Miss Raim and Her Bro~ndong ✔️

72. Dijodohkan

Kita memang dijodohkan bersama
Sehati serta sejiwa
Walau esok atau akhir nanti
Kita telah ditakdirkan bersama-sama
😚
------------------------------

"Azzam?. Kenapa?"

"Aku mau di jodohin sama dia"

"Hah?. Ahahahahha" dia malah tertawa "Trus kenapa sayang?"

"Menurut kamu, orang mau dijodohin itu kayak orang mau di calonkan jadi ketua organisasi?, atau gimana gitu?"

"Ya, dijodohin ya di jodohin. Tapi apa hubungannya aku jangan jauh-jauh dari kamu?"

Ya ampun laki-laki ini otaknya terbuat dari apa sih?. Kebanyakan makan karbit??. Pacarnya mau di jodohin dia malah tertawa.

"Kamu gak cemburu?, kamu gak takut?. Aku dijodohkan loh, DI-JO-DOH-KAN. Kamu kok biasa aja?. Ah terserahlah!" aku meninggalkannya emosi.

Apa harus aku setujui aja perjodohan itu biar dia nyesek dan menyesal kemudian?. Ih, kalo dia gak nyesal gimana?.

Auk ah, pusing 😣

"Oi Im!" ada yang manggil. Kayaknya kenal deh suaranya.

Cewek, pake long dress pink, rambutnya tergerai sepunggung. Dia berdiri menghampiri aku dengan senyum yang lebar.

"Veraa" aku hampir berlari mendekatinya. Lalu deh berpelukan kayak Lala ketemu Poo (dia Lala-nya, Aku Poo-nya). Hihihihi. "Kangen tauu"

"Aku juga, kangen sama anak Pe-Ak ini"

Ih aku dikatain anak Pe-Ak. "Duduk, duduk. Baru datang?, udah makan?"

Kami duduk di kursi dempet dempet masih berangkulan.

"Dari tadi, mau ganggu kamu gak enak pula, asik kayaknya sama cowok disana"

"Ihihi, tegur aja"

"Nanti kamu gak ingat dengan aku lagi. Kan malu. Waktu dapat undangan dari Fani, aku udah duga ni kamu bakal kesini. Ternyata benar"

"Iya, untung kan kamu kesini"

Dia mengangguk senang "Kamu kerja dimana sekarang?"

"Aku gak kerja. Gak kuliah sih. Jadi asistennya kak Rahima"

"Itu kerja juga Pe-Ak. Udah, gak usah kerja, calon kan dosen juga"

Heh?. Ngelirik Jerry yang dari jarak 5 meter asik main hp. "Tau dari mana? Junaida ya?"

"Iya, aku ketemu dia waktu ke Tangkit. Dia cerita sih"

Duh, itu kebohongan lama. Makin banyak nyebar ke orang makin banyak dosanya Jerry. "Betah kerja disini?"

"Betah gak betah sih, ya gimana ya Im. Suamiku, kerja di Kabupaten akunya disini. Udah 2 tahun belom dapat-dapat ni gara-gara kejauhan"

"Dapat apa?. O, jadi PNS?"

"Anak, Pe-ak"

"Hihihi, abis aku gak ngerti"