26. On

1.9K 148 2
                                    

"Stt, pegang erat-erat"

"Kenapa?"

"Jaya"

Iya, kak Jaya tiba-tiba ada 10 meter didepan sedang natapin kami.

Setelah itu, akting kami langsung On. Mulai deh aku peluk-peluk si Jerry sok kesakitan gak bisa jalan. Trus si Jerry yang tinggi menjulang itu sok care gimana gitu.

Dia sedang istirahat di dekat penjual siomay bareng teman-temannya. Setelah kepergok melihat kami, dia pura-pura bicara sama temannya.

Duh, puas!

Sangat puas!!

"Masih sakit?" Jerry keluar dari kamar mandi dengan keranjang baju kotor.

"Gak lagi.  Kelewat senang sakitnya gak terasa lagi"

"Baguslah, Pak Erte sudah dikasih tau kamu disini?"

"Udah, katanya pulang sebelum makan siang, kita makan bareng. Pak Erte baru gajian"

"Aku juga ya?"

"Iyalah, kan nanti kamu antar aku"

"Hihihi, Alhamdulillah"

"Sudah, cepat cuci bajunya. Biar aku sambil bersih-bersih"

"Bisa?"

"Bisa dong, cuma telapak sama lutut doang"

"Pak Erte sudah tau kamu cidera?"

"Sakit gini aja mau ngadu" aku merapikan buku-buku yang bertebaran di meja bulat dimana ada karpet bulu pandanya.

"Baguslah" dia hilang lagi di kamar mandi. "Eh, Jaket sama celana itu pake pewangi apa?"

"Kenapa?  Suka ya?"

Dia gak jawab, aku cuma dengar dia lagi grasak-grusuk cuci baju.

Anak ini rajin juga. Kalau anak kos lain pasti banyak yang laundri. Kamarnya bersih untuk ukuran cowok. Dibanding kamar bang Jun beda jauh pokoknya.

"Jer, ada kemoceng?"

Eh!

"Kak, kalo masuk bilang dulu"

"Maaf"

@@@

"Bangun"

"Duh, aku ketiduran" lihat selimut coklat di depan mata "Maaf gak sempat beresin tempat tidur"

"Suka ya tidur disitu?" lirik kasur dimana aku tidur.

Tersenyum "Iya, bisa pindah kerumah gak dek?"

"Trus aku tidur pake apa?"

"Barter kasur kita. Gak tau deh, nyaman aja disini. Apa aura bedcover coklat nya kali ya?"

"Sama aja kali mau bed covernya warna apa"

"Beda ah" nutupin wajah pake selimut .

"Bangunlah, sudah jam setengah sebelas"

"Cucianmu sudah?"

"Udah dari tadi"

"Duh, kenapa baru bangunin sekarang?"

"Ku fikir kamu kecapean, jadi kubiarin aja. Efek obat pereda nyeri mungkin. Tapi kalo gak di bangunin ntar Pak Erte marah"

"Eh iya" buru-buru bangun "Duh, mak!" sakitnya lutut ini kalau bergerak.

"Kenapa?. Sakit lagi?"

Aku mengangguk "Biasanya kalo luka di lutut lambat sembuhnya" masih sempat susun bantal beresin kasur.

"Sudah tinggalin aja, nanti dipake tidur juga berantakan lagi" dia ngulurin tangan buat pegangan.

"Care banget, nanti bisa-bisa aku jadi suka sama kamu" menyambut uluran tangannya untuk berdiri.

Dia tersenyum "Kirain sudah suka"

Dih, apaan sih. "Aku masih bisa jalan" kayak-kayaknya pipiku merah ini.

"Sudah, kalo gak bisa jangan sok bisa" dia bantu memapahku.

Duh, matilah aku. Tubuhku udah panas dingin gini.

"Duh, gak usah gini, nanti aku benar-benar suka sama kamu Jer"

"Salah ya kalo kamu suka sama aku?"

"Hah?"

"Ya, kan normal aja. Ah, anu maksud ku ya baguslah setidaknya bisa buat kamu lebih cepat Move On"

"Kayaknya sudah"

"Apa?"

"Move On nya, dua cerita ini kan nyambung gak nyambung judulnya yang penting mengisyaratkan bahwa aku sudah Move On"

"Cerita?" keningnya berkerut

"Aa,, lupakan"

Dia tersenyum, duh manisnya anak ini. Serasa jadi artis Korea di drama romantis ah.

"Yakin benar-benar Move On?" dia natap selidik.

"Kayaknya sih"

"Baguslah, berarti aktingnya bisa cepat diselesaikan"

Natap dia yang mengambil ponsel di samping TV. Benar deh, dia kayaknya gak senang dengan akting pacaran ini. Makanya waktu mau join sarapan sama cewek tadi dia nolak. Pasti salah satu cewek disitu ada yang dia suka.

"Lagi dekatin cewek ya?"

Dia tersenyum mendekatiku.

"Yang tadi salah satunya gebetan kamu kan?"

Dia nyengir kuda. Maksudnya iya. Pantas aja deh dia gak mau join sarapan. Dia pasti jaga perasaan cewek itu.

"Ya udah, akting pacarannya di sudahi aja. Yang penting kak Jaya udah tau aku bahagia tanpa dia. Niatnya itu aja kan?"

"Janji itu sebenarnya bukan asal kamu berhenti nangis aja. Percuma bahagia kalau cuma topeng didepan Jaya"

"Gak topeng, aku bahagia juga kok"

"Kamu bahagia tanpa Jaya seharusnya gak cuma akting bahagia, tapi benar-benar bahagia"

Hah?

Dia ngomong apa sih?






Miss Raim and Her Bro~ndong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang