75. Masa Depan

1.3K 131 28
                                    

"Ya udah lepasin tangannya. Aku mau pipis beneran dari tadi tau"

"Hihihihi, maaf"

Aku berlari setelah dia melepas kalungan tangannya dari leherku.

"Jangan minum air bak!"

Ih, aku mana pernah minum air bak!. Dia aja yang hobi banget suuzon sama pacar -ngomong serasa gak pernah suuzon, hihihi-.

Tunggu dulu, cerita tentang air bak dan pipis bukan berarti aku lupa loh kalo dia ngomong bahwa dia punya impian bareng aku. Hihihi, ya Allah seneng banget tauuuu.

Aaaaa. Di kamar mandi aja ini, kalo di kamar aku udah guling-guling di kasur. Aku udah kelebihan bahagia sampe-sampe aku lupa kalo aku ngetik sambil pipis. Eh!

😂

🌸🌸🌸

Nyonya Jerry

Uh, di luar rasa senang ngebayang bahwa kelak di masa depan aku akan dipanggil seperti itu, aku lebih senang lagi ngebayang bahwa kelak aku akan bersama dia.

Ya, sama dia yang imut, sederhana hidupnya, baik, penyabar, tau bagaimana baik buruknya aku dan tetap bertahan, tau gimana bujuk kalo lagi nangis, dia itu benar-benar limited editonnya punya aku.

Hidup bersama orang yang kita sayang pasti menyenangkan kan?. Sama kayak Pak Erte dan ibu. Tinggal dirumah impian, ada anak, bahagia ever after.

Hihihihi, sok bulek ah

Raim

Pantulan gadis di cermin itu, cantik - muji diri sendiri ah-. Mata bulat, alis teratur tanpa perlu dicukur atau dilukis, hidung turunan Pak Erte, rambut coklat sebahu yang bergelombang dan tidak tersisir. Bibir eksotis, jiahahaha. Dia serasi kok kalo bersanding sama koh Jerry idaman cewek cabe-cabean di kampus. Hihihihi.

Allah, tolong jodohin kami berdua pliss.

Gadis di cermin itu meneteskan air mata, menangis. Aku gak tau kalau ternyata menangis bukan hanya karena sakit atau terluka. Aku gak tau kalau ternyata terlalu bahagia juga bisa membuat seseorang menangis, Seperti ini.

Tau ketika seseorang kelebihan rasa sayang?. Dia akan semakin khawatir, takut. Bahwa kelak cepat atau lambat, dengan perantara manusia atau malaikat, ia akan terpisah.

Tau ketika seseorang kelebihan bahagia?. Dia akan menangis seperti ini. Bahwa kebahagiaan yang dirasakan tidak akan bertahan lama.

Entah, tiba-tiba perasaanku gak enak.

Aku melihat wajah di cermin itu dengan mata yang merah. Semoga saja takdirmu bersama Jerry. Kau tau, kau akan selalu tau bahwa hanya dia yang membuatmu nyaman hingga saat ini.

Jerry calling

Panjang umurnya, ih. "Assalamualaikum"

"Waalaikum Salam. Lah, pilek non?"

"Nggak" narik nafas bareng ingus. "Masih di Kampus?"

"Haa, nangis ya?, hedeh si kolokan ada masalah apa lagi?"

"Gak ada apa-apa kok"

"Yakin?, gak butuh bahu buat bersandar atau kaos untuk lap ingus? Hihihihi"

"Iya, bawel ah. Lagian tuan yang punya kaos gak ada disini juga"

"Oh, jadi beneran nangis?, kenapa? Kena marah Pak Erte?, gak dapat gaji erte?, disuruh ibu baikin parabola? Atau_"

"Nggak Pe-ak!"

"Wihihihi, tensin" dia malah ngakak "Oh iya, kamu yakin mau pergi sendirian ketemu sama Vera sama Junaida?"

Miss Raim and Her Bro~ndong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang