39. Tante Ibu

1.7K 146 11
                                    

"Lucca ngomong sama siapa?" dekatin dia yang masih asik bercerita

"Sama Om Jelly"

Hah, benar deh itu wajahnya Jerry di layar HP.

"Hai" Dia bersikap seolah gak ada kejadian apa-apa. "Sudah puas tidurnya?"

Aku ngangguk sambil mangku Lucca.

"Ada job ngerias malam tadi?"

"Sore, sampe malam pulangnya"

"OO, pantas hapemu gak aktif"

"Ah, aku lupa ngecasnya. Capek banget soalnya"

Bohong lagi ah

Dia tersenyum. "Ayo kemari"

"Kemana?"

"Rumah pak RT"

"Ngapain?" jangan bilang mau mutusin aku.

"Kata Lucca kamu galau, ada banyak jajanan disini"

Dikiranya aku anak kecil apa yang berenti galau hanya dengan iming jajanan.

"Ucca mau om Jelly"

"Perlu ku Jemput?. Sekalian ajak Lucca jalan-jalan sore minggu"

"Ayo, Ucca siap-siap dulu ya bilang mama" ngasih hape sambil berlari riang keluar kamar.

"Hei, galau kenapa nona?"

"Ih, siapa bilang aku galau. Itu akal-akalan mamanya Lucca aja"

Dia tertawa lagi, "Tunggu disitu, aku jemput. Sampai ketemu disana"

Komunikasi terputus, Lucca datang sambil berlari-lari kearahku "Om Jelly mana?"

"Lucca, siapa yang hidupin hapenya?" tanyaku mengangkat hapeku.

"Mama. Ucca main game, nonton India di yutube sama upin-ipin"

"Aduh Nak, kamu itu masih kecil. Belum pantas nonton cinta-cintaan film india, apalagi di Yutube"

"Kenapa?" tanyanya polos

"Belum cukup umur dan boros kuota internet. Kamu tau gak kalo Kuota internet itu mahal, banyak aja promonya tapi gak dibutuhin sama konsumen. Enak juga kalo promonya gratis kuota untuk baca novel di Wattpad atau baca Komik Webtoon. Satu kali kamu nonton film India di Yutube bisa seharga setengah kotak besar Donat. Bahkan bisa dapat sekotak donat karna film india itu panjang ceritanya sampe 3 jam"

"Ucca mau donat"

"Kalo Lucca mau donat, jangan nonton film india di Yutube lagi. Kecuali, di HP Papa dan Mama Lucca sendiri. Tapi gak film India. Kan ada tontonan lain kayak Upin-Ipin, Adit Sopo dan Jarwo, Marsha, apa lagi tu?"

"Siva, Naruto"

"Ya itulah, Mama mana?, sudah bilang mau ikut ke tempat datuk?"

"Bukan datuk, Opa" ralatnya

"Datuk aja biar merakyat"

"Kata mama Opa itu keren Autis"

"Jangan panggil Autis"

Dia menutup mulutnya "Iya, tante ibu"

"Tante, tante aja, atau ibu ibu aja gak barengan tante ibu"

"Kenapa?"

"Ya karna aneh lah pokoknya"

"Kenapa aneh?"

"Deh, pokoknya panggil salah satu aja"

"Ucca suka panggil Autis, kata mama keren"

"Kalo keren kenapa gak panggil mama Lucca aja Autis?"

Dia berfikir sejenak "Mama Autis ya?"

"Iya, kan mamamu suka keren-keren kayak gitu"

"Tante ibu di panggil apa dong?"

"Panggil Ibu aja, Ibu gak suka keren-keren"

@@@

"Baguslah kamu bawa dia ketempat opanya, Gak ada yang jaga dia dirumah. Kakak mau ke ATM sekalian ke rumah sakit jenguk teman" Kak Rahima memberikan tas ransel kecil milik Lucca padaku. sementara anaknya udah standbye di motor sama Jerry gak sabaran pengen berangkat. "Lucca di tengah aja duduknya sayang, banyak debu"

"Biarin aja dia didepan. Yang penting kan sudah pake kacamata sama masker"

"Hedeh, bilang aja biar kamu bisa peluk-peluk Jerry tanpa peghalang" bisik Kak Rahima sebelum masuk rumah.

Ih, apaan sih dia mikirnya sampe begitu?.

"Lucca pindah ketengah aja ya" aku berubah fikiran

"Gak mau, Ucca mau di depan"

"Yaudah, gak apa-apa dia di depan. Ayo nanti kesorean" Jerry bela si Lucca

"Biarin Lucca di tengah aja" Kataku memegang tangan Lucca untuk ikut pindah ke tangah.

"Gak mau, Ucca mau didepan bawa motor"

"Lucca, Lucca gak pake helm, nanti ditangkap pak polisi"

"Gak mau"

"Im, biarin aja dia di sini, Udah sore gini gak ada polisi"

Dia ini bela Lucca atau biar mau dekat-dekatan sama aku duduknya?.

"Walaupun gak ada polisinya, duduk didepan itu bahaya. Jerry"

"Ya dia gak mau gimana? Biarin aja di depan, bawa motornya pelan-pelan juga"

"Ayo Om, nanti kesorean" Lucca starter sendiri motor maticnya si Jerry.

"Nggak, Lucca pindah ketengah" aku masih ngotot. Malas aja di katain Kai Rahima aku mau dempet-dempetan duduknya sama Jerry.

"Ayolah, gak apa-apa Im. Cepat naik nanti kesorean"

"Jer, itu anak orang loh. Kalau kenapa-napa gak bisa diganti"

"Deh, mikirnya negatif mulu nih"

"Siapa yang ngomong negatif?"

"Udah!, Ucca gak jadi ikut!. Lama benar" Lucca turun dari motor, buka masker dan kacamatanya kesal.

"Lah, Lucca tadi katanya mau jalan-jalan" aku melihat dia yang memeluk Mamanya di ambang pintu.

"Lucca kenapa" tanya mamanya

"Tante Ibu gak bolehin Ucca duduk di depan" katanya menangis.

"Ayo kita berangkat sekarang, Lucca yang bawa motor. Kalo Tante ibu gak mau ikut kita tinggalin aja"

Aku melotot kearah jerry yang ikutan manggil tante ibu.

"Tante Ibu itu emang gak tau terimakasih" mamanya menghapus air mata Lucca sambil berjongkok "Padahal Lucca gak mau jadi penghalang biar Tante ibu bisa dekatan sama Om Jerry Ya?"

Hedeeh, penting ya ngomongin itu ke Lucca?.

Aku natapin Jerry yang raut wajahnya gak senang lihat aku. Persis reaksinya kayak bertengkar waktu lagi galau-galaunya karna kak Jaya. "Apa?"

"Jangan maunya aja di pujuk kalo lagi sedih, tuh Lucca pujuk juga"

Berjalan menghampiri ibu anak itu "Lucca, Tante ibu minta maaf yaa" Halah, malah ikutan tante ibu pula "Ayo kita jalan-jalan ke Gentala Arasy, habis itu kita makan jagung bakar di Ancol. Duduk didepan deh, nanti kita beli helm gambar Upin-Ipin"

Dia natapin aku dengan mata yang masih basah, lalu tersenyum. "Ayo" langsung aja berlari ke arah Jerry seolah dia lupa bahwa beberapa detik yang lalu dia nangis. "cepat-cepat nanti jagung bakarnya habis!"

"Im" Kak Rahima senyum-senyum

"Apa?"

"Kalian berdua udah cocok punya anak"

Heuuu, ngomong apa sih?!.

@@@

Selamat Lebaran :)

Miss Raim and Her Bro~ndong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang