13. Party

2.4K 133 7
                                    

"Langsung dandanin ya kak?"

"Ogah!"

Ih biasa aja kali...

Ogah-ogah tapi akhirnya maksa juga mau dandanin.

"Jadi kakak ke sini abis magrib cuma mau dandanin Im?" tanyaku sambil merem karna dia yang fokus pakein eye liner.

"Gak sih, cuma mau bilang Ibu kalo mau belanja Periuk warna-warninya barengan"

"Ooh gitu, kan bisa telpon"

"Sekalian Lucca ketemu Opanya"

"Opa?, datuk iya"

"Dibiasakan keren dong sejak kecil"

"Opa itu punya perusahaan gede, Banyak warisan, singletnya gak bolong dan sarungnya gajah duduk, bukan sarung pembagian Caleg"

"Bapak sendiri di remehin gitu"

"Fakta, biar jadi pedoman kalo kita gak perlu berlagak kayak konglomerat kalo hari-harinya cuma makan urap"

"Bawel ya, gak ku rias kamu!"

"Iya.. Iya.. Maaf"

"Ngomong-ngomong, dia siapa sih?"

"Dih, kepo ya?"

"Cuma mau bandingin mana ganteng dari Papanya Lucca"

"Katanya gak mau bandingin suaminya"

"Ih berani ya ngelawan kakak?"

"Iya.. Iya.. Maaf"

"Udah"

"Apa?"

"Udah cantik"

Aku membuka mata lalu menatap cermin yang nempel di dinding tak jauh dari kasur dimana kami duduk.

"Ih cantik, makasih ya kak" aku terharu lihat wajahku sendiri.

"Biasa aja" jawabnya jutek "itu ada kakak bawain tas sekalian sepatunya"

"Baiknya kakak, makasih banyak"

"Jangan lebay deh, ntar habis eye liner nya luntur kena air mata kamu"

"Eh, iya"

"Ponselmu bunyi"

Kak Jaya

"Ya kak?"

"Sudah siap?. Kakak sudah dekat rumah nih" duh, suaranya macho banget.

"Eh iya,, Im tunggu" aku mematikan komunikasi dan langsung saja keluar menyusul kak Rahima.

"Kenapa Im?, dia sudah datang?" tanya Pak Erte yang sedang main sama Lucca. Di samping Pak Erte sudah ada istrinya dan kakak yang bergosip natapin aku. Kayaknyaereka kepo tingkat tinggi pengen lihat kak Jaya.

Suara klakson mobil didepan.

"Itu sudah datang"

🌸🌸🌸

Pestanya rame. Duh, ini perdananya aku ke acara ginian. Perlu kayaknya buat status di Facebook. Hihihi

"Kenapa Im?. Kok kaku gitu?"

"Engg.. Nggak kak. Cuma gak apa-apa nih Im kesini?"

"Ahahaha, ya gak apa-apa. Eh, lapar gak?. Makan dulu yuk"

Natapin sekeliling. "Rame kak"

"Ya iyalah, kan pesta pernikahan Im. Ahahaha" duh, makin grogi pas lihat wajahnya yang ganteng komplit malam ini. Aroma parfumnya, kemeja dan jasnya, rambutnya di klimis-in, perfect!. "Ya udah, kakak kesana dulu ambil minuman" ia menjawir hidungku sebelum beranjak.

Aku mengangguk kaku. Duh, aku gak kenal siapapun disini. Ada tiga orang duduk di meja bulat yang sama denganku. Karna meja lain banyak yang penuh kayaknya.

Mereka mengobrol, tersenyum padaku. Lalu mengobrol lagi.

Hape mana hape. Buka Tagged ngilangin bosan.

"Nyari teman untuk senang-senang, bagus lagi kalau bisa membuang hasrat tertahan"

Bah, selama ini kenal di Tagged aku baru baca kalo profilnya ada status gini.

"Duh, statusmu" dia lagi Online

"Apa?"

"Itu, iii... Apaan itu statusnya"

"Status apa?"

"Tunggu bentar" aku lihat lagi akunnya. Mau juga screen biar dia tau betapa mesumnya dia.

"Cari teman"

Statusnya sudah di ganti.

"Ahahaha, ciee yang ngilangin jejak"

"Apaan sih kak?. Tadi suruh tunggu kenapa?"

"Ngali_"

"Im, maaf lambat. Kakak ketemu teman tadi disana" kak Jaya datang bawa minuman. Lalu ngobrol lama dengan 3 orang yang duduk di meja itu.

Aku terabaikan begini. Duh, gak apa-apa Im. Awalnya emang kayak gini pasti.

"Makan yuk?" ajaknya

"Malu kak"

Dia tersenyum "kamu itu udah cantik malam ini, sayang kalau cuma duduk diam disini. Orang-orang harus tau kalo kakak bawa peri ke pesta ini"

Dih, lebay. Tapi aku tersanjung.

Dia ngulurin tangan menanti aku merespon ajakannya. Rasanya kayak pangeran yang sedang mengajak Putri kerajaan berdansa.

Aku gak bisa nolak.

"Kakak senang bawa Im kesini"

Dia rangkul aku!

Miss Raim and Her Bro~ndong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang