73. Tercyduk!

1.5K 132 15
                                    

Huhuhu, masih aja dapat wantian dari Pak Erte. 😅

Gak apa-apa deh, daripada gak boleh barengan lagi kan levih bahaya. Fyuhh!

Lha, kenapa malah nular abang Supiah. Ahahaha.

Nah sejak aku dan Jerry jadi gadis bujang di resepsi Fani, semua orang mulai terbuka hatinya bahwa yang aku katakan benar. Cowo cina yang katanya Investor dari Beijing itu adalah pacarku.

Walaupun sebagian dari mereka gak percaya. Yang pasti bang Azzam sudah tau bahwa aku udah punya pacar. Dia bilang, dia gak mau merebut seseorang dari seseorang. Kecuali aku sendiri datang minta direbut. Ya aku gak mau lah. Susah tau bisa jatuh sama orang. Udah nyaman, udah cocok, pengalamannya udah banyak. Dengan Bang Azzam belum tentu.

Aku juga bilang sama Pak Erte tentang rencananya adiknya mau jodohin aku.

"Im tau kan nak, Im itu anak angkatnya Pak Itam Mak Itam?" Tanyanya.

Aku mengangguk. Waktu bayi mereka meninggal, mereka ngambil aku untuk diasuh. Mak Itam, waktu itu frustrasi banget. Tapi setelah dia hamil lagi, aku dibalikin lagi.

"Jadi maksud Pak Erte, Im turutin permintaan mereka supaya mau di jodohin sama Bang Azzam?"

"Ya nggak, jangan mau. Sedang Pak Erte bapak kandung kamu aja gak mau maksa anaknya nikah dengan orang yang anaknya gak suka. Lah, dia baru ngadopsi kamu 5 bulan udah mau jodoh-jodohin. Dia itu emang hobi jadohkan anak orang. Anak gadis orang dijualnya, gak bisa!"

Wuih, pak Erte esmosi.

"Kenapa gak bilang sih waktu masih di Sadu?"

"Im fikir Pak Erte juga setuju. Abis Ibu juga bilang ke keluarga kita kalo Im gak punya pacar dan Jerry itu cuma teman Im"

"Ibu bilang gitu?!"

Aku mengangguk dua kali sedetik.

Ibu yang datang bawa ubi goreng langsung sesak nafas. "Bilang apa sih pak?, tegang amat tuh urat leher. Datang-datang langsung marah"

"Im bilang ibu gak ngakuin anakmu pacaran dengan Jerry?"

"Dasar tukang ngadu, bikin cek-cok rumah tangga kamu Im"

"Im kan_"

"Kamu gak kasian sama Jerry yang tiap hari kamu suruh perbaiki parabola, siang, malam. Jadi maksud kamu Jerry itu cuma tukang perbaiki parabola aja bu?"

"Bukan gitu pak"

Duh, mati aku mereka bertengkar. Mulut, kok nggak nyaring sih tadi.

"Udah, masalah Jerry doang kok diributin"

"Bapak kan tau keluarga kamu itu kayak mana fikirannya?, kulot. Anak gadis kita ini belom menikah dan dilompati sama si Fani. Lebih baik Im ketauan gak punya pacar biar dikira fokus sama kerja daripada dibilang punya pacar tapi gak nikah-nikah juga. Tanya Raim, ada kepastian Jerry buat melamar kamu?"

"Kulot, kulot. Kolot!" ralat Pak Erte "Fani itu pacaran juga dulu bu, 4 tahun. Kita juga, tapi gak ada yang mikir kayak gitu"

"Udah-udah, kok malah bertengkar gini"

"Ya, kamu itu yang duluan ember" ibu senewen.

"Iya maaf. Udah, makan ubi gorengnya dulu biar tenang Pak Erte" aku menyodor piring ubi goreng ke Pak Erte.

"Mau kemana kamu?"

"Keluar dulu Pak Erte, disini hawanya panas, heheheh" hedeh. Pipi udah merah, udah mau nangis. Kasihan Jerry, dia pasti terbatuk-batuk gara-gara diomongin sama Pak Erte dan ibu.

Miss Raim and Her Bro~ndong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang