83. Buruk

1.1K 124 16
                                    

"Urus istri abang, tugas Im selesai"

Entah, mungkin ada ditempat lain kejadian seperti ini. Ketika kita peduli pada kehidupan seseorang, membantunya, kita malah dituduh menjadi dalang masalah hanya untuk pelampiasan kemarahannya.

Jahat, aku tau aku jahat. Aku tidak bisa menyimpan rahasia itu dan membongkar semua. Tapi, manusia biasa juga akan lakukan apa yang aku lakukan kemarin.

Benci, tidak. Aku tidak membenci Jun. Bagaimanapun perlakuannya padaku, aku tidak semudah itu membenci orang yang pernah baik dan kuanggap saudara seperti dia. Aku hanya kecewa. Lalu rasa itu buatku tidak percaya lagi bahwa ada persahabatan seperti dulu pernah ku fikir.

"Im, buatkan Pak Erte Ubi goreng" kepala ibu nongol di depan pintu kamar.

"Im, gak selera bu"

"Lha, kan ibu suruh goreng, bukan suruh makan"

"Im gak selera buat ngerjainnya"

"Ya Allah, Im kamu ini kenapa hah?!. Kayak mati laki tau nggak?. Hedeh, laki belom punya udah serasa-rasa"

"Bu, Im pusing, mau istirahat"

"Itu terus alasan kamu, ditanya kenapa gak jawab. Ada apa sih sebenarnya?. Ya Allah Im bawa ngucap"

"Ada apa ini ribut-ribut bu?" Pak Erte nongol di pintu disamping ibu.

"Anak Intan payungmu ini pak. Menung menung kayak mati laki. Ditanya gak jawab"

"Im jawab tadi kan"

"Jawab kalo gak sakit kepala, ada urusan penting, mau tidur..."

"Kenapa Im?, cerita sama kami. Sama Jerry?" Pak Erte duduk disebelahku di tepian kasur.

"Sama Jerry lah tu, udah sebulan tuh anak gak nempuh kerumah. Kamu usir?, ada masalah?" ibu nyender di dinding menghadap kami.

"Bukannya ibu senang dia gak kesini?, kan ibu kurang setuju Im sama Jerry. Mau jodoin Im sama bang Bejo lah, bilang Im jomblo lah didepan saudara Pak Erte. Ya, seharusnya gak ada masalah kan kalo Im putus sama Jerry"

"Hah??!. Putus?. Heh, sejak kapan ibu bilang gak suka sama Jerry?. Kamu ini ada-ada aja Im. Anak selugu itu salahnya apa coba?"

"Duh, Im pusing bu. Pliss biarin Im sendiri. Pak"

"Tuh, kan nangis. Gak ridho kamu putus sama dia"

"Sudah bu" tegah Pak Erte memelukku. "Gorengkan ubi bapak gih"

"Deh, ilang lah, anak bujang tukang setel parabola" celoteh ibu keluar.

"Kasih tau bapak, apa yang terjadi"

"Kami gak jodoh mungkin"

"Nak, hei jodoh itu Allah yang tau. Darimana kamu bisa nebak dia gak jodoh?. Dengar, jangan sedih. Anak Pak Erte Salim itu paling tegar, periang dan paling cepat moveon. Kalau suatu saat kalian jodoh, bagaimanapun caranya kalian pasti akan bersatu kembali"

"Makasih Pak Erte"

🌸 🌸 🌸

Tegar

Periang

Paling cepat Move On

Iya, aku seperti itu.

"Kak, gak ada job ya?"

.

"Nggak ada, tumben nanya. Biasanya dikasih Job gak mau"

.

"Bosan dirumah, gak ada kerjaan"

.

"Koh Jerry mana?, ajak jalan dong. Sekalian ajak Lucca nih"

Miss Raim and Her Bro~ndong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang