7. RT

3.4K 205 2
                                    

"... cara terbaik membalas kekecewaan di masalalu adalah dengan menunjukkan kesuksesan di masa kini. Begitulah kak"

"Kok ada donatnya ya ku dengar"

"Iya eng, itu filosofi cina yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris"

"Begitu ya?. Ya deh, makasih Jerry karbit"

"Kak, jangan nambah nama orang sembarangan!"

"Marah?"

"Nggak kak, ketawa,,, hihihi"

Karbit karbit,

Aku menutup pintu mobil lalu langsung masuk kerumah. Jam dinding dirumah sudah jam 8 malam. Seth, dari rumahnya kerumahku sampe jam segini juga?. Tuh anak bawa mobil didorong kali?

"Hoi, anak gadis baru pulang dari mana?, itu siapa yang antar?, bajumu kenapa gombrang gini?. Tunggu dulu, kamu pake baju cowok, kamu nginap dimana?"

"Pak erte kaget tau. Boleh ngucapin salam dulu"

"Yang masuk rumah siapa?"

"Raim"

"Yang baru datang siapa?"

"Raim"

"Yang paling muda siapa?"

"Ya Raim dong. Duh iya iya Assalamualaikum pak erte" ucapku menyalami bapak-bapak bersarung gajah duduk dengan singlet bekas tembak Belanda.

"Jawab pertanyaan bapak"

"Raim kehujanan, trus mampir kerumah teman, eh, adik teman. Trus di pinjami baju karna baju Raim basah semua. Trus diantarin pulang"

"Adik teman gimana?"

"Temannya anak kecil, anak cowok tapi masih sekolah"

"Heh, yang namanya masih sekolahkah, yang gak sekolah kah, yang mudalah sama aja kalo namanya cowok. Nih, nanti bapak yang nangkapin orang mesum, gak sadar ketangkap anak sendiri"

"Ih pak erte, ngomongnya gak bisa di saring apa?. Perkataan adalah doa"

"Habis kamu, angin-anginnya bisa aja kayak gitu kalo lihat kamu diantar pake mobil trus pake baju cowok begini"

"Ya maaf, tapi yang antar tadi udah Raim anggap adik loh pak. Lucu anaknya, kalo bapak lihat pasti mau piara"

"Kamu kira kucing?"

Hihihi...

"Anaknya baik, pintar, persis deh kayak anak idaman pak erte. Pintar bahasa Inggris, gak banyak celoteh. Lagipula dia anak perantauan bang, eh bang pula, Pak"

"Iya, bapakmu kamu panggil abang"

"Pokoknya semua gak seperti pak erte bayangkan. Dia gak berani mau ngapa-ngapain Raim dia tau Raim anak pak RT Salim yang terkenal ketegasan dan ketampanannya"

"Muji muji aja, ingusmu meler gitu"

"Raim demam pak, nih di beliin obat sama teman" angkat asoy tinggi-tinggi. "Ibu mana ya pak?, btw introgasinya sudah belom?"

"Didalam nonton sinetron India. Mana peduli lagi dia anak gadisnya sudah pulang apa belom"

"Selain Kak Rahima dan Raim, anak ibu ada satu lagi"

"Jangan nyebar gosip!"

"Iya, itu si Gopi, si Gopi sedih aja dia ikutan. Lha, aku sedih trus pulang larut dia gak nyariin"

"Duh, kasihan ya kamu nak"

"Kalo kasihan bagi duit dong pak erte"

"Duit ujung-ujungnya"

"Bayar obat masih ngutang 30 ribu"

"Nantilah itu, nanti bapak transfer. Makan dulu sana, habis itu minum obat"

"Hmm, makasih pak erte"

"Raim?"

"Ya?"

"Kamu gak sedang galau kan?"

Yah, batal moveon gara-gara bapak nyebut galau.

🌸🌸🌸

Minta maaf aja gak. Hubungi kek, nanya gitu. Ini udah lost kontak benar. Dah, blokir aja kontak WAnya. Hapus aplikasi Badoo di hp.

Kebaca nama kontak lain

Jerry

Dia gak WA aku?. Nanya kek aku sudah minum obat apa belom. Ish, dia illfeel kali ya lihat aku ingusnya meler meler? Trus sering jahatin dia.

Ihh, Jijay! Tiba-tiba wajah cungkring mesum nongol di hayalanku.

"... Sory ya, kalaupun menikah, aku menikah dengan Kak Jaya. Kalo gak, Brondong sekalian lebih baik daripada cowok lebay kayak kamu"

"... Kalo gak, Brondong sekalian lebih baik daripada cowok lebay kayak kamu"

"... Kalo gak, Brondong sekalian lebih baik"

"... Brondong Sekalian lebih baik"

"... Lebih baik"

"... Brondong"

TIDAK!!

Miss Raim and Her Bro~ndong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang