5. Curhat

4.3K 239 2
                                    

"Kok kamu baik banget sama aku dek?, aku kan suka jahatin kamu" tangisku pecah kayak air es di gelas kaca tertuang air hangat.

"Itu fungsi aku untuk kamu" katanya merangkulku.

"Jangan lebay, norak tau? Aku kan lagi pengen Melo"

"Duh, susahnya perempuan satu ini" ia menepuk-nepuk punggungku.

"Antar aku pulang dek"

"Lha, aku sudah bawakan ini semua kak"

"Duh pulang, pokoknya"

"Kak, kamu itu lebih tua dari aku, sifatnya kok kayak anak kecil"

"Bodo" aku menangis lagi.

"Duh, nih minum coklat hangatnya. Nanti pas pulang kita mampir ke apotik beli obat". Jerry menyodorkan segelas coklat hangat padaku.

Bodoh ah, nangis-nangis coklatnya di teguk juga. Galau buat aku lupa kalo aku belom makan dari siang.

"Donatnya kak, gak basah" sodornya.

Ingat donat ingat wajahnya kak Jaya si tukang kibul, tukang PHP. "Tega dia angkat aku tinggi-tinggi trus di hempas kayak gini. Aku udah baper tau"

"Sabar kak, sambil cerita sambil dimakannya donatnya, aku dengerin"

"Dia yang duluan bilang mau ketemuan, gemaslah, apalah. Nyatanya dia kirim teman cungkringnya yang berotak mesum untuk gantiin dia"

"... Padahal dia janji mau traktir es krim. Aku udah tungguin tau?. Aku bakal mikir 6 kali ajakan dia kalo dia gak sebut mau traktir aku es krim" ceritaku sambil nangis sambil ngunyah donat.

"Kak, kamu itu udah 25 loh, di iming eskrim aja kamu mau, alangkah mudahnya orang kalo mau culik kamu kak"

"Aku kan kenal dia, dia kakak temanku loh dek, ganteng, pake banget. Ada godeknya, alisnya tebel, yang pasti dia tuh dewasa. Gara-gara nanyain cowok, aku jadi Baper dan buka tameng bahwa ada kemungkinan dia suka sama aku. Tapi buktinya? Apa??. Sakit tau gak?"

"Sabar kak, cowok banyak yg lebih baik dari dia"

"Dek!, yang baik gitu aja aku di PHP in apalagi yang lebih baik dari dia loh?!. Huu~ kamu dendam ya sama aku?"

"Ya Allah, nggak kak, suer deh. Niatnya mau kasih motivasi, eh kakaknya aja yang baper"

"Sudah tau aku baper, kasih masukan kayak gitu"

"Ya gimana lagi dong, kakak maunya gimana?"

"Ah, malas cerita sama kamu"

"Ya udah, minum lagi coklat hangatnya"

Aku menurut, entah meneguk setengah coklat hangat rasanya meleleh perasaan berbuku di dada. Nih perasaan berbuku udah sejak ketemu cowok cungkring mesum itu.

"Kamu tau dek, Cowok cungkring itu panggil aku sayang!, belom apa-apa dia sudah ngomongin mau punya anak 8 dari aku. Dia gak sentuh aku pun rasanya aku ternoda. Jijay tau gak? Huhuhu. Yang bikin aku susah MOVE ON itu kata-katanya si cungkring mesum" tarik napas pendek pendek biar ingus airnya gak keluar.

"... Kok kamu diam dek?, jangan bilang kamu sama kayak si cungkring mesum?!"

"Ng-nggak lah!, ya aku gak komen karna takut salah kasih masukan lagi kak"

"Percuma banyak baca sampe mata minus, bukunya bahasa Inggris semua tapi gak bisa kasih masukan yang baik"

"Duh kak, baru tau kamu bawel banget. Iya,,, iya aku kasih ni. When you r feeling hungry maybe you need donuts"

Hmm, aku mengangguk "antarin pulang"

"Sudah mendingan?"

Aku mengangguk. "Minta tissu, mataku bengkak ya?"

"Iya sih, cuci muka gih sana. Aku cari kendaraan dulu"

_oOo_

"Koh, lu apain anak orang sampe tangisnya kedengarannya sampe ke sebelah?"

Dasar anak kepo!

"Bukan, dia lagi galau, lagi curhat"

"Jangan ember ya!" aku membuka pintu kamar mendapati cowok yang temannya main gitar itu tersenyum padaku. Cih, sok carmuk!. "Nungguin apalagi?" kataku memperbaiki jaket Jerry yang kebesaran.

"Dah siap?"

"Dah, payoh dek GPL" kataku memegang ujung lengan bajunya.

"Kenapa mintilin baju aku sih kak?"

"Gak tau keluar dari rumah ini auranya aneh. Banyak penampakan"

"Itu anak kos semua"

"Lha, kenapa anak kos satu rumah kepo semua? Dari lantai atas lantai bawah, di setiap pintu kamar mereka berdiri natapin kita?"

"Jangan lupa pegangan Koh!"

Apaan itu lagi, norak!

"Kalian satu rumah aneh dek!. Norak!"

"Kakak juga norak kalau baper"

"Apa?"

"Nggak, itu hari mau hujan lagi"





Miss Raim and Her Bro~ndong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang