14. Patah

2.2K 145 1
                                    

"Kakak senang bawa Im kesini"

Dia rangkul aku!. Duh senangnya mak!.

Aku diajak keliling cari makan (?) dan dikenalkan pada teman-temannya. Bayangin, gak sia-sia kak Rahima dandanin aku berjam-jam.

"Whoa, baru ni Jay?" tanya cowok berkacamata yang datang menghampiri kami. Dia langsung ulurin tangan kepadaku. "Syam"

Ih, genit!

"Raima"

"Sama siapa kemari bro?" tanya kak Jaya.

"Sama Hary. Noh, disana lagi modusin cewek"

Ih Jijay!. Cowok alay itu lagi.

"Ahahaha, jomblo akut" kak Jaya tertawa sambil merangkul aku.

Aku dan laki-laki bernama Syam itu tertawa. Wajar jomblo akut, alay sih!.

"Eh, bro dibelakang" Syam melirik ke belakang kami. Aku dan kak Jaya barengan menoleh.

"Jaya, cepat ya dapat gebetan baru. Kayaknya belum ada seminggu putus dari Mega" cewek berambut pendek dengan dress warna hitam itu bicara ke kak Jaya sambil lirik sinis padaku.

"Ish, apaan sih Ratna. Hak dia dong, kalau orang yang dari awal gak cinta sepenuh hati memang gitu" nih cewek berambut panjang disebelahnya sebenarnya membela atau menyindir?.

Aku menatap kak Jaya yang tak berani menatap wanita tadi.

"Ayo, sayang"

Dia bilang aku sayang

Dia rangkul aku
Tapi kenapa rasanya tiba-tiba saja berubah?.

Bukannya senang perasaanku malah menggebu, sesak. Seperti ada sesuatu yang retak di dalam.

Tenanglah, ini tidak seburuk yang aku fikir pasti. Setidaknya tau kan bahwa statusnya memang sendiri.

Aku sebenarnya ingin bertanya, tapi entah mengapa kurasa itu akan menjadi pertanyaan yang sia-sia. Bahkan bisa jadi dia akan memberikan jawaban yang menyakitkan.

"Im?"

"Ya?"

"Duh, bengong pula. Yok, duduk" dia menarik kursi untuk lebih dekat dengannya.

"Ah iya" senyum kaku. Aku sedang berusaha membujuk diriku seolah tidak terjadi apa-apa dan kelak tidak akan terjadi apa-apa.

Semoga saja

"Kamu kenapa Im?. Sakit?" dia pegang dahiku

"Gak, Im sehat kok. Nih makannya banyak"

"Hahaha, awas kesedak loh"

"Amaan, jangan terlalu khawatir sama Im_"

"Hai, jangan bilang kamu cewek yang pengen nikah sama Jaya itu"

Pfffttt!!!

Si cowok alay tiba-tiba macam upil nempel-nempel didekat meja lihatin kami makan. Apaan coba alisnya naik-naik gitu?. Katrok!

"Siapa yang mau nikah?"

"Ah, dia ini rada alay, abaikan kak" aku menatap horor padanya yang malah kedip-kedipin mata.

"Maaf yah, lebih baik gueh nikah dengan kak Jaya kalo nggak sama brondong sekalian daripada cowok lebay kayak Lo" dia niru omonganku lebay banget.

"Apaan tu?" tanya kak Jaya mulai kepo.

"Ini si cantik disebelahku"

"Apaan sih, jangan lebay deh"

Kak Jaya tertawa, duh, semoga dia gak kepo tentang itu lagi.

"Jaya"

Seseorang memanggil nama kak Jaya. Itu MCnya.

"Ayo temani Mega nyanyi disini"

Benar, di sana berdiri cewek tadi, Menunggu.

Kak Jaya sepertinya enggan, tapi aku rasa hatinya ingin.

"Nyanyi ya?" ia menatapku. Entah maksudnya apa tatapan ini.

"Iya" tapi kalo bisa jangan pergi. Masa aku di tinggal sama cowok alay.

"Udah, pergi sana. Raim biar aku yang jaga"

Beberapa orang meneriaki Kak Jaya untuk segera menuju Mega. Ada beberapa nada yang terdengar seperti ejekan kalo orang lagi kasmaran.

Lalu, sekarang posisinya aku ini apa?

"Tau gak, Mega itu pacaran sama Jaya udah 2 tahun?. Baru aja seminggu ini putusnya. Tapi kayaknya aura balikannya masih ada ya?"

Sialan ni cowok alay!. Gak ngira lagi dia ngomong sama siapa?. Aku menatap mereka yang mulai bernyanyi diikuti tepuk tangan dari orang-orang disini.

Lalu, sekarang posisinya aku ini apa?

Apa?

Pelariannya?

"Heh, mau kemana?"

"Angkat telpon dulu" aku keluar begitu saja. Kufikir cahaya lampu yang baru saja di suasanakan romantis untuk mereka juga disusanakan untuk memudahkan aku meninggalkan tempat ini.

Tidak akan ada yang menyadari aku pergi

Tidak akan ada yang menyadari aku menangis.

@@@

Hujan

Selalu hujan ketika aku dalam keadaan seperti ini.

Ah!, peduli!!

Aku sudah terlalu sakit, bahkan rasanya lebih sakit dari demam.

"Ngapain hujan-hujanan disini?" orang yang ngomong tiba-tiba meletak jaket ke kepalaku.

Hah?

Miss Raim and Her Bro~ndong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang