37. Malu

1.8K 148 9
                                    


"Aku gak akan ninggalin kamu dengan inginku, kecuali itu aturan dari tuhan dan kamu yang minta"

Aturan dari tuhan dan aku yang minta.

Jika saat ini keberadaan kita adalah aturan tuhan, aku akan dengan senang hati menikmatinya sebanyak dan semampuku. Aku suka saat ini, aku suka laki-laki ini. dan aku berharap tuhan mengatur hal baik ini untuk selamanya.

"Tidak apa-apa kan kalau bergabung lagi dengan mereka?"

Aku melihat teman-teman Jerry tadi sedang duduk di sebuah meja panjang kayu dimana banyak makanan terhidang di mejanya. Busro melambai kami dari jauh untuk segera mendekati mereka. Tapi langkahku masih ragu.

"Jer"

"Im, Ini acara perpisahan. Melani setelah ini akan pulang ke Bungo dan bekerja di sana. Tidak hadir, maka aku bisa mengecewakan Melani"

"Kalau kamu tidak hadir, kalau aku tidak hadir kan tidak apa-apa"

"Im"

"Iyaa.. iyaa. Tenang saja, aku janji –tidak membuatmu malu disana-"

"Kak, kemana aja, tadi kami nyariin loh" cewek yang di bioskop kemaren langsung nanya waktu kami sampai.

Aku jawab pake senyum dan langsung duduk disebelah Jerry. Nyariin apanya?, kalo nyari mereka seharusnya nungguin Jerry di depan bukannya biarin Jerry nyariin aku sendirian trus mereka santai-santai disini. "Kalo nyarinya disini ya gak ketemulah, kan aku baru datang" kataku senyum senyum.

"Koh mau minum apa? Kak? Mau di pesankan sama?" tanya Melani yang kebetulan sekali duduk tepat sehadapan sama Jerry.

Ada apa mereka ini sebelumnya?.

"Oh, biar aku pesan sendiri" Jerry berdiri "Yang penting ada coklatnya kan nona?" tanya jerry mencubit pipiku sebelum meninggalkan meja.

"Yap, benar sekali tuan" Ahahaha, aku senyum-senyum sendiri. Lalu akhirnya sadar mereka semua natapin aku. Salah?. "Ehm, katanya ini perpisahan karna Melani mau pulang ke Bungo ya?"

"Haha, iya kak" Tawanya Melani nanggung banget. "Di kasih tau sama Koh Jerry ya?"

Aku mengangguk

"Kakak kuliah atau kerja?" tanya cewek yang pake Jilbab.

Ini nih, kalo udah nanya ginian mulai deh ngerasa tua.

"Nama kamu siapa?" ngalihin pembicaraan "Kita belum saling kenal sau sama lain ya"

"Diah kak" jawab yang pake jilbab. "Yang nyanyi sama kakak itu namanya Tirta, yang gendut itu Busro, yang pirang ini Hani yang rambut pendek pendiam ini Sita, yang bulek afrika ini Hasan"

"Aku gak di kenalin?" Melani manyun-manyunin bibir.

"Udah kenal kok Mel"

"Udah ya?, Koh Jerry ya yang ngasih tau?. Sering cerita tentang aku gak koh Jerrynya kak?. Dia ngomongin apa aja?" nanyanya antusias banget sampe dia menghiraukan Diah yang menyikut pinggangnya.

"Kak, kakak belum jawab kerja apa kuliah"

"Kalo kuliah kenapa kalian panggil kakak?"

"Ya, biar sopan dan seimbang sama Koh Jerry" Hasan menjawab

"Jadi Kakak kerja?, dimana?" tanya Diah lagi.

Heuu, Kepo!

"Gak keduanya sih. Hidupku nyantai banget, aku kerja untuk suatu hal yang emang senang untuk dikerjakan. Kerjanya menyenangkan orang yang menyenangkan"

Miss Raim and Her Bro~ndong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang