perutnya yang terasa keram dan kaku, Adam masih saja tertawa.
"Lo gebet siapa sih? Kirain proposal beneran, Haha!"
Bintang mendengus, menutup buku sumber ilmu cara PDKT itu. "Sekali-kali idup gue gak lempeng bacain jurnal internasional mulu."
"Halah! Bilang aja lo gak ada pengalaman." Adam kembali tertawa. Merebut buku itu dari tangan Bintang, membukanya cepat dan membaca memindai.
Pertama.
Buat cewek penasaran dengan diri lo.
Kedua.
Sok Jual Mahal itu juga perlu, brother!
"Halah, sok misterius."
"Mempan itu, geblek!"
"Buktinya mana?"
Bintang tersenyum miring, menunjuk dagunya ke arah pintu sekre. Bulan berdiri disana, menyengir lebar dengan lambaian tangan.
"Halo, pacar!"Bulan menyapa nyaring, menyelonong masuk dan langsung menarik lengan Bintang untuk berdiri.
"Ngapain sih lo? Gue udah bilang ya, gak mau jalan sama lo."
Bulan mencebik, sedikit merunduk untuk berbisik, "Lo harus terlihat jadi pacar sungguhan yang baik."
"Emang gue setuju pacaran sama lo?"
"Iya, iya, iya. Pokoknya ayo jalan hari ini! Gue ada tiket nonton konser! HAHA!"
Bintang tersenyum miring, mengikuti langkah Bulan yang menariknya, sebelum meninggalkan sekre cowok itu menoleh ke belakang, tersenyum mengejek pada Adam.
"See?"
____
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan & Bintang
Teen Fiction[COMPLETED] Bintang selalu merasa bahwa cinta tak pernah berpihak padanya. Sebagai mahasiswa desain komunikasi visual dan Presbem FSRD, kegiatan hariannya padat. Kisah cinta pandangan pertamanya pada Biru Cendana berakhir tragis--penuh keegoisan. L...
