9. Mood

3K 183 0
                                    

"Belum tidur?" pesan dari Jerry beserta foto nomor rekeningnya.

"Duh, lama banget sih dek. Dari tadi ditungguin juga"

"Kakak nunggu balasan aku sampe belum tidur?"

"Dih, jangan Ge-er!"

"Wkwkwkw"

"Sampe jam berapa tadi tong?, gak nabrak kan?"

"Jam 9, mampir beli donat lagi. Donatku kan habis dimakan orang galau"

"Ih!, gak ikhlas?"

"Canda doang kak, aku ikhlas dunia akhirat"

"Gak meyakinkan. Eh, bajumu kapan-kapan lah di balikkan"

"Iya, bajuku masih banyak kok kak. Lagian itu juga baju 5 tahun umurnya. Uzur, kalo kakak mau ambil gih"

"Duh dek, kamu tuh jadi orang ya yang menghargai dikit lah. Kenang sejarahnya jangan asal buang dan kasih ke orang"

"Kalo sudah robek untuk apa lagi disimpan?. Kalo ada yang lebih butuh kenapa gak dikasih?"

"Terserah kamu deh"

"Kak"

"Apa, aku mau tidur"

"Sakit?"

"Iya kan memang lagi demam. Capek bersin terus dari tadi"

"Bukan"

"Apa?"

"Kenapa ya kayaknya kakak lebih kalem di chat gini dari pada asli ketemu?"

"Itu kan karna moodnya lagi gak bagus dek"

"Sekarang?, moodnya bagus?"

"Iya dong, hihihi"

"Karna aku ya?"

"Ih!, Ge-er!"

"Lalu apa?"

"Chat sama kak Jaya dong"

"Jaya yang PHP itu?"

"Iya, eh sembarangan panggil nama aja. Kakak"

"Kamu lupa ya kalau dia yang buat kamu nangis Bombay di depan WTC sore tadi?. Segitunya bisa berubah mood hanya karna cowok itu kak?"

"Udah deh, jangan ngurusin orang ah. Kamu gak tau apa-apa karna kamu gak ngerasa bagaimana rasanya jatuh cinta dek"

"Terserah"

"Hmm"

"Bukan sok ngurusin hidup kamu ya kak?. Aku cuma ngingetin jangan begadang. Gak sok care juga. Ya, setidaknya ingat kesehatan kamu sekarang gak baik"

"Iya bawel"

🌸🌸🌸


"Tumben im Sabtu pagi udah bangun?. Gak enak badan ya?" tanya pak Erte yang nyamperin meja makan.

"Lagi mood mau jadi bini orang bang" buk Erte yang jawab.

"Sudah? Ada calonnya?"

"Ih, pak Erte. Belom baru proses" jawabku senyam-senyum.

"Proses Mulu dari 7 tahun yang lalu" protes ibu.

"Itulah, coba deh Raima di ijinin kerja, mungkin udah dapat suami. Cowok sekarang itu gak mau cari istri yang menghamburkan uang, maunya yang sama-sama ceri kerja"

"Siapa yang bilang kamu tipe penghambur uang?" tanya pak Erte.

"Apa gak hambur uang pak Erte, Im ngabisin banyak uang. Pas mau kerja biar bayar utang ke pak Erte, gak di bolehin"

"Im, kamu itu cewek, gak usahlah kerja. Nanti dapat suami dirumah juga. Untuk kehidupan saat ini bapak yang biayai, kan kamu tanggung jawab bapak. Itu, gaji Erte ambil untuk kamu semua"

"Gaji Erte 3 kan bulan sekali pak"

"Jadilah, lihat tirulah sifat wanita didepan pak Erte nih" pak Erte melirik istrinya yang tersipu malu. "Gak banyak nuntut jadi istri. Asal dikasih TV, Chanel India dia senang"

"Abang bisa aja" ibu cekikikan "bang, yang katalog kemaren ya?"

"Yang Tupperware?"

"Bukan, Tas. Tapi Tupperwarenya juga. Yang dirumah kan warna Ijo, Adik mau yang warna Merah biar beragam"

Duh, apa-apaan pasangan ini. Abang adik, katrok.

"Kan kemaren sudah beli tas waktu yang di pake adik arisan?"

"Ini kan model baru lagi Bang"

"Hmmm, baru aja di puji baik-baik" pak Erte menatapku sedih "gak usah ikut ibumu nak"

Ahahahaha

"Pak Erte buk Erte, nanti sore boleh ya im keluar? Mau ngumpul sama teman"

"Adik teman itu?" tanya pak Erte

"Abangnya teman"

"Lain lagi?" tanya ibu

"Hei, bapak suruh kamu cari suami bukan berarti kamu pecicilan sama cowok. Cowok Gonta ganti gitu"

"Pak Erte, yang ini seriusan. Pak Erte mau mantu cowok satu lagi kan?"

"Iya, cari bagusan kayak Laki kakakmu. Perbaiki keturunan"

"Keturunan kita kan udah bagus, kenapa mau diperbaiki lagi?"

"Setidaknya telinga anakmu gak besar kayak kamu"

"Ish. Bu, pak Erte menghina im!" merengek terima

"Ahahaha, telinga gajah, bapakmu benar"

Miss Raim and Her Bro~ndong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang